Kapolda Maluku Duduk Bersama Mahasiswa, Kawal Aspirasi dengan Sikap Humanis
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Ambon berlangsung damai, Kapolda Irjen Pol. Dadang Hartanto tunjukkan komitmen kepolisian dalam mendengar suara rakyat langsung dari jalanan
Papuanewsonline.com - 02 Sep 2025, 13:02 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Ambon – Pemandangan yang jarang terlihat terjadi di halaman Mapolda Maluku, kawasan Tantui, Kota Ambon, Senin (1/9/2025). Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., memilih untuk tidak hanya berdiri di podium, melainkan duduk melantai bersama ratusan mahasiswa yang tengah menyuarakan aspirasi mereka.
Dengan penuh kesabaran, Kapolda
menyimak satu per satu orasi perwakilan mahasiswa. Gestur sederhana namun sarat
makna itu mendapat apresiasi luas, lantaran menunjukkan komitmen Polri untuk
hadir secara humanis, merangkul, sekaligus menjaga semangat demokrasi tetap
hidup di bumi Maluku.
Saat diberi kesempatan berbicara di hadapan massa, Irjen Dadang menegaskan bahwa institusi kepolisian mendukung penuh kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang. Namun ia mengingatkan, kebebasan itu harus dijalankan dengan damai, tertib, dan tanpa aksi anarkis.
“Aspirasi mahasiswa akan saya
tindaklanjuti sesuai kewenangan. Saya pastikan suara kalian tidak akan
diabaikan,” tegas Kapolda.
Ia juga mengimbau massa aksi agar
menjauhi provokasi yang bisa mencederai esensi perjuangan mahasiswa sebagai
agen perubahan.
Mendengar pernyataan Kapolda, perwakilan mahasiswa kemudian secara simbolis membacakan pakta integritas, berisi komitmen untuk melaksanakan aksi secara damai dan menjunjung tinggi nilai demokrasi. Momen itu menambah kuat suasana kebersamaan antara aparat dan mahasiswa, sekaligus memperlihatkan dialog sehat antara rakyat dengan penegak hukum.
Aksi damai tersebut dimulai sejak pagi, ditandai dengan long march dari Jalan Jenderal Sudirman. Ratusan mahasiswa berjalan bersama, melintasi Jembatan Merah Putih, sebelum akhirnya tiba di depan Mapolda Maluku. Di sepanjang perjalanan, massa aksi menyerukan berbagai tuntutan terkait isu daerah maupun nasional.
Isu yang paling mencuat adalah
soal kontroversi tunjangan legislatif, yang belakangan memicu gelombang kritik
publik. Selain itu, mahasiswa juga menyinggung masalah kesejahteraan
masyarakat, transparansi anggaran, hingga konsistensi pemerintah dalam
menjalankan kebijakan yang pro-rakyat.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda
Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K., menyampaikan bahwa kepolisian di
bawah kepemimpinan Irjen Dadang akan terus membuka ruang dialog dengan
masyarakat. Polda Maluku, ujarnya, berkomitmen menjadi institusi yang
transparan, terbuka terhadap kritik, sekaligus konsisten menjaga situasi
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Polda Maluku akan selalu terbuka
terhadap aspirasi masyarakat. Kritik dan masukan adalah bagian penting dari
demokrasi, dan kami berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif,” tutur Kombes
Rositah.
Momen Kapolda Maluku duduk bersama mahasiswa menjadi simbol penting: polisi tidak berdiri berjarak, tetapi hadir di tengah rakyat sebagai mitra dialog. Suasana aksi yang tertib dan damai semakin menegaskan bahwa demokrasi di Maluku bisa tumbuh subur ketika kedua belah pihak sama-sama menjunjung nilai kebersamaan dan saling menghargai. (GF)