logo-website
Rabu, 03 Des 2025,  WIT

Serapan APBD Mimika Rendah, DPRD Wanti-Wanti SILPA Membengkak di Akhir Tahun

DPRD Kabupaten Mimika menyoroti rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 yang baru mencapai 43 persen hingga November.

Papuanewsonline.com - 22 Nov 2025, 13:52 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Ketua DPRD Mimika, Primus Natikapareyau saat diwawancarai awak media pada Jumat (21/11/2025)

Papuanewsonline.com, Timika – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika menyoroti rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 yang baru mencapai 43 persen hingga November. Ketua DPRD Mimika, Primus Natikapareyau, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang membengkak jika serapan tidak segera ditingkatkan.


"Kalau serapannya lambat, pasti akan terjadi SILPA. Anggaran yang tidak terpakai akan menjadi SILPA, termasuk beberapa dana seperti DAK yang bisa saja dikurangi," ujar Primus. (21/11/25)

 Ia menambahkan, pihaknya telah menerima keyakinan bahwa sebagian besar anggaran berpotensi menjadi SILPA karena banyak pekerjaan yang belum berjalan.

Primus juga menyinggung persoalan internal di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU), yang dinilai turut menghambat progres pekerjaan di lapangan.

"Kita tahu bersama ada masalah di Dinas PU. Beberapa pegawai sempat bermasalah dan berdampak pada pelaksanaan pekerjaan. Kondisi seperti itu membuat banyak program terhambat," jelasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, DPRD Mimika terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk menjalankan program-program prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

"Kami mendorong supaya dengan waktu yang tersisa ini, program-program prioritas segera dijalankan. Bukan sekadar menghabiskan anggaran, tapi memastikan program tersebut memiliki dampak nyata bagi masyarakat," tegas Primus.

Ia juga berharap pembahasan dan penetapan anggaran induk tahun 2026 dapat dilakukan lebih awal agar pelaksanaan program dapat dimulai tepat waktu, sehingga serapan anggaran dapat lebih optimal.

Jika serapan anggaran tidak meningkat, APBD Mimika tahun 2026 diproyeksikan mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2025 yang tercatat sebesar Rp6,42 triliun.

 

Penulis: Jid

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE