Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wamen Baru
Evaluasi kinerja, masukan dari berbagai pihak, hingga kebutuhan penyesuaian arah kebijakan jadi dasar perombakan Kabinet Merah Putih
Papuanewsonline.com - 08 Sep 2025, 20:11 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Jakarta — Suasana khidmat menyelimuti Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025), ketika Presiden Prabowo Subianto resmi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru dalam rangka reshuffle Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024–2029.
Pelantikan ini menandai reshuffle
pertama sejak Prabowo Subianto dilantik bersama Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka pada Oktober 2024. Prosesi diawali dengan pembacaan Keputusan
Presiden, dilanjutkan pengucapan sumpah jabatan para pejabat baru dengan tangan
di atas kitab suci, dan diakhiri penandatanganan berita acara pelantikan.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo
Hadi, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa perombakan ini dilakukan setelah
Presiden menerima berbagai masukan, evaluasi, serta pertimbangan mendalam.
“Atas berbagai pertimbangan,
masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka
pada sore hari ini diputuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah
Putih pada beberapa jabatan kementerian,” jelas Prasetyo.
Ia menegaskan bahwa reshuffle
bukanlah semata-mata pergantian personal, melainkan langkah penyesuaian arah
kebijakan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan bangsa di tengah tantangan
global dan dinamika dalam negeri.
Beberapa posisi strategis
mengalami perombakan, antara lain:
Menkopolhukam: Budi Gunawan
Menteri Keuangan: Sri Mulyani
Indrawati
Menteri Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia: Abdul Kadir Karding
Menteri Koperasi: Budi Arie
Setiadi
Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito
Ariotedjo
Presiden Prabowo kemudian
memperkenalkan lima pejabat baru yang langsung dilantik dalam prosesi penuh
khidmat:
Purbaya Yudhi Sadewa — Menteri
Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Mukhtaruddin — Menteri
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Fery Joko Juliantono — Menteri
Koperasi, menggantikan Budi Arie Setiadi.
Mochammad Irfan Yusuf — Menteri
Haji dan Umrah, memimpin kementerian baru yang resmi dibentuk melalui reshuffle
ini.
Dahnil Anzar Simanjuntak — Wakil
Menteri Haji dan Umrah.
Pembentukan Kementerian Haji dan
Umrah menjadi sorotan tersendiri. Presiden menilai kebutuhan umat Muslim
Indonesia, yang setiap tahunnya menunaikan ibadah haji dan umrah dalam jumlah
besar, harus mendapat perhatian khusus dalam bentuk kebijakan yang lebih
terarah, terkoordinasi, dan profesional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan agar seluruh pejabat baru segera bekerja cepat menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada.
“Kita menghadapi situasi global
yang penuh ketidakpastian. Saya minta para menteri dan wakil menteri baru untuk
bekerja keras, menjaga integritas, serta memastikan kebijakan yang dibuat
langsung menyentuh kepentingan rakyat,” ujar Presiden tegas.
Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi
dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara, terutama di sektor keuangan
dan pelayanan publik.
Langkah reshuffle ini dinilai
sebagai penegasan arah kebijakan pemerintahan Prabowo–Gibran, yang ingin
menekankan stabilitas politik, penguatan ekonomi, serta pelayanan publik yang
lebih efektif.
Perombakan kabinet ini diharapkan
mampu mempercepat pencapaian visi besar Indonesia, yakni menuju negara maju
dengan kesejahteraan merata, stabilitas yang terjaga, serta daya saing global
yang semakin meningkat.
Penulis: Bim
Editor: GF