logo-website
Minggu, 05 Okt 2025,  WIT

Janji Manis Beasiswa Tak Sesuai Fakta, IPMAMI Geruduk dan Palang Kantor Dinas Pendidikan Mimika

Aksi protes mahasiswa Mimika mencuatkan persoalan transparansi penyaluran beasiswa, mempersoalkan perbedaan antara pernyataan resmi kepala dinas di media dan realitas di lapangan.

Papuanewsonline.com - 01 Okt 2025, 22:13 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Puluhan mahasiswa IPMAMI melakukan aksi pemalangan di depan Kantor Dinas Pendidikan Mimika sebagai bentuk protes atas penyaluran beasiswa yang dinilai tidak transparan dan tidak sesuai dengan janji pejabat dinas.

Papuanewsonline.com, Timika – Ketegangan mewarnai suasana di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika pada Rabu siang (1/10/2025), ketika puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika (IPMAMI) melakukan aksi pemalangan. Gerakan ini merupakan bentuk kekecewaan atas kebijakan penyaluran beasiswa yang dinilai jauh dari janji manis Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Jenny Usmani, yang sebelumnya disampaikan melalui media.


Dalam pernyataannya, Kadisdik menyebutkan bahwa dana beasiswa telah disalurkan dengan rincian: Rp20 juta untuk mahasiswa Amungme, Rp20 juta untuk Kamoro, serta Rp14 juta untuk lima suku kerabat. Namun kenyataan yang diterima mahasiswa ternyata berbeda jauh. Menurut pengakuan IPMAMI, beasiswa yang mereka terima hanya Rp10 juta untuk Amungme, Rp10 juta untuk Kamoro, dan Rp7 juta untuk lima suku kerabat.

“Pernyataan di media tidak sesuai dengan kenyataan yang kami terima. Inilah alasan kami datang dan meminta penjelasan langsung dari Kepala Dinas,” tegas Fidel Ombak, koordinator lapangan aksi, dalam orasinya di depan kantor dinas.

Selain menyoroti perbedaan nominal bantuan, mahasiswa juga mempermasalahkan keterlambatan dan kurangnya transparansi dalam daftar penerima beasiswa. Daftar yang baru ditempel di kantor dinas menyebutkan bahwa 69 mahasiswa terkendala berkas dan administrasi, hal ini semakin memperkuat kecurigaan mahasiswa akan adanya ketidakjelasan dalam proses penyaluran.

Aksi ini berlangsung cukup panas dan sempat diwarnai keributan kecil antara mahasiswa dan aparat yang berjaga. Namun, IPMAMI menegaskan bahwa gerakan mereka tetap akan berlanjut dengan cara-cara damai sampai ada penjelasan resmi yang dapat dipertanggungjawabkan oleh Dinas Pendidikan Mimika.

“Kami tidak akan mundur sebelum ada transparansi. Mahasiswa tidak butuh janji kosong, kami butuh bukti nyata dan keadilan dalam distribusi beasiswa,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam orasi lanjutan.

Mahasiswa juga menyampaikan tuntutan agar Kepala Dinas segera membuka data secara jelas dan menghadirkan bukti realisasi anggaran. Mereka menilai, kebijakan pendidikan seharusnya berpihak pada kepentingan generasi muda, bukan justru memunculkan ketidakpastian dan polemik baru.

Hingga berita ini diturunkan, pemalangan kantor masih berlangsung. Aktivitas pelayanan publik di Dinas Pendidikan Mimika pun terganggu akibat aksi mahasiswa tersebut. Situasi terus dipantau oleh aparat keamanan yang berjaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi eskalasi lebih lanjut.

 

 

 

Penulis: Abim

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE