Wakapolri Resmikan Literation Expo 2025, Polri Perkuat Budaya Literasi dan SDM Unggul
Pembukaan Literation Expo 2025 menjadi tonggak penting Lemdiklat Polri dalam mendorong penguatan literasi di seluruh lembaga pendidikan, menghadirkan 50 ribu koleksi buku cetak dan digital, serta menegaskan komitmen Polri membangun SDM adaptif, berkarakte
Papuanewsonline.com - 25 Agu 2025, 23:06 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta — Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., secara resmi membuka Lemdiklat Literation Expo 2025 di Balai Budaya Jakarta. Ajang ini digelar sebagai langkah nyata Lemdiklat Polri dalam menumbuhkan budaya literasi sekaligus mencetak generasi personel Polri yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global.
Dalam sambutannya, Wakapolri
menegaskan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi
juga pondasi bagi pembentukan karakter, kecerdasan digital, serta kemampuan
analisis yang sangat dibutuhkan anggota Polri di era keterbukaan informasi.
“Literation Expo 2025 ini menjadi
bagian dari strategi Polri untuk memperkuat budaya literasi di seluruh lembaga
pendidikan. Tujuannya adalah mencetak SDM Polri yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi, kecepatan informasi, sekaligus memperkuat integritas
dan karakter personel,” ungkap Komjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan
keterangan.
Gelaran Literation Expo 2025
menghadirkan lebih dari 50 ribu produk buku yang tidak hanya tersedia dalam
bentuk cetak, tetapi juga sudah didigitalisasi agar dapat diakses secara lebih
luas dan cepat.
“Selain produk fisik, seluruh
buku kini juga tersedia dalam bentuk digital, sehingga bisa dengan mudah
diakses oleh siapa saja di lembaga pendidikan di bawah naungan Lemdiklat Polri.
Bahkan, sudah ada integrasi dengan platform inovasi pendidikan untuk mendukung
pembelajaran modern,” tambah Wakapolri.
Hal ini sejalan dengan
transformasi pendidikan Polri menuju sistem pembelajaran yang lebih inklusif,
interaktif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Wakapolri juga menyinggung laporan
UNESCO yang menempatkan Indonesia pada peringkat 100 dari 208 negara dalam
tingkat literasi global, di bawah beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
Fakta tersebut, menurutnya, harus menjadi pemicu untuk terus meningkatkan
kesadaran membaca dan menulis, baik di internal Polri maupun masyarakat luas.
“Oleh karena itu, Literation Expo
ini juga bagian dari kontribusi Polri dalam mendukung Gerakan Literasi
Nasional. Kita ingin masyarakat, khususnya generasi muda, semakin gemar membaca
dan menjadikan literasi sebagai budaya sehari-hari,” tegasnya.
Selain pembukaan expo, Polri juga
memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah lembaga pendidikan yang dinilai
berhasil mengimplementasikan budaya literasi secara konsisten, salah satunya SPN
Polda Bengkulu.
Piagam penghargaan tersebut
diserahkan langsung oleh Wakapolri sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar
seluruh lembaga pendidikan Polri terus berlomba menghadirkan inovasi literasi.
“Kami menyampaikan terima kasih dari Bapak Kapolri dan apresiasi kepada Kalemdiklat Polri beserta jajaran yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Semoga semakin banyak lembaga pendidikan Polri yang menjadi motor penggerak literasi,” ucap Wakapolri.
Dengan adanya Literation Expo
2025, Polri berharap bisa mencetak personel yang bukan hanya tangguh di
lapangan, tetapi juga berwawasan luas, berpikir kritis, dan mampu menghadapi
kompleksitas tantangan di era digital.
“Polri ke depan dituntut tidak
hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan,
informasi, dan teladan di tengah masyarakat. Untuk itu, literasi menjadi kunci
dalam membangun SDM Polri unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Komjen
Dedi Prasetyo.
Penulis: GF
Editor : GF