Tokoh Adat Papua Dukung Satgas Damai Cartenz
Ondofolo Sentani Yanto Eluay apresiasi langkah Polri dalam penegakan hukum terhadap KKB demi terciptanya Papua yang aman, damai, dan sejahtera
Papuanewsonline.com - 21 Agu 2025, 22:45 WIT
Papuanewsonline.com/ Seni & Budaya

Papuanewsonline.com, Jayapura — Suara dukungan untuk Polri, khususnya Satgas Operasi Damai Cartenz, kembali mengalir dari masyarakat adat Papua. Kali ini, Ondofolo Sentani Yanto Eluay, salah satu tokoh adat yang disegani di Tanah Papua, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh langkah kepolisian dalam menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap menimbulkan gangguan keamanan di wilayah pegunungan maupun daerah rawan konflik lainnya.
“Kami seluruh masyarakat Papua, khususnya para tokoh adat, memiliki tanggung jawab menjaga tanah Papua agar tetap aman dan damai. Apa pun yang negara lakukan melalui Satgas Ops Damai Cartenz adalah untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai,” ujar Yanto Eluay di Jayapura.
Dalam keterangannya, Yanto
menegaskan bahwa berbagai tindakan penegakan hukum yang dilakukan Satgas Damai
Cartenz patut diapresiasi, terutama karena menyasar pihak-pihak yang masih
melakukan aksi kekerasan, penembakan, hingga gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
“Harapan kami, semua tindakan
yang mengganggu situasi kamtibmas segera dihentikan. Kami memberikan apresiasi
setinggi-tingginya kepada Polri yang sudah berupaya menjaga keamanan di tanah
ini,” tambahnya.
Menurut Yanto, keberadaan Satgas
Damai Cartenz telah memberikan dampak positif, khususnya dalam menekan ruang
gerak kelompok bersenjata yang selama ini menghambat ketenteraman warga dan
jalannya pembangunan di Papua.
Lebih jauh, Yanto mengajak
seluruh masyarakat Papua, baik di perkotaan maupun pedalaman, untuk tidak
tinggal diam. Ia menekankan pentingnya kebersamaan semua elemen masyarakat
dalam mendukung langkah Polri.
“Mari kita jaga selalu Papua yang
aman dan damai sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan masyarakat bisa
merasakan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi aman dan
damai adalah kunci bagi Papua untuk terus maju. Tanpa stabilitas, pembangunan
infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan akan sulit dirasakan secara merata
oleh masyarakat.
Dukungan yang disampaikan
Ondofolo Sentani ini bukan sekadar bentuk solidaritas, tetapi juga simbol
legitimasi budaya. Sebagai tokoh adat, Yanto Eluay menegaskan bahwa masyarakat
adat memiliki peran penting dalam mengawal keamanan di Papua. Suara tokoh adat,
menurutnya, bisa menjadi penguat moral bagi aparat dan juga pengingat bagi
masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.
“Kami tokoh adat siap berada di
garis depan untuk mendukung langkah penegakan hukum. Keamanan adalah milik
bersama, bukan hanya urusan aparat,” ujarnya.
Yanto juga menitipkan pesan
khusus kepada generasi muda Papua agar menjauhi segala bentuk kekerasan dan
tidak terjebak dalam provokasi kelompok bersenjata. Ia mengingatkan bahwa masa
depan Papua ada di tangan anak-anak mudanya.
“Generasi muda harus berperan
aktif membangun tanahnya sendiri. Jangan biarkan energi muda habis untuk
hal-hal yang merusak. Mari fokus pada pendidikan, ekonomi, dan kegiatan positif
yang bermanfaat untuk masa depan,” pungkasnya.
Dengan dukungan para tokoh adat,
langkah Polri melalui Satgas Damai Cartenz dalam menegakkan hukum terhadap KKB
kian mendapat legitimasi sosial. Hal ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi
terciptanya Papua yang benar-benar aman, damai, dan sejahtera.
Penulis : GF
Editor : GF