logo-website
Minggu, 24 Agu 2025,  WIT

Sidak Harga Beras, Pj Gubernur Papua Ambil Langkah Jaga Stabilitas Pangan

Agus Fatoni pastikan stok aman hingga empat bulan ke depan, ambil langkah strategis jaga stabilitas pangan dan cegah lonjakan harga

Papuanewsonline.com - 23 Agu 2025, 19:10 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni, saat melakukan sidak di gudang beras Jayapura (22/08/2025), memastikan ketersediaan stok beras aman hingga empat bulan ke depan.

Papuanewsonline.com, Jayapura – Isu kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia juga ikut menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Papua. Untuk memastikan kondisi di lapangan, Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik distribusi dan gudang beras di Kota Jayapura, Jumat (22/8/2025).


Langkah ini dilakukan untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok, khususnya beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Papua.

Dalam sidaknya, Fatoni menemukan fakta menarik. Sejumlah retail modern masih menjual beras dengan harga lama karena stok lama masih tersedia. Namun, di beberapa titik penjualan, terutama di pasar tradisional, harga beras mengalami kenaikan antara Rp2.000–Rp3.000 per kilogram.


Menyikapi hal tersebut, Fatoni menekankan bahwa kunci pengendalian harga ada pada kelancaran distribusi.

“Yang terpenting adalah stok tetap mengalir dari gudang ke pasar. Kalau stok lancar, harga bisa kita jaga agar tetap stabil,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Fatoni juga mengungkapkan kondisi ketersediaan pangan di Papua. Ia menyebutkan bahwa stok beras di Gudang Bulog Papua mencapai 10.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama empat bulan ke depan.

Tak hanya itu, masih ada tambahan pasokan berupa 75 ton beras dari gudang swasta serta 300 ton yang saat ini berada di Pelabuhan Jayapura dan siap didistribusikan.

“Dengan stok yang ada, masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah menjamin kebutuhan pangan, khususnya beras, tetap tersedia,” ujar Fatoni.

Lebih lanjut, Fatoni menegaskan bahwa Pemprov Papua akan memperketat pengawasan distribusi beras dengan melibatkan Bulog, OPD terkait, hingga pihak swasta. Tujuannya, agar tidak ada hambatan dalam pendistribusian dari gudang ke pasar serta untuk menekan potensi permainan harga oleh pihak-pihak tertentu.

Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan skema intervensi pasar jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar.

Di akhir sidaknya, Fatoni mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi isu-isu kelangkaan pangan dan tidak melakukan aksi borong yang justru bisa memperburuk keadaan.

“Pemerintah akan terus mengawal dan memastikan harga pangan terkendali. Mari kita hadapi situasi ini dengan tenang, karena stok beras kita aman,” pungkasnya.

Dengan langkah antisipatif ini, pemerintah daerah berharap stabilitas pangan di Papua tetap terjaga, sekaligus memberikan kepastian kepada masyarakat di tengah situasi fluktuasi harga pangan nasional.

 

Penulis : Jidan

Editor : GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE