logo-website
Minggu, 12 Okt 2025,  WIT

Dua Prajurit TNI Gugur di Tanah Papua, Akibat Kontak Senjata di Pegunungan Bintang dan Teluk Bintuni

Letda Inf Fauzy Ahmad Sulkarnain dan Praka Amin Nurohman jatuh saat menjalankan tugas negara; TNI berkomitmen lanjutkan operasi pengamanan dan stabilisasi di wilayah rawan Papua

Papuanewsonline.com - 12 Okt 2025, 13:26 WIT

Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Dua anggota TNI yang gugur dalam kontak senjata di Papua — Letda Inf Fauzy Ahmad Sulkarnain dan Praka Amin Nurohman — saat tiba di pangkalan militer untuk prosesi penghormatan terakhir sebelum dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

Papuanewsonline.com, Papua — Suasana duka menyelimuti jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah dua prajurit terbaik gugur dalam kontak senjata terpisah di wilayah Papua dan Papua Barat Daya. Kedua prajurit tersebut adalah Letnan Dua (Inf) Fauzy Ahmad Sulkarnain dari Satgas Pamtas Statis RI–PNG Yonif 753/AVT yang gugur di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, serta Prajurit Kepala (Praka) Amin Nurohman dari Yonif 410/Alugoro yang gugur dalam tugas di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni.


Keduanya menjadi korban dalam baku tembak antara aparat TNI dan kelompok bersenjata yang kembali melakukan aksi brutal di dua titik berbeda wilayah Papua pada Sabtu (11/10/2025).

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Wijaya membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa di Kiwirok terjadi saat Satgas Pamtas Statis RI–PNG tengah melaksanakan patroli rutin pengamanan perbatasan negara. Tiba-tiba, pasukan diserang oleh kelompok bersenjata yang menembak dari arah ketinggian.

“Benar, dua prajurit gugur dalam tugas negara. Letda Inf Fauzy Ahmad Sulkarnain gugur di Kiwirok, dan Praka Amin Nurohman gugur di Moskona Utara. Keduanya adalah prajurit terbaik yang berjuang hingga titik darah penghabisan,” ujar Kolonel Candra.

Sementara itu, insiden di Teluk Bintuni terjadi saat pasukan Yonif 410/Alugoro melaksanakan patroli pengamanan objek vital. Kontak tembak pecah mendadak di wilayah hutan lebat Moskona Utara. Dalam peristiwa tersebut, Praka Amin tertembak saat berupaya melindungi rekan-rekannya dari serangan mendadak kelompok bersenjata.

Proses evakuasi korban, menurut Candra, berlangsung dengan penuh perjuangan karena medan yang sulit, cuaca ekstrem, serta ancaman lanjutan dari kelompok bersenjata. Evakuasi dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter TNI menuju pos terdekat sebelum jenazah diterbangkan ke Jayapura.

“Saat ini proses evakuasi telah dilakukan dengan pengawalan ketat. Seluruh personel di lapangan tetap siaga menghadapi kemungkinan serangan lanjutan,” jelasnya.

Kolonel Candra menambahkan, jenazah kedua prajurit rencananya akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing dengan upacara militer sebagai penghormatan terakhir atas jasa dan pengabdian mereka kepada bangsa dan negara.

Pangdam XVII/Cenderawasih, melalui pernyataan resmi, menegaskan bahwa TNI tidak akan mundur selangkah pun dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di Tanah Papua. Operasi pengamanan akan terus diperkuat, terutama di wilayah rawan yang menjadi titik aktivitas kelompok bersenjata.

“Kami akan terus melakukan langkah-langkah tegas dan terukur untuk melindungi masyarakat sipil dan menjaga keutuhan wilayah NKRI,” tegas Kolonel Candra.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi, termasuk dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah, dalam menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat di Papua dan Papua Barat Daya.

Kabar gugurnya dua prajurit muda ini menambah daftar panjang pengorbanan aparat keamanan di Papua. Sejumlah rekan sejawat dan masyarakat turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya dua pahlawan penjaga perbatasan tersebut.

“Bangsa ini berduka, namun kami juga bangga memiliki prajurit seperti mereka yang rela berkorban demi merah putih,” tulis salah satu rekan korban melalui unggahan media sosial resmi TNI AD.

Meski kehilangan dua putra terbaik bangsa, semangat pengabdian TNI tidak surut. Pasukan di lapangan tetap menjalankan tugas dengan penuh kewaspadaan, sementara aparat intelijen memperkuat deteksi dini untuk mencegah insiden serupa.

 

 

Penulis: Hendrik

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE