Kapolres SBT Jenguk Mahasiswa Korban Luka Bakar Saat Demo
Wujud Kepedulian Polri, Kapolres Seram Bagian Timur Dampingi Mahasiswa yang Terluka dalam Aksi di DPRD SBT dan Pastikan Pemulihan Berjalan Optimal
Papuanewsonline.com - 05 Sep 2025, 23:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Seram Bagian Timur – Perhatian dan kepedulian nyata ditunjukkan Kapolres Seram Bagian Timur (SBT) AKBP Alhajat, S.I.K., yang pada Jumat (5/9/2025) turun langsung menjenguk empat mahasiswa korban luka bakar akibat insiden demo di depan Kantor DPRD Kabupaten SBT sehari sebelumnya.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres didampingi Wakil Bupati SBT Muh Miftah T.R. Wattimena, Ketua DPRD SBT Risman Sibualamo, serta sejumlah unsur Forkopimda SBT. Mereka bersama-sama mendatangi RSUD Bula, tempat para mahasiswa dirawat intensif. Kehadiran rombongan disambut hangat pihak rumah sakit sekaligus menjadi penguat moral bagi keluarga korban.
Kepada para mahasiswa yang sedang
berjuang memulihkan diri, Kapolres menyampaikan dukungan moral dan doa agar
mereka segera pulih. Ia menegaskan, Polri bukan hanya hadir untuk menjaga
keamanan, tetapi juga memberi perhatian penuh terhadap masyarakat yang
membutuhkan, terlebih dalam kondisi darurat seperti saat ini.
“Hari ini kami memberikan
perhatian khusus kepada mahasiswa yang tengah menjalani perawatan di RSUD Bula
akibat luka bakar saat unjuk rasa di DPRD SBT. Kehadiran Polri adalah wujud
kepedulian, sekaligus membangun kepercayaan dengan masyarakat,” tutur AKBP
Alhajat.
Ia juga menambahkan, “Kunjungan
ini bagian dari komitmen kami untuk selalu berada di sisi masyarakat. Polri
berupaya memastikan situasi di wilayah tetap aman dan kondusif, serta
memberikan dukungan moral agar para mahasiswa lekas pulih dan bisa kembali beraktivitas
seperti sedia kala.”
Seperti diketahui, tragedi ini
bermula saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Cabang SBT melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD SBT,
Kamis (4/9/2025).
Aksi awalnya berjalan tertib,
namun memanas ketika sejumlah mahasiswa tetap bersikeras membakar ban bekas
meski sudah dilarang aparat. Ban yang sudah disiram BBM jenis Pertalite lalu
disulut api hingga menimbulkan percikan yang menyambar ke arah massa.
Api dengan cepat membakar pakaian
empat mahasiswa yang berada dekat dengan titik pembakaran. Panik pun pecah,
namun beruntung petugas kepolisian bertindak cepat menolong korban dan segera
membawa mereka ke RSUD Bula.
Insiden tersebut menjadi
pelajaran berharga bahwa penyampaian aspirasi harus tetap mengutamakan
keselamatan bersama. Kapolres berharap agar ke depan aksi mahasiswa dapat
dilakukan secara damai, konstruktif, dan menghindari hal-hal yang bisa
membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Polri juga menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra masyarakat, sekaligus memastikan ruang demokrasi tetap berjalan tanpa harus menimbulkan korban. (GF)