logo-website
Rabu, 17 Des 2025,  WIT

Papua Jadi Prioritas: Presiden Prabowo Minta Tanam Sawit untuk Swasembada Energi dan Pangan

Dalam rapat percepatan pembangunan di Istana Negara, Presiden menekankan pengembangan sawit, singkong, dan tebu sebagai strategi kemandirian ekonomi serta penghematan besar anggaran impor

Papuanewsonline.com - 17 Des 2025, 17:59 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat percepatan pembangunan Papua bersama kepala daerah se-Tanah Papua dan jajaran Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Papuanewsonline.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah menjadikan Papua sebagai wilayah prioritas dalam agenda swasembada energi dan pangan nasional. Penekanan tersebut disampaikan dalam rapat percepatan pembangunan Papua yang digelar di Istana Negara, Selasa (16/12/2025), bersama para kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.


Dalam arahannya, Presiden mendorong pengembangan perkebunan kelapa sawit di Papua sebagai sumber energi berbasis bahan bakar nabati. Selain sawit, komoditas tebu dan singkong juga dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku etanol guna memperkuat ketahanan energi nasional.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa strategi tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi Papua, melainkan juga menjadi bagian dari agenda besar nasional agar seluruh wilayah Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan energi dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Kemandirian produksi dinilai menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas nasional.

Ia juga menekankan pentingnya kemandirian pangan hingga ke tingkat daerah. Menurut Presiden, upaya menjaga keamanan pangan tidak cukup hanya dilakukan secara nasional, tetapi juga harus diwujudkan di tingkat provinsi hingga kabupaten agar distribusi dan ketahanan pangan lebih merata dan berkelanjutan.

Selain itu, Presiden menyoroti pentingnya pengamanan aset negara agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Pemerintah, menurutnya, terus melakukan evaluasi terhadap regulasi yang ada dan mengambil langkah strategis agar kekayaan negara tidak bocor dan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan perkebunan dan energi terbarukan tersebut juga dilatarbelakangi oleh tingginya anggaran impor bahan bakar minyak yang selama ini membebani keuangan negara. Presiden menilai pemanfaatan potensi lahan di Papua dan daerah lain dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menekan ketergantungan impor.

Dalam paparannya, Presiden Prabowo menyebutkan bahwa penghematan anggaran dari pengurangan impor energi dapat mencapai ratusan triliun rupiah per tahun, terutama jika pengembangan sawit, singkong, dan tebu didukung oleh sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga air.

Ia menggambarkan besarnya manfaat ekonomi yang dapat dirasakan daerah apabila target tersebut tercapai, termasuk peluang pemerataan pembangunan hingga ke tingkat kabupaten, yang pada akhirnya akan memperkuat fondasi ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Presiden berharap kebijakan ini dapat menjadi titik balik bagi kemandirian ekonomi Indonesia sekaligus membawa perubahan signifikan bagi Papua sebagai bagian penting dari masa depan pembangunan nasional.



Penulis: Jid

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE