logo-website
Jumat, 19 Sep 2025,  WIT

Dari Mimbar Gereja Rehoboth, Kapolda Maluku Serukan: “Tarus Biking Bae, Basudara!”

Ajak Jemaat Menolak Kekerasan, Merawat Persaudaraan, dan Membangun Maluku yang Damai

Papuanewsonline.com - 07 Sep 2025, 20:44 WIT

Papuanewsonline.com/ Seni & Budaya

Kapolda Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto saat memberikan sambutan penuh kehangatan dari mimbar Gereja Rehoboth, Klasis Kota Ambon, Minggu (7/9/2025).

Papuanewsonline.com, Ambon - Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, kembali melaksanakan program

Sapa Jemaat

sebagai upaya mempererat silaturahmi dengan masyarakat lintas iman. Usai menyapa jemaat di Gereja Pniel Latuhalat, Kapolda menyambangi Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rehoboth, Klasis Kota Ambon, Minggu (7/9/2025).


Kehadirannya disambut hangat oleh Ketua dan Wakil Ketua Majelis Jemaat, Pendeta, Penatua, Diaken, serta ratusan jemaat yang memadati rumah ibadah. Suasana penuh keakraban terasa sejak awal kedatangan rombongan, memperlihatkan bahwa polisi dan masyarakat bisa berjalan beriringan dalam semangat persaudaraan.


Dalam sambutannya dari mimbar gereja, Kapolda Dadang Hartanto menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk hadir. Ia menegaskan, kehadirannya di Maluku bukan semata menjalankan tugas, melainkan juga bagian dari panggilan hati untuk bersama-sama membangun daerah ini agar semakin maju, damai, dan sejahtera.

“Maluku adalah tanah yang indah, kaya sumber daya alam, dan masyarakatnya dikenal ulet serta disiplin. Tapi semua potensi ini hanya akan berkembang bila ada keamanan dan kedamaian. Tanpa itu, kita sulit untuk maju,” ungkap Kapolda.

Kapolda juga menyoroti fenomena kekerasan yang masih sering terjadi di Maluku, mulai dari KDRT, perkelahian akibat miras, tawuran pelajar, hingga konflik antarwarga. Menurutnya, kekerasan hanya menjadi batu sandungan bagi pembangunan sosial, pendidikan, maupun ekonomi.

“Kedamaian itu ibarat tanah yang subur. Kalau tanahnya baik, apapun yang kita tanam akan tumbuh dengan hasil yang bermanfaat. Tapi kalau tanahnya rusak karena kekerasan, apa pun yang kita tanam tidak akan menghasilkan kebaikan,” jelasnya dengan perumpamaan yang disambut anggukan jemaat.

Lebih lanjut, Kapolda menekankan pentingnya pendidikan dan bimbingan bagi generasi muda. Ia mengingatkan bahwa anak muda adalah aset besar Maluku, sehingga mereka harus diarahkan sejak dini dengan teladan yang baik dari orang tua, guru, maupun tokoh agama.

“Kalau anak-anak tidak mendapat bimbingan yang baik dari rumah dan sekolah, maka mereka akan mencari di tempat lain—termasuk di media sosial—yang tidak selalu sesuai dengan nilai dan budaya kita. Karena itu mari kita semua jadi teladan, menyelesaikan masalah dengan damai, bukan kekerasan,” tegasnya.

Selain itu, Kapolda Dadang mengingatkan jemaat tentang pentingnya menjaga keberagaman sebagai perekat persatuan bangsa.

“Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, tetapi komitmen kita bersama. Maluku dengan keragaman suku, agama, dan budayanya harus menjadi contoh bahwa perbedaan justru adalah kekuatan. Jangan sampai ada pihak yang mencoba memecah belah persaudaraan kita,” ujarnya.

Menutup arahannya, Kapolda menyerukan pesan sederhana namun penuh makna: ajakan untuk terus berbuat baik, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat luas.


“Kalau kita semua sepakat untuk mengurangi kekerasan, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, serta terus berbuat baik, Maluku pasti akan semakin maju dan damai. Maluku, tarus biking bae. Basudara, tarus biking bae,” tegasnya, disambut tepuk tangan jemaat.

Kunjungan Kapolda ke Gereja Rehoboth turut didampingi Direktur Lalu Lintas, Direktur Tahanan dan Barang Bukti, Kapolresta Pulau Ambon & Pp Lease bersama jajaran, serta Kapolsek Nusaniwe. Kehadiran ini sekaligus menegaskan komitmen Polri dalam membangun kemitraan dengan masyarakat lintas agama demi Maluku yang aman dan sejahtera.(GF)

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE