logo-website
Rabu, 03 Des 2025,  WIT

Pembangunan Jembatan Apung di Desa Ipayea, Kampung Ipiri Mulai Dikerjakan

Proyek Infrastruktur Ini Diharapkan Mempermudah Akses Warga dan Meningkatkan Aktivitas Ekonomi di Daerah Pesisir

Papuanewsonline.com - 11 Nov 2025, 16:07 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Tampak jembatan apung yang sedang dibangun di Desa Ipayea, Kampung Ipiri.

Papuanewsonline.com, Desa Ipayea, Kampung Ipiri — Pembangunan jembatan apung di Desa Ipayea, Kampung Ipiri, resmi dimulai pada 28 Oktober 2025. Proyek ini menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur desa, terutama untuk mendukung akses transportasi masyarakat pesisir yang selama ini bergantung pada jalur air.


Pantauan di lapangan pada Selasa (11/11/2025) menunjukkan, pekerjaan konstruksi telah dimulai dengan tahap pemasangan pondasi dan pelampung utama jembatan. Warga sekitar tampak antusias menyambut pembangunan tersebut, karena diyakini akan memberikan dampak besar bagi aktivitas harian mereka.

“Jembatan ini akan sangat membantu kami untuk menyeberang dengan lebih mudah, terutama saat air pasang. Selama ini kami hanya menggunakan perahu kecil,” ujar salah satu warga, Mama Maria, sambil tersenyum.

Sementara itu, Om Yul, salah satu pekerja yang turut mengerjakan proyek tersebut, menjelaskan bahwa pihak pelaksana melakukan sejumlah penyesuaian teknis di lapangan. Hal itu dilakukan agar jembatan apung dapat berfungsi dengan baik sesuai kondisi geografis dan karakteristik arus air di wilayah tersebut.

“Desain awal dari konsultan tidak sepenuhnya cocok dengan situasi di lapangan. Jadi kami melakukan beberapa perubahan teknis supaya jembatan ini benar-benar aman dan bisa bertahan lama,” ungkapnya.

Penyesuaian tersebut meliputi tata letak pelampung, jarak antar-modul, serta material pengikat agar mampu menahan perubahan pasang surut air laut yang cukup tinggi di wilayah pesisir Ipiri.


Proyek jembatan apung ini dikerjakan oleh tim Kcewe, dengan melibatkan sejumlah tenaga kerja lokal dari Desa Ipayea. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses pengerjaan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat setempat.

Menurut informasi yang diperoleh, pengerjaan jembatan dijadwalkan selesai dalam beberapa bulan ke depan, dengan target rampung sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.

“Kami bekerja siang dan malam agar proyek ini selesai tepat waktu. Masyarakat juga banyak membantu, misalnya dalam pengangkutan bahan dan penyediaan kebutuhan lapangan,” tambah Om Yul.

Jembatan apung ini nantinya akan menjadi penghubung utama antara Desa Ipayea dengan wilayah sekitar Kampung Ipiri. Keberadaannya diproyeksikan mampu memperlancar distribusi hasil tangkapan nelayan, mempermudah anak-anak bersekolah, serta meningkatkan konektivitas antar-kampung di daerah pesisir.

“Kalau jembatan ini sudah jadi, hasil tangkapan nelayan bisa lebih cepat dibawa ke pasar. Kami berharap pembangunan seperti ini terus dilakukan di wilayah pesisir lain,” kata Elyas, tokoh masyarakat setempat.

Pemerintah daerah melalui dinas terkait menyampaikan apresiasi terhadap dukungan warga dan berharap proyek tersebut menjadi contoh kolaborasi pembangunan antara pemerintah, pelaksana proyek, dan masyarakat.

 

Penulis: Hendrik

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE