Dari Mimbar Gereja Rehoboth, Kapolda Maluku Serukan: “Tarus Biking Bae, Basudara!”
Ajak Jemaat Menolak Kekerasan, Merawat Persaudaraan, dan Membangun Maluku yang Damai
Papuanewsonline.com - 07 Sep 2025, 20:44 WIT
Papuanewsonline.com/ Seni & Budaya

Papuanewsonline.com, Ambon - Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, kembali melaksanakan program
Sapa Jemaatsebagai upaya mempererat silaturahmi dengan masyarakat lintas iman. Usai menyapa jemaat di Gereja Pniel Latuhalat, Kapolda menyambangi Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rehoboth, Klasis Kota Ambon, Minggu (7/9/2025).
Kehadirannya disambut hangat oleh Ketua dan Wakil Ketua Majelis Jemaat, Pendeta, Penatua, Diaken, serta ratusan jemaat yang memadati rumah ibadah. Suasana penuh keakraban terasa sejak awal kedatangan rombongan, memperlihatkan bahwa polisi dan masyarakat bisa berjalan beriringan dalam semangat persaudaraan.
Dalam sambutannya dari mimbar
gereja, Kapolda Dadang Hartanto menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi
atas kesempatan yang diberikan untuk hadir. Ia menegaskan, kehadirannya di
Maluku bukan semata menjalankan tugas, melainkan juga bagian dari panggilan
hati untuk bersama-sama membangun daerah ini agar semakin maju, damai, dan
sejahtera.
“Maluku adalah tanah yang indah,
kaya sumber daya alam, dan masyarakatnya dikenal ulet serta disiplin. Tapi
semua potensi ini hanya akan berkembang bila ada keamanan dan kedamaian. Tanpa
itu, kita sulit untuk maju,” ungkap Kapolda.
Kapolda juga menyoroti fenomena
kekerasan yang masih sering terjadi di Maluku, mulai dari KDRT, perkelahian
akibat miras, tawuran pelajar, hingga konflik antarwarga. Menurutnya, kekerasan
hanya menjadi batu sandungan bagi pembangunan sosial, pendidikan, maupun
ekonomi.
“Kedamaian itu ibarat tanah yang
subur. Kalau tanahnya baik, apapun yang kita tanam akan tumbuh dengan hasil
yang bermanfaat. Tapi kalau tanahnya rusak karena kekerasan, apa pun yang kita
tanam tidak akan menghasilkan kebaikan,” jelasnya dengan perumpamaan yang
disambut anggukan jemaat.
Lebih lanjut, Kapolda menekankan
pentingnya pendidikan dan bimbingan bagi generasi muda. Ia mengingatkan bahwa
anak muda adalah aset besar Maluku, sehingga mereka harus diarahkan sejak dini
dengan teladan yang baik dari orang tua, guru, maupun tokoh agama.
“Kalau anak-anak tidak mendapat
bimbingan yang baik dari rumah dan sekolah, maka mereka akan mencari di tempat
lain—termasuk di media sosial—yang tidak selalu sesuai dengan nilai dan budaya
kita. Karena itu mari kita semua jadi teladan, menyelesaikan masalah dengan
damai, bukan kekerasan,” tegasnya.
Selain itu, Kapolda Dadang
mengingatkan jemaat tentang pentingnya menjaga keberagaman sebagai perekat
persatuan bangsa.
“Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya
semboyan, tetapi komitmen kita bersama. Maluku dengan keragaman suku, agama,
dan budayanya harus menjadi contoh bahwa perbedaan justru adalah kekuatan.
Jangan sampai ada pihak yang mencoba memecah belah persaudaraan kita,” ujarnya.
Menutup arahannya, Kapolda menyerukan pesan sederhana namun penuh makna: ajakan untuk terus berbuat baik, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat luas.
“Kalau kita semua sepakat untuk mengurangi kekerasan, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, serta terus berbuat baik, Maluku pasti akan semakin maju dan damai. Maluku, tarus biking bae. Basudara, tarus biking bae,” tegasnya, disambut tepuk tangan jemaat.
Kunjungan Kapolda ke Gereja Rehoboth turut didampingi Direktur Lalu Lintas, Direktur Tahanan dan Barang Bukti, Kapolresta Pulau Ambon & Pp Lease bersama jajaran, serta Kapolsek Nusaniwe. Kehadiran ini sekaligus menegaskan komitmen Polri dalam membangun kemitraan dengan masyarakat lintas agama demi Maluku yang aman dan sejahtera.(GF)