logo-website
Senin, 18 Agu 2025,  WIT

Kemenko Polkam Tegaskan Peran Strategis Talenta Global Indonesia

Pemerintah Perkuat Sinergi dengan Diaspora Lewat Diaspora Global Summit 2 untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Papuanewsonline.com - 13 Agu 2025, 22:35 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Para pejabat dan tokoh diaspora Indonesia berfoto bersama usai pembukaan Diaspora Global Summit 2: Connecting Global Talent with Home di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Papuanewsonline.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan kontribusi strategis diaspora Indonesia dalam pembangunan nasional. Hal ini disampaikan dalam forum internasional Diaspora Global Summit 2: Connecting Global Talent with Home yang diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Network United (IDN-U) di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Forum ini menjadi ruang dialog terbuka antara diaspora Indonesia dari berbagai negara dengan pemangku kebijakan nasional, membahas kontribusi diaspora di sektor-sektor kunci seperti sains, teknologi, teknik, matematika (STEM), kewirausahaan, dan diplomasi ekonomi. Isu strategis yang diangkat meliputi perekrutan talenta diaspora ke dalam ekosistem pembangunan, penyempurnaan regulasi perbankan bagi diaspora eks-WNI, wacana pemberlakuan kewarganegaraan ganda, serta gagasan skema Overseas Citizenship of Indonesia (OCI) yang memberikan hak-hak tertentu bagi diaspora tanpa harus melepaskan kewarganegaraan Indonesia.


Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polkam, Mohammad K. Koba, menegaskan bahwa diaspora adalah aset bangsa yang tidak boleh diabaikan.

“Diaspora Indonesia bukan sekadar bagian komunitas di luar negeri. Mereka adalah aset yang harus didengar dan diberdayakan, terutama untuk memperkuat daya saing bangsa di panggung global,” ujarnya.

Koba juga menyoroti peran penting diaspora dalam memajukan sektor STEM yang menjadi kunci transformasi menuju Indonesia Emas 2045. Kontribusi mereka dinilai sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM, penguatan daya saing ekonomi, dan pembangunan yang inklusif.

Salah satu langkah afirmatif yang telah dijalankan pemerintah adalah penerapan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) untuk memperkuat ikatan identitas diaspora dengan tanah air. Namun, Kemenko Polkam menilai regulasi tersebut masih perlu disempurnakan agar mampu menjawab tantangan dan kebutuhan diaspora secara lebih konkret, baik dari sisi akses layanan publik, peluang investasi, hingga transfer pengetahuan dan teknologi.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan; Ketua Dewan Ekonomi Nasional; Menteri Pariwisata; Wakil Menteri Luar Negeri; perwakilan kementerian/lembaga; pelaku usaha; akademisi; hingga profesional diaspora yang datang dari berbagai negara. Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam membangun kemitraan yang berkesinambungan dengan diaspora.


Melalui forum seperti Diaspora Global Summit 2, pemerintah berharap dapat memperkuat diplomasi ekonomi, memperluas jaringan profesional, dan memfasilitasi kolaborasi strategis yang akan memberikan dampak langsung pada kemajuan bangsa. Kemenko Polkam menegaskan akan terus mendorong koordinasi lintas kementerian dan lembaga, agar potensi diaspora tidak hanya diakui, tetapi juga diintegrasikan secara nyata ke dalam kebijakan pembangunan nasional.

“Pemerintah hadir untuk memastikan bahwa setiap potensi diaspora menjadi kekuatan nyata dalam membangun negeri. Sinergi ini bukan sekadar wacana, tetapi menjadi pilar penting dalam perjalanan Indonesia menuju 2045,” pungkas Koba.


Penulis : GF

Editor : GF 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE