logo-website
Kamis, 16 Okt 2025,  WIT

Kondisi Puskesmas Atuka Kian Memprihatinkan, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan Segera

Atap bocor, dinding retak, dan fasilitas yang serba terbatas membuat pelayanan kesehatan di Puskesmas Atuka, Kabupaten Mimika, terancam lumpuh. Tenaga medis dan warga mendesak pemerintah segera melakukan perbaikan demi keselamatan dan kenyamanan masyaraka

Papuanewsonline.com - 16 Okt 2025, 01:34 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Kondisi bangunan Puskesmas Atuka tampak memprihatinkan. Atap bocor dan dinding retak membuat tenaga medis kesulitan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan demi kelancaran layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana di Puskesmas Atuka, Kabupaten Mimika, kini tampak jauh dari kata layak. Bangunan puskesmas yang menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan di wilayah tersebut mengalami kerusakan parah. Atap bocor di berbagai ruangan, dinding retak, hingga fasilitas penunjang yang tidak lagi memadai, membuat pelayanan kesehatan menjadi terhambat.


Keluhan datang dari tenaga medis yang setiap hari harus berjuang memberikan layanan di tengah kondisi sarana yang tidak mendukung. Air hujan yang masuk melalui atap bocor sering membasahi ruangan perawatan dan ruang tunggu pasien, sementara beberapa peralatan medis tak lagi bisa digunakan dengan optimal akibat lembab dan rusak.


“Kami tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal dengan kondisi bangunan seperti ini,” ungkap Karel Mapupia, perawat Puskesmas Atuka, kepada Papua News Online.
“Atap bocor, dinding retak, bahkan beberapa bagian plafon sudah hampir roboh. Kami khawatir ini membahayakan pasien maupun petugas.”

Puskesmas Atuka selama ini menjadi tumpuan masyarakat dari berbagai kampung di wilayah sekitar. Namun, kondisi bangunan yang kian rusak membuat aktivitas pelayanan sering kali terganggu, terutama saat musim hujan.

Petugas medis terpaksa harus memindahkan pasien dan peralatan setiap kali hujan deras mengguyur. Dalam beberapa kesempatan, kegiatan imunisasi dan pelayanan ibu hamil pun tertunda karena ruangan tak bisa digunakan.

“Kami sering kesulitan saat melakukan tindakan medis, karena ruangan bocor dan air masuk ke mana-mana. Kadang listrik juga padam, jadi kami harus pakai senter untuk melayani pasien,” tambah salah satu bidan yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi ini memicu keprihatinan masyarakat Atuka. Mereka menilai bahwa pemerintah daerah kurang memperhatikan kebutuhan dasar kesehatan di wilayah terpencil seperti Atuka. Warga berharap agar Pemkab Mimika segera mengalokasikan anggaran renovasi dan memperbaiki seluruh fasilitas yang rusak.

“Kami masyarakat Atuka hanya ingin tempat berobat yang layak. Jangan tunggu sampai bangunannya roboh baru diperbaiki,” ujar Yulianus Kobak, tokoh masyarakat Atuka.

Selain perbaikan fisik, warga juga meminta agar pemerintah meningkatkan ketersediaan obat-obatan dan peralatan medis yang memadai. Menurut mereka, pelayanan kesehatan yang layak adalah hak setiap warga negara tanpa memandang lokasi tempat tinggal.

Puskesmas Atuka menjadi contoh nyata ketimpangan layanan kesehatan antara wilayah kota dan pedalaman. Padahal, tenaga medis di sana telah bekerja keras untuk tetap melayani masyarakat dengan segala keterbatasan.


Aktivis kesehatan lokal bahkan menilai bahwa kondisi seperti ini menunjukkan perlunya pengawasan anggaran kesehatan yang lebih ketat. Mereka menekankan bahwa pemerintah pusat maupun daerah harus memastikan pembangunan fasilitas kesehatan berjalan merata dan tidak hanya terfokus di wilayah perkotaan.

“Kesehatan adalah kebutuhan dasar. Kalau puskesmas saja bocor dan tidak layak, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan layanan yang baik?” ujar seorang aktivis dari komunitas kesehatan Mimika.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika terkait rencana renovasi Puskesmas Atuka. Namun masyarakat berharap agar pemerintah segera melakukan peninjauan lapangan dan mengambil langkah konkret.

Warga Atuka percaya, dengan perhatian dan tindakan cepat dari pemerintah, pelayanan kesehatan dapat kembali berjalan dengan baik dan masyarakat bisa merasa aman serta nyaman saat berobat.

 

 

Penulis: Hendrik

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE