logo-website
Jumat, 19 Sep 2025,  WIT

Kapolda Maluku Duduk Bersama Mahasiswa, Kawal Aspirasi dengan Sikap Humanis

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Ambon berlangsung damai, Kapolda Irjen Pol. Dadang Hartanto tunjukkan komitmen kepolisian dalam mendengar suara rakyat langsung dari jalanan

Papuanewsonline.com - 02 Sep 2025, 13:02 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Kapolda Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, duduk bersama massa aksi mahasiswa di halaman Mapolda Maluku, Ambon. Gestur ini menjadi simbol komitmen Polri dalam mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung dan humanis.

Papuanewsonline.com, Ambon – Pemandangan yang jarang terlihat terjadi di halaman Mapolda Maluku, kawasan Tantui, Kota Ambon, Senin (1/9/2025). Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., memilih untuk tidak hanya berdiri di podium, melainkan duduk melantai bersama ratusan mahasiswa yang tengah menyuarakan aspirasi mereka.


Dengan penuh kesabaran, Kapolda menyimak satu per satu orasi perwakilan mahasiswa. Gestur sederhana namun sarat makna itu mendapat apresiasi luas, lantaran menunjukkan komitmen Polri untuk hadir secara humanis, merangkul, sekaligus menjaga semangat demokrasi tetap hidup di bumi Maluku.

Saat diberi kesempatan berbicara di hadapan massa, Irjen Dadang menegaskan bahwa institusi kepolisian mendukung penuh kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang. Namun ia mengingatkan, kebebasan itu harus dijalankan dengan damai, tertib, dan tanpa aksi anarkis.


“Aspirasi mahasiswa akan saya tindaklanjuti sesuai kewenangan. Saya pastikan suara kalian tidak akan diabaikan,” tegas Kapolda.

Ia juga mengimbau massa aksi agar menjauhi provokasi yang bisa mencederai esensi perjuangan mahasiswa sebagai agen perubahan.

Mendengar pernyataan Kapolda, perwakilan mahasiswa kemudian secara simbolis membacakan pakta integritas, berisi komitmen untuk melaksanakan aksi secara damai dan menjunjung tinggi nilai demokrasi. Momen itu menambah kuat suasana kebersamaan antara aparat dan mahasiswa, sekaligus memperlihatkan dialog sehat antara rakyat dengan penegak hukum.


Aksi damai tersebut dimulai sejak pagi, ditandai dengan long march dari Jalan Jenderal Sudirman. Ratusan mahasiswa berjalan bersama, melintasi Jembatan Merah Putih, sebelum akhirnya tiba di depan Mapolda Maluku. Di sepanjang perjalanan, massa aksi menyerukan berbagai tuntutan terkait isu daerah maupun nasional.

Isu yang paling mencuat adalah soal kontroversi tunjangan legislatif, yang belakangan memicu gelombang kritik publik. Selain itu, mahasiswa juga menyinggung masalah kesejahteraan masyarakat, transparansi anggaran, hingga konsistensi pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang pro-rakyat.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K., menyampaikan bahwa kepolisian di bawah kepemimpinan Irjen Dadang akan terus membuka ruang dialog dengan masyarakat. Polda Maluku, ujarnya, berkomitmen menjadi institusi yang transparan, terbuka terhadap kritik, sekaligus konsisten menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Polda Maluku akan selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Kritik dan masukan adalah bagian penting dari demokrasi, dan kami berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif,” tutur Kombes Rositah.

Momen Kapolda Maluku duduk bersama mahasiswa menjadi simbol penting: polisi tidak berdiri berjarak, tetapi hadir di tengah rakyat sebagai mitra dialog. Suasana aksi yang tertib dan damai semakin menegaskan bahwa demokrasi di Maluku bisa tumbuh subur ketika kedua belah pihak sama-sama menjunjung nilai kebersamaan dan saling menghargai. (GF)

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE