Gubernur Fakhiri Dorong Pemanfaatan Potensi Lokal Sebagai Motor Pembangunan Papua
Dalam keterbatasan anggaran, Gubernur Fakhiri tekankan inovasi berbasis potensi daerah untuk kemandirian ekonomi dan percepatan pembangunan di seluruh pelosok Papua
Papuanewsonline.com - 05 Nov 2025, 15:23 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
Papuanewsonline.com, Jayapura — Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri menegaskan bahwa percepatan pembangunan di wilayah Papua tidak hanya bergantung pada besaran anggaran, tetapi lebih pada kemampuan menggali dan mengelola potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan Gubernur dalam arahannya di Jayapura, Rabu (5/11/2025), sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian ekonomi daerah di tengah keterbatasan fiskal pemerintah provinsi.
Dalam pidatonya, Gubernur Fakhiri
menekankan bahwa setiap daerah di Papua memiliki potensi khas yang bisa menjadi
motor penggerak pembangunan jika dikelola dengan baik — mulai dari hasil
pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan tangan, hingga industri kecil dan
menengah (IKM).
“Kita tidak bisa terus bergantung
pada transfer dana pusat. Papua punya kekayaan alam dan budaya luar biasa.
Sebelum produk dikirim keluar provinsi, nilai tambahnya harus dirasakan
terlebih dahulu oleh masyarakat lokal,” ujar Fakhiri dengan tegas.
Fakhiri juga menekankan
pentingnya disiplin anggaran dan efisiensi birokrasi sebagai pondasi percepatan
pembangunan. Ia mengingatkan seluruh kepala dinas dan pejabat pemerintahan
untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, memastikan setiap rupiah yang
dikeluarkan benar-benar memberikan dampak positif bagi kesejahteraan rakyat.
“Kami ingin pembangunan di Papua
berjalan cepat, tapi tetap tepat sasaran. Jangan ada program yang hanya
seremonial tanpa dampak nyata bagi masyarakat,” tutur Gubernur Fakhiri.
Untuk memastikan hal itu,
Pemerintah Provinsi Papua kini tengah melakukan audit menyeluruh terhadap tata
kelola pemerintahan dan keuangan daerah, guna mengidentifikasi titik lemah dan
memperkuat sektor yang masih kurang efektif.
Audit ini juga menjadi dasar
dalam menempatkan pejabat yang dinilai memiliki kinerja, integritas, dan
kemampuan manajerial tinggi di posisi strategis agar pembangunan dapat berjalan
lebih dinamis.
Selain memperkuat potensi daerah,
Gubernur Fakhiri juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dan
sinergi dengan kementerian serta lembaga pemerintah pusat. Menurutnya,
percepatan pembangunan di Papua tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi
harus terintegrasi antara provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat.
“Kita harus bersinergi agar
pembangunan tidak terhambat oleh keterbatasan APBD. Banyak program kementerian
yang bisa disinergikan dengan rencana daerah. Jangan sampai tumpang tindih,
justru harus saling melengkapi,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Papua juga
terus berupaya memperluas kerja sama dengan pihak swasta dan lembaga
non-pemerintah untuk mempercepat pembangunan di sektor strategis, seperti
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam arah kebijakan pembangunan
daerah yang disampaikan, Gubernur Fakhiri menyoroti pentingnya ekonomi berbasis
potensi lokal (local-based economy) sebagai langkah konkret menuju kemandirian
dan kesejahteraan berkelanjutan.
Ia mencontohkan, beberapa wilayah
di pesisir selatan memiliki potensi hasil laut yang melimpah, sedangkan daerah
pegunungan unggul dalam hasil pertanian dan kerajinan berbasis kearifan lokal.
Jika potensi ini dikelola dengan dukungan infrastruktur yang baik dan sumber
daya manusia (SDM) berkualitas, maka Papua bisa mandiri tanpa sepenuhnya
bergantung pada bantuan pusat.
“Saya ingin melihat masyarakat
Papua menjadi pelaku utama dalam pembangunan. Mereka tidak hanya jadi penonton,
tapi penggerak utama ekonomi di wilayahnya sendiri,” kata Fakhiri penuh
semangat.
Langkah reformasi yang diinisiasi
Gubernur Fakhiri menunjukkan arah baru pembangunan Papua yang menitikberatkan
pada transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan.
Dengan pendekatan ini, setiap daerah diharapkan mampu mengoptimalkan potensi
masing-masing untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menciptakan
lapangan kerja baru.
Gubernur juga menekankan
pentingnya peran pendidikan dan pelatihan vokasi dalam menciptakan SDM lokal
yang produktif dan siap bersaing.
“Kalau SDM kita kuat, potensi
apapun bisa kita kelola sendiri. Itulah arah pembangunan Papua ke depan:
mandiri, produktif, dan berdaya saing,” ujarnya menutup sambutannya.
Pidato Gubernur Fakhiri ini
mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan tokoh
masyarakat, yang menilai langkah tersebut sejalan dengan semangat Papua
Bangkit, Mandiri, dan Sejahtera.
Kebijakan berbasis potensi lokal
dinilai menjadi solusi nyata dalam menghadapi keterbatasan fiskal, sekaligus
memperkuat identitas ekonomi masyarakat Papua yang berakar pada kekayaan alam
dan budaya sendiri.
Dengan semangat kolaborasi dan
inovasi, Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen untuk terus mengawal arah
pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Papua.
Penulis: Jid
Editor: GF