logo-website
Senin, 30 Jun 2025,  WIT

Gubernur Jhon Tabo Geram Dengan Aksi Demo Masyarakat Yang Menentang Hasil CPNS

John Tabo mengatakan aksi demonstrasi tersebut tidak berdasar dan menyesatkan, karena pengumuman hasil seleksi telah transparan dan sesuai dengan ketentuan nasional serta afirmasi untuk Orang Asli Papua

Papuanewsonline.com - 30 Jun 2025, 12:54 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo

Papuanewsonline.com, Wamena,-

Gubernur Provinsi Papua Pegunungan  John Tabo geram terkait aksi demonstrasi masyarakat yang menentang hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Provinsi Papua Pegunungan.

John Tabo mengatakan aksi demonstrasi tersebut tidak berdasar dan menyesatkan, karena pengumuman hasil seleksi telah transparan dan sesuai dengan ketentuan nasional serta afirmasi untuk Orang Asli Papua (OAP).

Hal ini ditegaskan Gubernur Jhon Tabo saat memimpin apel di kantor Gubernur Papua Pegunungan di Wamena, Senin (30/6/2025), Pagi.

“Nilai tes SKD itu keluar secara terbuka. Setiap peserta tahu nilainya. Kalau tidak mencapai ambang batas afirmasi 286, ya tidak lulus. Lalu untuk apa demo?” Tegasnya.

Gubernur Jhon menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan intervensi terhadap proses seleksi karena seluruh tahapan dan hasil sudah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya serta instansi pusat seperti BKN dan Kementerian PAN-RB.

“Saya hanya meneruskan proses yang sudah berjalan. Tidak ada satu pun nama yang saya utak-atik,,” Ucapnya.

Gubernur Jhon menyebutkan bahwa hasil seleksi terbuka dan transparan, sehingga hasil tes tidak bisa diinterfensi.

" Saya kasi contoh  anak kandung Saya sendiri tidak lolos karena memiliki nilai kurang, berarti ini bukti bahwa saya tidak ada campur tangan atau intevensi, dan ini fakta, anak Saya  tidak lolos dan  tidak tertera dalam pengumuman resmi kelulusan," Tegasnya.

Gubernur Jhon secara tegas mengatakan bahwa tidak pernah ikut campur dalam tes seleksi tersebut.

" Saya Gubernur, jadi Kalau saya mau campur tangan, mungkin nama anak saya ada di pengumuman. Tapi faktanya tidak. Ini bukti bahwa saya tidak ikut-ikut dalam hasil seleksi ini,” Pungkasnya.

Jhon Tabo menyoroti aksi demonstrasi tersebut yang menyampaikan aspirasi tapi tidak mencerminkan budaya orang Papua.

" Menyampaikan aspirasi itu hak, tapi harus sesuai substansi dan melalui kajian, karena menyampaikan aspirasi yang ugal-ugalan dan tidak berdasar, akan merusak budaya masyarakat pegunungan Papua," Tutupnya.(red)

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE