Kelangkaan Beras Bulog Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras di Kabupaten Mimika
Beras yang harga Per kilogram 15 Ribu, sudah naik hingga 18 Ribu, dulu kita biasa beli beras Bulog dengan harga terjangkau 13 Ribu, namun sekarang sudah tidak ada sekitar 5 bulan ini
Papuanewsonline.com - 17 Jun 2025, 20:12 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Timika, – Harga beras di Kabupaten Mimika mulai naik hingga mencapai Rp 18.000 Per kilogram.
Sumyati Salah satu warga saat ditemui di pasar sentral mengatakan kaget karena harga beras tiba-tiba naik.
" Beras yang harga Per kilogram 15 Ribu, sudah naik hingga 18 Ribu, dulu kita biasa beli beras Bulog dengan harga terjangkau 13 Ribu, namun sekarang sudah tidak ada sekitar 5 bulan ini," ujar Sumyati di Pasar Sentral Timika, Selasa (17/6/2025).
Terpisah, Ayudin salah satu pedagang beras di jalan Hasan Udin membenarkan bahwa harga beras melonjak akibat tidak ada pasokan beras Bulog.
" Tidak ada pasokan beras Bulog menjadi pemicu atau penyebab utama kenaikan harga beras premium di Kabupaten Mimika," ucap Ayudin.
Ayudin mengatakan tanpah disadari, kenaikan harga beras premium sudah terjadi cukup lama.
" Sebelum lebaran Idul Adha sudah lama naik harga beras premium, hal ini terjadi, karena sudah lama tidak ada pasokan beras Bulog di pasar," Ungkapnya.
Meskipun harga gabah di tingkat petani juga mengalami kenaikan, namun Ayudin menekankan bahwa keterbatasan pasokan beras Bulog yang seharusnya menjadi penyangga harga, justru memperparah situasi di Kabupaten Mimika.
"Harga gabah memang naik, tapi masalah utamanya adalah beras Bulog yang susah masyarakat dapat," ujar Ayudin.
Ia menjelaskan bahwa para pedagang beras, termasuk dirinya, terus menunggu informasi resmi mengenai ketersediaan dan distribusi beras Bulog dari kantor cabang setempat, Namun, informasi yang diperoleh masih sangat terbatas karena kantor cabang Bulog pun mengaku masih menunggu arahan dari pusat.
" Ketidakpastian ini membuat kami pedagang kesulitan dalam merencanakan stok dan berdampak pada harga jual beras di pasar, dan sekarang harga beras sampai Rp18.000," Ujarnya
Kata Dia, Lambatnya distribusi dan minimnya informasi mengenai ketersediaan beras Bulog telah menciptakan ketidakstabilan harga beras di Mimika.
" Kondisi ini sangat merugikan konsumen, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah dan mengandalkan beras Bulog sebagai sumber karbohidrat utama dengan harga yang terjangkau," Sesalnya.
" pembeli pasti mereka cari yang paling murah, apalagi kan pelanggan itu nanya terus yang murah begitu, tapi tidak ada " keluh nya
Ayudin menerangkan, Masyarakat sangat tergantung akan beras Bulog dimana beras Bulog sebagai komoditas penstabil harga, namun kini beras Bulog susah untuk diperoleh.(Jidan)