logo-website
Jumat, 20 Sep 2024,  WIT

Cooling System, Polres SBB Hadirkan Ustad Das'ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan kedamaian antar agama demi terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif.

Papuanewsonline.com - 21 Agu 2024, 18:17 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, SBB - Aparat Kepolisian Resort (Polres) Seram Bagian Barat (SBB), terus berupaya untuk mewujudkan Pilkada damai, bagi masyarakat di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu, dengan menghadirkan Ustad Das'ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat.

Kedua tokoh agama kondang itu, bertemu dalam satu panggung Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia, di Mapolres SBB, Selasa (20/8/2024) malam, hingga Rabu (21/8/2024) dini hari.

Kehadiran dua penceramah kondang itu menghipnotis ribuan warga baik muslim maupun non muslim yang telah menanti kedatangan mereka, sejak beberapa pekan terakhir ini. Terlebih sesaat sebelum kegiatan bertemakan Pesan Damai dari SBB Untuk Indonesia Maju, di gelar.

Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan,SIK mengatakan, pihaknya membuat kegiatan dengan menghadirkan kedua penceramah kondang itu untuk Cooling System menuju Pemilu Damai Tahun 2024 tanpa adanya konflik di Kabupaten SBB, bumi Saka Mese Nusa,

"Selaku Kapolres SBB mengucapkan selamat datang kepada Ustad Das'ad Latif, dan Pendeta Ridwan Hutabarat, di Polres SBB bumi Saka Mese Nusa,"kata Dennie, saat membuka kegiatan tersebut.

Perwira dengan dua melati dipundaknya itu menegaskan, sungguh bersyukur karena telah berjanji kepada masyarakat SBB, khususnya kaum muslim untuk mendatangkan ustad kondang dan saat ini Ustadz Das'ad Latif untuk bisa hadir di Kabupaten SBB.

"Saya ingin di Kabupaten SBB menjadi contoh kedamaian, dan kebersamaan diseluruh Indonesia dan tidak ada lagi perbedaan dan perselisihan yang dapat memecah belah kita menjelang Pemilu Tahun 2024,"tegas perwira dengan dua melati dipundaknya itu.

Dennie mengaku, pihaknya mempersembahkan kepada masyarakat Kabupaten SBB kegiatan keagamaan ini dengan maksud dan tujuan tidak ada lagi perselisihan diantara sesama warga.

"Kita semua masyarakat harus menyatakan bahwa Polisi di Kabupaten SBB selalu ada untuk masyarakat. Dan semoga kita mendapat pencerahan hidup dengan mendengarkan ceramah dari ustadz maupun khotbah dari pendeta,"tandasnya Kapolres.

Sementara itu, Ustad Das'ad Latif dalam ceramahnya mengatakan, perbedaan merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada manusia, untuk menyatuhkan mereka.

"Hai orang-orang yang beriman berpegang teguhlah kalian kepada tali persaudaraan agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, olehnya itu walaupun kita berbeda dalam pilihan politik saat Pilkada nanti, tapi jangan sampai kita memutus tali persaudaraan kita,"kata ustad.

Menurutnya, semua agama mengajarkan umatnya untuk saling melindungi, menjaga dan bersilaturahmi.

"Mana ada agama yang tidak mengajarkan kedamaian, semua agama mengajarkan persatuan, persaudaraan dan perdamaian. Bahkan di Bangsa kita Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap kita satu,"ujar Ustad.

Dikatakan, kemajuan kabupaten SBB, bukan menjadi tanggungjawab aparat kepolisian, TNI, dan Pemerintah sendiri melainkan tanggungjawab dari seluruh umat yang ada di kabupaten SBB.

"Ustad, dan pendeta ceramah itu biasa, organisasi keagamaan buat tablik akbar, buat ceramah-ceramah tugas mereka, tapi Polres SBB, biking ceramah dan tablik akbar itu luar biasa, sebab mereka menunjukan kepedulian dan kecintaan mereka kepada masyarakat, makanya masyarakat jangan benci Polisi, tapi bantu dan dukung Polisi untuk menjaga keamanan didaerah ini,"pesannya.

Dirinya berpesan, kepada seluruh warga SBB untuk tetap menjaga persaudaraan, dan perdamaian. Sebab dengan persaudaraan itu maka semuanya akan terasa indah.

"Janganlah kalian saling bermusuhan, sebab itu merupakan perbuatan setan. Daerah ini maju dan tidaknya ada ditangan semua masyarakat. Untuk itu mari kita bantu Polisi, bantu Tentara dan Pemerintah untuk majukan daerah ini. Yang menjaga kampung kita bukan pendeta bukan ustad, bukan Polisi bukan pula tentara, tapi kita semua jaga kerukunan kita,"pintahnya.

Sementara itu, Pendeta Ridwan Hutabarat mengatakan, walaupun kabupaten masih baru, namun telah memberikan pelajaran yang sangat mulia, dalam menjaga persaudaraan, dan perdamaian. Dimana telah melaksanakan kegiatan Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia.

"Seluruh Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, desa yang ada di Indonesia, belajarlah kalian dari Seram Bagian Barat, sebab mereka telah menyampaikan pesan perdamaian, persaudaraan yang begitu dasyat. Indonesia damai dari Seram Barat,"kata Pendeta.

Menurutnya, Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan dan seluruh masyarakat SBB, telah mengajarkan kerohanian dan tanpa khotbah.

"Sebab melalui kegiatan ini telah menunjukan dan menyadarkan kita bahwa perbedaan itu sangat indah, meski tanpa melalui mimbar dan khotbah yang panjang. Persatuan dan persaudaraan sesungguhnya ada di SBB, sebab hanya dalam panggung harmonisasi perbedaan ustad dan pendeta berdiri dihadapan ratusan bahkan ribuan warga,"papar pendeta.

Olehnya itu, pendeta berpesan kepada seluruh masyarakat SBB, agar tetap menjaga persaudaraan, dan persatuan. "Jangan mudah mau dipecah-belah oleh kepentingan politik, kepentingan para kandidat. Jika dan yang mau merusak ini (persaudaraan dan perdamaian), maka lewat mimbar ini saya minta untuk dilawan. Mari bantu Kapolres, Dandim dan Bupati, jaga dan bangun daerah ini agar lebih maju,"pesan pendeta Ridwan. (PNO-12)

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE