logo-website
Minggu, 24 Agu 2025,  WIT

Ditpolairud Polda Maluku Selamatkan 25 Warga Hunut dari Keramba Apung

Respons cepat aparat kepolisian laut evakuasi balita hingga lansia yang terjebak, bukti nyata kehadiran Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat pesisir Maluku

Papuanewsonline.com - 21 Agu 2025, 06:03 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Tim Ditpolairud Polda Maluku saat melakukan evakuasi terhadap warga Desa Hunut yang terjebak di keramba apung. Balita dan lansia menjadi prioritas utama dalam penyelamatan ini.

Papuanewsonline.com, Ambon — Gelombang rasa syukur dan lega menyelimuti warga Desa Hunut, Kecamatan Teluk Ambon, setelah sebanyak 25 orang berhasil dievakuasi dari sebuah keramba apung yang nyaris menjadi tempat terjebaknya puluhan nyawa. Aksi penyelamatan dramatis itu dilakukan oleh Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku pada Selasa (19/8), usai menerima laporan masyarakat mengenai kondisi darurat tersebut.


Di bawah pimpinan Direktur Ditpolairud Kombes Pol Handoyo Santoso, S.I.K., M.Si., tim bergerak cepat dengan mengerahkan kapal patroli menuju lokasi. Situasi mendesak mengingat di antara korban terdapat anak-anak, balita, hingga seorang lansia berusia 72 tahun yang membutuhkan penanganan segera.

“Keselamatan jiwa masyarakat adalah hukum tertinggi. Sesuai arahan Bapak Kapolda Maluku, kami berkomitmen untuk memberikan respons cepat dalam setiap kondisi darurat,” tegas Kombes Handoyo kepada awak media.

Proses evakuasi berlangsung penuh kewaspadaan. Petugas Ditpolairud secara bertahap memindahkan korban dari keramba apung ke kapal patroli. Balita berusia 3 tahun dan seorang lansia langsung dievakuasi lebih dulu. Begitu tiba di darat, keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Ottoquik Passo untuk mendapatkan perawatan medis.


Sementara itu, warga lainnya dibawa menuju Markas Komando (Mako) Ditpolairud Lateri. Di sana mereka menerima pertolongan lanjutan, termasuk pemeriksaan kesehatan, logistik, dan pendampingan psikologis ringan.

Kombes Handoyo menjelaskan, operasi penyelamatan ini juga melibatkan koordinasi intensif dengan instansi terkait. Tujuannya adalah memastikan kebutuhan warga pasca-evakuasi dapat segera ditangani dengan baik.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak ragu menghubungi aparat keamanan terdekat jika menghadapi situasi darurat. Kehadiran Polri adalah untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan perairan,” tambahnya.


Aksi cepat Ditpolairud ini menjadi bukti bahwa peran Polri tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan secara langsung. Dengan medan geografis Maluku yang sebagian besar berupa laut, kemampuan dan kesiapsiagaan aparat kepolisian laut menjadi sangat vital.

Keberhasilan evakuasi ini pun diapresiasi oleh warga Desa Hunut yang merasa terbantu dengan hadirnya aparat di saat krisis. “Kami sangat berterima kasih kepada polisi. Kalau tidak segera ditolong, entah apa yang akan terjadi pada kami,” ujar seorang warga dengan mata berkaca-kaca.


Penulis : GF

Editor : GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE