logo-website
Jumat, 31 Okt 2025,  WIT

Gempabumi Tektonik M6,4 Guncang Sarmi: BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

BMKG ungkap gempa berasal dari aktivitas Sesar Anjak Mamberamo dengan kedalaman dangkal 16 km. Warga diminta tetap waspada, namun tidak panik.

Papuanewsonline.com - 16 Okt 2025, 23:51 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Peta intensitas guncangan gempa bumi M6,4 di Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025), yang dirilis oleh BMKG. Pusat gempa berada 42 km tenggara Sarmi dengan kedalaman 16 km. (Foto: BMKG)

Papuanewsonline.com, Sarmi – Kamis siang, 16 Oktober 2025, warga Kabupaten Sarmi, Papua, dikejutkan oleh guncangan kuat yang terjadi sekitar pukul 12.48 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M6,4 dan berpusat di darat, sekitar 42 kilometer tenggara Sarmi, dengan kedalaman 16 kilometer.


Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa tektonik dangkal akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo yang dikenal aktif memicu pergeseran kerak bumi di wilayah utara Papua.
“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/10/2025).

BMKG mencatat, gempa dirasakan cukup kuat di Sarmi dengan skala intensitas V MMI, yang berarti guncangan dapat dirasakan oleh hampir seluruh warga dan mampu menggeser benda-benda ringan di dalam rumah.
Sementara itu, getaran juga dirasakan lebih lemah di beberapa daerah sekitar, seperti Jayapura dan Kasonaweja dengan intensitas III MMI, serta Wamena, Timika, dan Nabire dengan intensitas II MMI.

Beberapa warga di Sarmi mengaku panik dan segera keluar dari rumah begitu merasakan guncangan. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan mengenai kerusakan signifikan atau korban jiwa.

Menurut hasil analisis BMKG, gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di daratan dan tidak menyebabkan deformasi dasar laut yang signifikan.
“Hingga pukul 13.12 WIB, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan (aftershock),” tambah Dr. Daryono.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada, serta tidak mempercayai isu-isu menyesatkan yang beredar di media sosial. Warga diminta untuk memastikan kondisi rumah atau bangunan aman sebelum kembali ke dalam ruangan, terutama di wilayah yang merasakan guncangan cukup kuat.

Papua dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara tektonik di Indonesia. Aktivitas sesar dan tumbukan lempeng di wilayah ini sering memicu gempa bumi dengan magnitudo sedang hingga kuat.

BMKG pun terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan utara Papua, termasuk di sekitar jalur Sesar Mamberamo dan Sesar Yapen, yang memiliki sejarah gempa besar.

“Papua adalah wilayah yang dinamis secara geologi, jadi kesiapsiagaan masyarakat perlu terus ditingkatkan,” pungkas Dr. Daryono.



Penulis: Jidan

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE