Sinergi Akademisi dan Pemerintah Papua: Pertemuan Tim Ekspedisi Patriot dan Gubernur Papua
Pertemuan strategis antara Tim Ekspedisi Patriot yang terdiri dari akademisi berbagai perguruan tinggi nasional dengan Gubernur Papua di Jayapura.
Papuanewsonline.com - 04 Des 2025, 17:37 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan
Papuanewsonline.com, Jayapura — Pertemuan antara Tim Ekspedisi Patriot dan Gubernur Papua menjadi salah satu agenda penting dalam rangka menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan rekomendasi berbasis penelitian lapangan. Tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi nasional ini menyampaikan temuan serta analisis terkini mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur di kawasan transmigrasi Distrik Senggi, Kabupaten Keerom. Pertemuan ini menjadi momentum untuk memperkuat keterlibatan akademisi dalam proses perencanaan pembangunan wilayah perbatasan.
Dalam forum tersebut, tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipimpin Abdul Rohman Supandi memaparkan evaluasi menyeluruh terhadap keberlangsungan program transmigrasi di Senggi. Mereka menekankan perlunya memastikan pelaksanaan program tetap berada pada jalur tujuan awal, yakni pemerataan penduduk, pemerataan pembangunan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah perbatasan. Evaluasi ini menjadi dasar bagi rekomendasi teknis maupun struktural yang ditawarkan kepada pemerintah provinsi.

Tim ITB juga menyoroti kebutuhan mendesak di sektor
infrastruktur dasar. Akses jalan yang memadai, ketersediaan listrik, dan
penyediaan air bersih dianggap sebagai elemen penting untuk mendukung aktivitas
ekonomi dan sosial masyarakat transmigran maupun masyarakat adat. Layanan dasar
seperti administrasi pemerintahan, pendidikan, serta kesehatan juga dipandang
sebagai faktor penentu peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu,
tim memberikan perhatian pada potensi dampak lingkungan agar pembangunan
berjalan berkelanjutan.
Dari Universitas Padjadjaran (Unpad), tim memaparkan
pentingnya menjaga harmonisasi sosial antara warga transmigran dan masyarakat
adat Orang Asli Papua (OAP). Interaksi antar kelompok dinilai memegang peran
penting dalam keberhasilan transmigrasi jangka panjang. Pendekatan budaya,
penghormatan terhadap hukum adat, serta antisipasi terhadap potensi gesekan
sosial menjadi poin kunci dalam rekomendasi yang disampaikan tim Unpad kepada
pemerintah provinsi.
Sementara itu, tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) yang diketuai Dhany Arifianto menyampaikan analisis teknis mengenai
kebutuhan infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat. Rekomendasi tersebut
mencakup peningkatan kualitas jaringan jalan, fasilitas air bersih, serta
prasarana umum untuk mendukung kegiatan ekonomi dan akses layanan masyarakat.
Kajian teknis ini diharapkan dapat memperkuat rencana pembangunan berbasis
kebutuhan aktual yang terjadi di lapangan.
Kolaborasi lintas kampus terlihat semakin kuat dengan
kehadiran tim Universitas Indonesia (UI) dan IPB University. Keduanya menyoroti
pentingnya penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat Senggi. Mereka menyampaikan
bahwa sejumlah komoditas lokal seperti padi ladang, jagung, betatas, dan kakao
memiliki potensi besar untuk dikembangkan menuju tahap industrialisasi kecil.
Selain itu, sektor peternakan seperti sapi, babi, dan ayam dinilai memiliki
peluang signifikan jika dikelola dengan pendekatan sinergis antara pertanian
dan peternakan.
Gubernur Papua memberikan apresiasi atas kontribusi yang
diberikan akademisi melalui program Ekspedisi Patriot. Temuan dan rekomendasi
yang disusun berdasarkan data lapangan dinilai sangat relevan untuk memperkuat
arah kebijakan pembangunan, terutama di wilayah transmigrasi dan kawasan
perbatasan. Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen menindaklanjuti rekomendasi
tersebut sebagai bagian dari upaya membangun Papua yang mandiri, produktif, dan
inklusif.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat
sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik. Dengan fondasi data
lapangan yang akurat dan kerja sama lintas institusi, rekomendasi yang
diberikan diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta mempercepat
pemerataan pembangunan di kawasan transmigrasi Distrik Senggi dan wilayah
perbatasan Indonesia secara lebih luas.
Penulis: TEP
Editor: GF