Pekerjaan Peningkatan Jalan SP2-SP5 Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi
Jalan ini baru dibangun, tapi liat sendiri ada retak-retak, ujung-ujung sisih bahu jalan juga kelihatan kalau aspal tipis
Papuanewsonline.com - 17 Jun 2025, 00:55 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Timika-
Proyek pembangunan peningkatan jalan hotmix jalur SP2 ke SP5, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, diduga kuat tidak sesusi spesifikasi.
Walaupun baru dikerjakan namun tampak bergelombang bila dilewati dengan kendaraan, selain itu tampak terlihat ada juga beberapa ruas jalan yang mulai retak.
Robert Salah satu warga Iwaka sebagai pengguna jalan tersebut mengatakan bahwa kondisi jalan baru dibangun, namun ketika hujan deras, jalan tersebut ada beberapa ruas yang tergenang air.
" Jalan ini baru dibangun, tapi liat sendiri ada retak-retak, ujung-ujung sisih bahu jalan juga kelihatan kalau aspal tipis, ujar Robert di SP2 Timika, Senin (16/6/2025).
Robert berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika memerintahkan perusahan yang menangani proyek tersebut agar secepatnya memperbaiki kekurangan pada ruas jalan tersebut.
" Belum tahu pekerjaan ini anggaran dari mana, siapa yang kerja, tapi Bapa dorang bisa liat sendiri, ini baru dikerjakan tapi begini kondisinya," Kesalnya.
Terpisah hasil identifikasi Media ini, perusahan pelaksana dalam paket pekerjaan ratusan miliar ini, adalah PT. Yala Persada Angkasa beralamat di Jalan Sultan Hasanudin, Nomor 12 Blok M2 Kebayoran Raya, Jakarta Selatan.
Perusahan pelaksana pada pekerjaan ini diduga menggunakan mutu aspal yang buruk, dan tidak sesuai standar, sehingga aspal mudah rusak.
Diketahui, Aspal yang tidak sesuai standar, berpengaruh pada kandungan aspal yang kurang agregat dalam hal menyatuh dengan material lain dalam produksi.
Sedangkan beberapa ruas jalan yang tampak retak bisa juga disebabkan karena Suhu campuran dan penghamparan tidak sesuai, karena suhu campuran aspal yang terlalu rendah saat dicampur atau dihampar dapat menyebabkan ikatan antar agregat tidak sempurna, sehingga jalan menjadi tidak kuat dan mudah retak.
Pemadatan pada peningkatan ruas jalan ini diduga terburu-buru, dan kondisi tanah dasar belum stabil, serta Pemadatan yang kurang padat, sehingga berpotensi menyebabkan jalan cepat rusak.(Red)