Karantina Papua Tengah Gelar Rapat Persiapan Pemantauan OPTK Tahun 2025
Pemantauan akan difokuskan pada 18 jenis OPTK prioritas dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire sebagai wilayah pelaksanaan utama.
Papuanewsonline.com - 20 Jul 2025, 17:27 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Timika – Karantina Pertanian Papua Tengah menggelar rapat persiapan pemantauan sebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) tahun 2025. Rapat yang berlangsung secara hybrid di Ruang Rapat Karantina Papua Tengah pada 18 Juli 2025 ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk perwakilan dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Dinas Pertanian Kabupaten Nabire, dan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Nabire.
Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi, secara resmi membuka rapat dan menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran OPTK.
“Pemantauan ini sangat penting untuk melindungi ketahanan pangan kita. Kita harus bekerja sama untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPTK yang dapat mengancam kelestarian sumber daya alam pertanian di wilayah Papua Tengah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Tahun 2025, pemantauan difokuskan pada 18 jenis OPTK prioritas dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire sebagai wilayah pelaksanaan utama.
“Pemilihan Mimika dan Nabire sebagai wilayah fokus didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya adalah potensi kerawanan dan tingkat lalu lintas komoditas pertanian." Jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya data akurat dan valid sebagai dasar untuk pengambilan keputusan strategis dalam pengendalian OPTK.
Ferdi berharap rapat ini dapat menghasilkan rencana kerja yang terstruktur dan terkoordinasi.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, kita dapat menyusun strategi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebaran OPTK di Papua Tengah. Kolaborasi dan koordinasi yang baik antar instansi sangat krusial untuk keberhasilan pemantauan ini,” tutupnya. (Jidan)