logo-website
Minggu, 24 Agu 2025,  WIT

Abadikan Perjuangan Polisi Istimewa : Kapolri Resmikan Patung M. Jasin

Monumen monumental di Surabaya ini abadikan perjuangan Polisi Istimewa yang dipimpin Djenderal M. Jasin dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

Papuanewsonline.com - 21 Agu 2025, 23:20 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Patung Jenderal Polisi (Purn) M. Jasin yang diresmikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Monumen Polisi Istimewa Surabaya, simbol keberanian dan perjuangan Polisi Istimewa mempertahankan kemerdekaan RI.

Papuanewsonline.com, Surabaya – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan Patung Pahlawan Nasional Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. M. Jasin atau yang lebih dikenal sebagai Komandan Polisi Istimewa, di kawasan Monumen Polisi Istimewa, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Kamis (21/8/2025). Peresmian ini menjadi puncak rangkaian Hari Juang Polri 2025, sekaligus penghormatan atas kiprah sang legenda dalam sejarah lahirnya kepolisian republik.

Patung tersebut dibangun dengan ukuran megah: tinggi keseluruhan 7 meter, panjang 5,6 meter, dan lebar 5 meter. Sosok M. Jasin digambarkan gagah menunggang kuda dengan pandangan tegas, simbol keberanian dan jiwa kepemimpinan beliau ketika memimpin Polisi Istimewa melawan pasukan sekutu dalam pertempuran Surabaya tahun 1945.


Di bawahnya, pada bagian prasasti dan relief, terpahat kisah perjuangan heroik M. Jasin dan pasukannya—kisah yang menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Juang Polri.

Sejarah mencatat, 21 Agustus 1945, hanya beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Inspektur Polisi Kelas I M. Jasin memimpin Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai) dan membacakan Proklamasi Polisi di Surabaya.

Isi proklamasi itu tegas: Polisi Istimewa resmi menjadi Polisi Republik Indonesia yang bersatu dengan rakyat, berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Tidak berhenti di situ, Jasin memimpin aksi pelucutan senjata tentara Jepang, membagikan senjata kepada para pejuang rakyat, hingga menyebarkan pamflet proklamasi untuk membakar semangat melawan penjajahan.

Peran Jasin dan Polisi Istimewa inilah yang kemudian meneguhkan polisi sebagai bagian dari rakyat dan bangsa, bukan alat kekuasaan kolonial.

Dalam peresmian tersebut, Kapolri menegaskan bahwa patung M. Jasin bukan hanya simbol fisik, tetapi juga penyambung semangat juang yang wajib diwariskan ke generasi kepolisian berikutnya.


“Patung ini bukan hanya monumen, melainkan pengingat bahwa sejak awal berdirinya, Polri lahir dari rahim perjuangan rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat. Nilai patriotisme, keberanian, dan pengabdian M. Jasin akan terus hidup dalam setiap langkah anggota Polri hari ini dan masa depan,” ujar Jenderal Sigit.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menambahkan bahwa keberadaan patung M. Jasin memiliki makna ganda: pengingat sejarah sekaligus pengikat emosional antara Polri dan masyarakat.

“Dengan adanya patung M. Jasin di Monumen Polisi Istimewa, kita tidak hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi juga mengajak generasi penerus Polri dan anak bangsa untuk belajar nilai patriotisme, nasionalisme, dan keberanian dari beliau,” jelas Jules.

Peresmian patung ini bertepatan dengan peringatan Hari Juang Polri 2025, yang digelar khidmat dengan dihadiri jajaran pejabat utama Mabes Polri, pejabat utama Polda Jatim, Forkopimda Jawa Timur, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para veteran pejuang Surabaya.

Doa bersama dan tabur bunga di Monumen Polisi Istimewa menjadi penutup acara, menegaskan bahwa semangat juang M. Jasin akan terus menjadi inspirasi Polri dalam menjaga keutuhan NKRI serta merawat kedekatan dengan rakyat.

 

Penulis : GF

Editor : GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE