Pembangunan Jembatan Apung di Desa Ipayea, Kampung Ipiri Mulai Dikerjakan
Proyek Infrastruktur Ini Diharapkan Mempermudah Akses Warga dan Meningkatkan Aktivitas Ekonomi di Daerah Pesisir
Papuanewsonline.com - 11 Nov 2025, 16:07 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi
Papuanewsonline.com, Desa Ipayea, Kampung Ipiri — Pembangunan jembatan apung di Desa Ipayea, Kampung Ipiri, resmi dimulai pada 28 Oktober 2025. Proyek ini menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur desa, terutama untuk mendukung akses transportasi masyarakat pesisir yang selama ini bergantung pada jalur air.
Pantauan di lapangan pada Selasa
(11/11/2025) menunjukkan, pekerjaan konstruksi telah dimulai dengan tahap
pemasangan pondasi dan pelampung utama jembatan. Warga sekitar tampak antusias
menyambut pembangunan tersebut, karena diyakini akan memberikan dampak besar
bagi aktivitas harian mereka.
“Jembatan ini akan sangat
membantu kami untuk menyeberang dengan lebih mudah, terutama saat air pasang.
Selama ini kami hanya menggunakan perahu kecil,” ujar salah satu warga, Mama
Maria, sambil tersenyum.
Sementara itu, Om Yul, salah satu
pekerja yang turut mengerjakan proyek tersebut, menjelaskan bahwa pihak
pelaksana melakukan sejumlah penyesuaian teknis di lapangan. Hal itu dilakukan
agar jembatan apung dapat berfungsi dengan baik sesuai kondisi geografis dan
karakteristik arus air di wilayah tersebut.
“Desain awal dari konsultan tidak
sepenuhnya cocok dengan situasi di lapangan. Jadi kami melakukan beberapa
perubahan teknis supaya jembatan ini benar-benar aman dan bisa bertahan lama,”
ungkapnya.
Penyesuaian tersebut meliputi tata letak pelampung, jarak antar-modul, serta material pengikat agar mampu menahan perubahan pasang surut air laut yang cukup tinggi di wilayah pesisir Ipiri.

Proyek jembatan apung ini
dikerjakan oleh tim Kcewe, dengan melibatkan sejumlah tenaga kerja lokal dari
Desa Ipayea. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses
pengerjaan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat
setempat.
Menurut informasi yang diperoleh,
pengerjaan jembatan dijadwalkan selesai dalam beberapa bulan ke depan, dengan
target rampung sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Kami bekerja siang dan malam
agar proyek ini selesai tepat waktu. Masyarakat juga banyak membantu, misalnya
dalam pengangkutan bahan dan penyediaan kebutuhan lapangan,” tambah Om Yul.
Jembatan apung ini nantinya akan
menjadi penghubung utama antara Desa Ipayea dengan wilayah sekitar Kampung
Ipiri. Keberadaannya diproyeksikan mampu memperlancar distribusi hasil
tangkapan nelayan, mempermudah anak-anak bersekolah, serta meningkatkan konektivitas
antar-kampung di daerah pesisir.
“Kalau jembatan ini sudah jadi,
hasil tangkapan nelayan bisa lebih cepat dibawa ke pasar. Kami berharap
pembangunan seperti ini terus dilakukan di wilayah pesisir lain,” kata Elyas,
tokoh masyarakat setempat.
Pemerintah daerah melalui dinas
terkait menyampaikan apresiasi terhadap dukungan warga dan berharap proyek
tersebut menjadi contoh kolaborasi pembangunan antara pemerintah, pelaksana
proyek, dan masyarakat.
Penulis: Hendrik
Editor: GF