Balai Karantina Papua Temukan 1.500 Ekor DOC di bandara Mozes Kilangin Timika
partisipasi masyarakat sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit, serta pencegahan penyelundupan hewan di Provinsi Papua Tengah
Papuanewsonline.com - 20 Jun 2025, 14:51 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline. com, Timika –
Petugas Balai Karantina Provinsi Papua Tengah menemukan 1.500 ekor anak ayam di Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (20/6/2025).
Atas temuan ini, balai karantina langsung melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.500 ekor Day Old Chick (DOC).
Pemeriksaan dilakukan di area kargo bandara sebagai langkah pengawasan lalu lintas komoditas hewan yang masuk ke wilayah Papua Tengah.
Petugas Balai Karantina Provinsi Papua Tengah Hermanto menjelaskan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan DOC dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit hewan menular, dan sesuai dengan dokumen karantina yang dipersyaratkan.
"Pengawasan ini penting untuk mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan yang dapat berdampak pada kesehatan hewan ternak di wilayah Papua Tengah, dimana DOC merupakan komoditas berisiko tinggi sehingga memerlukan pengawasan secara ketat," ucap Hermanto.
Kata Hermanto, pihaknya melakukan pengecekan fisik terhadap kondisi DOC dan pemeriksaan kelengkapan dokumen untuk mencegah potensi penyebaran penyakit.
" Pengecekan meliputi pemeriksaan kesehatan secara visual dan pemeriksaan dokumen pendukung lainnya," Tegasnya.
Lanjut Hermanto, Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan karantina dan tidak ditemukan gejala penyakit, maka ribuan anak ayam tersebut diperbolehkan keluar dari area bandara untuk dikirim ke lokasi tujuan di Timika dan sekitarnya.
" Hal ini kami lakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan hewan ternak di wilayah Papua Tengah dan kita akan lakukan pengawasan secara ketat," Ujarnya.
Kata Hermanto, Petugas karantina telah bekerja profesional memastikan bahwa seluruh proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
" Kami berharap partisipasi dari masyarakat untuk melaporkan jika menemukan gejala penyakit pada hewan ternak, atau mendapat informasi tentang penyelundupan hewan dan tanaman tanpa ijin," Pungkasnya.
Ditambahkan Hermanto, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit, serta pencegahan penyelundupan hewan di Provinsi Papua Tengah.(Jidan )