logo-website
Kamis, 04 Des 2025,  WIT

Persepsi Jujur dari Senggi: Lokakarya dan Momen Perpisahan Tim Ekspedisi Patriot

Setelah lebih dari satu bulan pendampingan lintas universitas di Kawasan Transmigrasi Senggi, lokakarya besar yang mempertemukan masyarakat adat, warga transmigran, serta para pemangku kepentingan

Papuanewsonline.com - 03 Des 2025, 22:09 WIT

Papuanewsonline.com/ Seni & Budaya

Anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari lima perguruan tinggi berpose bersama masyarakat adat di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, usai pelaksanaan Lokakarya Persepsi Jujur dari Senggi, Sabtu, (29/11/2025).

Papuanewsonline.com, Keerom — Sabtu, 29 November 2025 menjadi hari yang penuh arti bagi Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Senggi. Setelah melakukan pendampingan dan penelitian intensif selama lebih dari satu bulan, tim yang terdiri dari lima perguruan tinggi nasional menggelar Lokakarya Persepsi Jujur dari Senggi di Balai Pertemuan SP 2 Kampung Woslay. Acara ini sekaligus menjadi momen perpisahan antara tim akademisi dengan masyarakat yang selama ini menjadi mitra utama dalam pengumpulan data dan pendampingan lapangan.


Suasana hangat langsung terasa sejak awal acara. Masyarakat adat, warga transmigran, perangkat kampung, tokoh adat, tokoh agama, hingga aparat pemerintah distrik dan kabupaten turut hadir memberikan dukungan. Kebersamaan yang terjalin selama proses pendampingan tercermin dalam interaksi akrab sepanjang kegiatan, menjadikan lokakarya ini bukan sekadar forum akademik, tetapi juga ruang silaturahmi penuh kekeluargaan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Plt. Dinas Transmigrasi Provinsi Papua, Ibu Irawati, yang memberikan apresiasi atas kerja kolaboratif TEP. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Pak Patras Kelpi selaku KUPT dan ondoafi setempat. Keduanya menekankan pentingnya riset komprehensif yang dilakukan lima perguruan tinggi tersebut dalam memberikan gambaran objektif terkait dinamika transmigrasi, sosial, dan ekonomi masyarakat Senggi.


Paparan materi dari tiap perguruan tinggi menjadi bagian yang paling ditunggu. Tim ITB yang dipimpin Abdul Rohman Supandi mempresentasikan evaluasi mengenai pelaksanaan transmigrasi di Senggi, mulai dari kondisi infrastruktur, akses layanan dasar, hingga relasi sosial. Tim UNPAD kemudian memaparkan kajian mengenai harmonisasi sosial antara masyarakat adat Orang Asli Papua (OAP) dan warga transmigran, menekankan pentingnya dialog dan pemahaman lintas budaya.

Selanjutnya, tim ITS yang diketuai Dhany Arifianto menyampaikan rekomendasi teknis terkait kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, dan fasilitas umum lainnya. Tim UI memberikan gambaran mengenai penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok tani dan koperasi sebagai pilar pengembangan usaha lokal. Adapun tim IPB University menyoroti potensi komoditas unggulan seperti padi, jagung, betatas, dan kakao yang dinilai memiliki prospek pengembangan berbasis industrialisasi kecil.

Sesi berikutnya membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Perwakilan masyarakat adat maupun transmigran berbagi pandangan mengenai kebutuhan ekonomi, pengembangan komoditas, serta harapan terhadap peningkatan kesejahteraan. Kepala Puskesmas Senggi juga turut menyampaikan pentingnya ketersediaan sarana kesehatan yang memadai, tenaga medis, dan data kependudukan yang akurat.


Sebagai tanda penghormatan, masyarakat adat kemudian menggelar prosesi bakar batu (Barapen). Prosesi ini bukan hanya bentuk apresiasi atas kerja keras TEP, tetapi juga simbol penerimaan dan persaudaraan antara masyarakat Senggi dengan para anggota tim dari berbagai universitas. Puncak acara ditutup dengan pembacaan Naskah Solidaritas Senggi, yang menjadi komitmen bersama untuk menjaga kedamaian dan memperkuat kerja sama dalam pembangunan kawasan.

Bagi Tim Ekspedisi Patriot, perpisahan ini bukan akhir perjalanan, tetapi awal dari langkah baru untuk memastikan seluruh temuan dan aspirasi yang dihimpun dapat dirumuskan menjadi rekomendasi konstruktif bagi pemerintah daerah dan kementerian terkait. Senggi bagi mereka bukan sekadar lokasi penelitian, tetapi ruang belajar bersama tentang kolaborasi, keberagaman, dan nilai kebersamaan.


Penulis: Tim Ekspedisi Patriot

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE