logo-website
Sabtu, 12 Jul 2025,  WIT

Obat Malaria di Kabupaten Mimika Terpenuhi, Tapi Pencegahan Harus Tetap Dilakukan

Pendekatan dua arah sangat penting dilakukan untuk memastikan pasien mengonsumsi obat sesuai dosis dan menyelesaikan pengobatan secara tuntas, serta meningkatkan upaya pengendalian tempat perkembangbiakan nyamuk melalui kebersihan lingkungan

Papuanewsonline.com - 08 Jul 2025, 08:05 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra

Papuanewsonline.com, Timika –,

Ketersediaan obat malaria di Kabupaten Mimika kembali terjamin setelah pasokan obat DHP Frimal ("obat biru") tiba.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengaku Sebanyak 35.000 tablet obat telah diterima dari Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Papua Tengah pada akhir Juni 2025.

" Kehadiran obat ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan obat malaria yang terjadi sebelumnya," ucap Reynold Ubra di Kantor Puspem SP3, Senin (7/7/2025).

Reynold mengatakan selama masa kekurangan obat biru, fasilitas kesehatan di Mimika menggunakan obat alternatif, D-Artepp (obat putih).  Meskipun kedua obat memiliki khasiat yang sama dalam pengobatan malaria namun dosisnya berbeda.  

" Perlu dicatat bahwa kebutuhan obat malaria di Mimika sangat tinggi, sekitar 2 juta tablet obat biru per tahun.  Pasokan dari Kementerian Kesehatan selama ini hanya berkisar antara 1,2 juta, hingga 1,5 juta tablet per tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kekurangan obat di masa mendatang," ungkap Reynold.

 

Reynold menjelaskan Tingginya angka kasus malaria di Mimika disebabkan oleh dua faktor utama, yakni ketidakpatuhan pasien dalam menyelesaikan pengobatan dan kurangnya upaya menjaga kebersihan lingkungan, yang menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.  

" Pendekatan dua arah sangat penting dilakukan untuk memastikan pasien mengonsumsi obat sesuai dosis dan menyelesaikan pengobatan secara tuntas, serta meningkatkan upaya pengendalian tempat perkembangbiakan nyamuk melalui kebersihan lingkungan," Tegasnya.

 

Reynold menegaskan bahwa Meskipun pasokan obat biru telah kembali normal, namun  kewaspadaan tetap diperlukan. 

" Masyarakat harus proaktif menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.  Pencegahan tetap menjadi prioritas utama dalam menekan angka kasus malaria di Mimika,"  Pungkasnya.  ( Jidan )

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE