Mimika Siapkan Generasi Emas 2045: Pemkab dan UNCEN Luncurkan Grand Design Pendidikan
Workshop Kolaboratif antara Pemkab Mimika dan Uncen Hadirkan Peta Jalan Pendidikan Jangka Panjang Menuju Masyarakat Cerdas, Adil, dan Sejahtera
Papuanewsonline.com - 31 Okt 2025, 00:21 WIT
                         Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan
                    
                
 
                        Papuanewsonline.com, Timika — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika resmi meluncurkan Grand Design Pembangunan Pendidikan (GDPP) Kabupaten Mimika Tahun 2025–2045, sebagai tonggak penting dalam menyiapkan generasi emas yang siap bersaing di era global. Program ambisius ini dibuka dalam sebuah Workshop bertajuk “Urgensi Pengembangan Grand Design Pembangunan Pendidikan Mimika 2025–2045”, yang digelar di Hotel Horison Ultima Timika, pada Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika bekerja sama
dengan Pusat Studi Kependudukan Universitas Cenderawasih (Uncen) ini dihadiri
oleh sejumlah pejabat daerah, akademisi, serta perwakilan masyarakat.
Workshop dibuka secara simbolis
dengan pemukulan tifa bersama-sama, sebagai tanda komitmen seluruh peserta
untuk bergerak dalam harmoni menuju transformasi pendidikan yang berkelanjutan
dan berkeadilan di Bumi Amungsa.
Mewakili Bupati Mimika, Asisten
Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, menyampaikan bahwa
penyusunan Grand Design ini merupakan langkah strategis dan visioner untuk
menata arah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terencana dan
berkesinambungan hingga dua dekade mendatang.
“Grand Design Pembangunan
Pendidikan ini bukan hanya dokumen perencanaan, tetapi juga peta jalan yang
akan menuntun Mimika menuju masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan
berkarakter,” ujar Frans Kambu dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya
pendidikan yang berbasis data, bukti, dan konteks lokal, sehingga kebijakan
yang lahir benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Mimika secara menyeluruh.
Menurutnya, arah kebijakan
pendidikan yang kuat akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan visi
besar Gerbang Emas (Gerakan Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Adil dan Sejahtera),
yang menjadi prioritas pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Frans
juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah,
dunia pendidikan, lembaga riset, serta masyarakat. Ia berharap GDPP dapat
menjadi pedoman bersama dalam memperkuat sistem pendidikan yang inklusif,
adaptif terhadap teknologi, serta berorientasi pada pemerataan kesempatan
belajar.
“Pemerintah tidak bisa bekerja
sendiri. Keberhasilan pendidikan di Mimika memerlukan sinergi seluruh komponen
masyarakat — dari dunia usaha, akademisi, tokoh agama, hingga pemuda dan
perempuan. Semua punya peran penting,” tegasnya.
Penyusunan GDPP 2025–2045 ini
juga diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan daerah, mulai dari
kesenjangan akses pendidikan antara wilayah pesisir dan pegunungan, hingga
peningkatan mutu tenaga pendidik dan fasilitas belajar yang layak.
Melalui workshop ini, Bappeda
Mimika dan Universitas Cenderawasih sepakat untuk membangun sistem pendidikan
yang tidak hanya menekankan pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan
karakter, keterampilan abad ke-21, serta kesiapan menghadapi perubahan sosial
dan ekonomi global.
Dalam diskusi yang berlangsung
hangat, para peserta menyepakati pentingnya menjadikan GDPP sebagai acuan
lintas sektor dalam setiap program pembangunan, agar investasi di bidang
pendidikan benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat Mimika.
“Jika kita ingin Mimika menjadi
daerah maju dan sejahtera di tahun 2045, maka kuncinya adalah pendidikan.
Inilah warisan terbaik untuk generasi penerus kita,” tutup Frans Kambu penuh
optimisme.
Penulis: Jid
Editor: GF
 
                 
                                 
                     
                     
                     
                     
                     
                