logo-website
Minggu, 20 Jul 2025,  WIT

Karantina Papua Tengah Tolak Impor Bibit Buah Tak Berdokumen dari Surabaya

Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi, menegaskan komitmen teguh dalam melindungi sektor pertanian di Papua Tengah dari ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

Papuanewsonline.com - 17 Jul 2025, 23:42 WIT

Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Timika

–  Karantina Pertanian Papua Tengah mencegah masuknya sepuluh jenis bibit buah-buahan asal Surabaya pada tanggal 17 Juli 2025.  Bibit yang meliputi jeruk, anggur, alpukat, apel, dan jambu air tersebut ditolak karena tidak memenuhi persyaratan karantina.  Komoditas ini masuk melalui Pos Pelayanan (Pospel) Bandar Udara Mozes Kilangin Timika via jasa ekspedisi. 

Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi, menegaskan komitmen teguh dalam melindungi sektor pertanian di Papua Tengah dari ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

“Penolakan ini sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.  Bibit yang tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan Tumbuhan dan label benih/bibit dari Balai Sertifikasi Benih tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas yang kita tetapkan,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa bibit yang tidak memenuhi standar tersebut berpotensi membawa OPTK yang dapat merugikan sektor pertanian.  Ketiadaan sertifikasi resmi juga mengkhawatirkan kemurnian genetik bibit tersebut.

Ferdi menekankan pentingnya kepatuhan seluruh pelaku usaha dan masyarakat dalam melengkapi dokumen karantina untuk komoditas pertanian yang dikirim atau dibawa masuk ke Papua Tengah. 

"Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pertanian yang sehat, aman, dan bebas hama penyakit," tegasnya. 

Ia menghimbau agar semua pihak mematuhi regulasi yang berlaku untuk mencegah masuknya OPTK dan melindungi ketahanan pangan daerah.

Pihak Karantina Papua Tengah akan terus meningkatkan pengawasan dan sosialisasi terkait persyaratan impor komoditas pertanian. 

Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat melindungi sektor pertanian Papua Tengah dari ancaman OPTK dan memastikan keberlanjutan pertanian yang berkelanjutan. 

"Bibit yang ditolak akan dikembalikan ke daerah asal sesuai ketentuan yang berlaku" pungkasnya. (Jidan)

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE