logo-website
Jumat, 19 Sep 2025,  WIT

Dari Pojok Baca ke Kesadaran Sampah: Mahasiswa PKM Ubah Wajah Kampung Ayuka

Melalui program "Kampung Ayuka Cerdas Literasi, Peduli Sampah, Peduli Lingkungan", mahasiswa STIE Jambatan Bulan mengajak masyarakat Ayuka untuk mencintai buku sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dengan cara kreatif dan berkelanjutan.

Papuanewsonline.com - 27 Agu 2025, 22:46 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Mahasiswa PKM STIE Jambatan Bulan berfoto bersama anak-anak Kampung Ayuka usai menggelar kegiatan literasi dan peduli lingkungan di Rumah Pintar Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur Jauh.

Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana berbeda tampak di Rumah Pintar Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur Jauh, Rabu (27/8/2025). Puluhan anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dengan wajah antusias mengikuti rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar mahasiswa STIE Jambatan Bulan, kelompok 2.


Mengusung tema "Kampung Ayuka Cerdas Literasi, Peduli Sampah, Peduli Lingkungan", program ini menghadirkan pendekatan yang menyentuh dua hal mendasar dalam kehidupan sehari-hari: membangun budaya literasi dan meningkatkan kesadaran lingkungan.

Program ini diikuti oleh sekitar 60 peserta, terdiri atas anak-anak, remaja, hingga masyarakat dewasa. Beberapa kegiatan unggulan yang dilakukan antara lain Optimalisasi Pojok Baca melalui donasi buku bacaan baru dan dekorasi kreatif di Rumah Pintar, menjadikannya lebih menarik dan ramah bagi anak-anak, Sosialisasi pengelolaan sampah sejak usia dini dengan metode sederhana dan menyenangkan, Media papan edukasi "Umur Sampah Terurai" untuk mengajarkan secara visual berapa lama sampah tertentu bisa hancur di alam dan Penyediaan alat pembakaran minim asap, sebagai solusi inovatif untuk mengurangi volume sampah tanpa mencemari udara.


Ketua Kelompok 2, Beni Erens Bilmaskosu, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan mahasiswa terhadap rendahnya budaya membaca serta masalah pengelolaan sampah di kampung.

“Kami ingin anak-anak Ayuka punya minat baca yang tinggi, tapi juga peka terhadap lingkungannya. Buku dan sampah mungkin terlihat berbeda, tapi keduanya sangat berhubungan dengan kualitas hidup. Dengan literasi, pikiran mereka akan lebih terbuka. Dengan lingkungan bersih, hidup mereka lebih sehat,” ujarnya.

Kegiatan PKM ini mendapat dukungan dari Kepala Sekolah SD Negeri Ayuka, perwakilan Kepala Kampung Ayuka, hingga pengelola Rumah Pintar PT Freeport Indonesia (PTFI).

Rumah Pintar sendiri merupakan program pendidikan non-formal yang telah berdiri sejak 2018, hasil kerja sama PTFI dengan mitra lokal. Kehadirannya menjadi ruang belajar alternatif bagi anak-anak kampung, dan kini mendapat tambahan energi baru dari mahasiswa melalui PKM.

Seorang guru SD Negeri Ayuka yang turut hadir menuturkan bahwa kegiatan mahasiswa ini memberi warna baru di kampung. “Anak-anak jadi semangat membaca dan mulai bertanya banyak hal tentang sampah. Ini efek positif yang jarang sekali mereka dapatkan dari kegiatan biasa,” ungkapnya.


Program PKM ini bukan hanya sekadar kegiatan sehari, melainkan diharapkan menjadi awal dari perubahan jangka panjang. Mahasiswa STIE Jambatan Bulan berharap masyarakat Ayuka bisa terus merawat pojok baca yang telah dihiasi, menggunakan media edukasi sampah secara konsisten, serta melanjutkan budaya literasi dan peduli lingkungan yang sudah ditanamkan.

“Kami sadar perubahan besar tidak bisa dilakukan sekali jalan. Tapi dengan langkah kecil, yaitu membaca buku dan peduli sampah, kami percaya Ayuka bisa jadi contoh kampung cerdas dan hijau di Mimika Timur Jauh,” tutup Beni Erens Bilmaskosu.

 

Penulis: Abim

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE