Sidak Harga Beras, Pj Gubernur Papua Ambil Langkah Jaga Stabilitas Pangan
Agus Fatoni pastikan stok aman hingga empat bulan ke depan, ambil langkah strategis jaga stabilitas pangan dan cegah lonjakan harga
Papuanewsonline.com - 23 Agu 2025, 19:10 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jayapura – Isu kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia juga ikut menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Papua. Untuk memastikan kondisi di lapangan, Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik distribusi dan gudang beras di Kota Jayapura, Jumat (22/8/2025).
Langkah ini dilakukan untuk
menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan
bahan pangan pokok, khususnya beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat
Papua.
Dalam sidaknya, Fatoni menemukan fakta menarik. Sejumlah retail modern masih menjual beras dengan harga lama karena stok lama masih tersedia. Namun, di beberapa titik penjualan, terutama di pasar tradisional, harga beras mengalami kenaikan antara Rp2.000–Rp3.000 per kilogram.
Menyikapi hal tersebut, Fatoni
menekankan bahwa kunci pengendalian harga ada pada kelancaran distribusi.
“Yang terpenting adalah stok
tetap mengalir dari gudang ke pasar. Kalau stok lancar, harga bisa kita jaga
agar tetap stabil,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Fatoni juga
mengungkapkan kondisi ketersediaan pangan di Papua. Ia menyebutkan bahwa stok
beras di Gudang Bulog Papua mencapai 10.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat selama empat bulan ke depan.
Tak hanya itu, masih ada tambahan
pasokan berupa 75 ton beras dari gudang swasta serta 300 ton yang saat ini
berada di Pelabuhan Jayapura dan siap didistribusikan.
“Dengan stok yang ada,
masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah menjamin kebutuhan pangan, khususnya
beras, tetap tersedia,” ujar Fatoni.
Lebih lanjut, Fatoni menegaskan
bahwa Pemprov Papua akan memperketat pengawasan distribusi beras dengan
melibatkan Bulog, OPD terkait, hingga pihak swasta. Tujuannya, agar tidak ada
hambatan dalam pendistribusian dari gudang ke pasar serta untuk menekan potensi
permainan harga oleh pihak-pihak tertentu.
Selain itu, pemerintah juga akan
menyiapkan skema intervensi pasar jika ditemukan kenaikan harga yang tidak
wajar.
Di akhir sidaknya, Fatoni
mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi isu-isu kelangkaan pangan dan
tidak melakukan aksi borong yang justru bisa memperburuk keadaan.
“Pemerintah akan terus
mengawal dan memastikan harga pangan terkendali. Mari kita hadapi situasi ini
dengan tenang, karena stok beras kita aman,” pungkasnya.
Dengan langkah antisipatif ini,
pemerintah daerah berharap stabilitas pangan di Papua tetap terjaga, sekaligus
memberikan kepastian kepada masyarakat di tengah situasi fluktuasi harga pangan
nasional.
Penulis : Jidan
Editor : GF