logo-website
Sabtu, 01 Nov 2025,  WIT

Polda Maluku Laksanakan Pembinaan Rohani & Sosialisasi Anti Kekerasan di SMA Negeri 2 Ambon

Polda Maluku meminta para siswa untuk menjadi pelopor perdamaian dan saling menghargai sesama.

Papuanewsonline.com - 31 Okt 2025, 14:16 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku melalui Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) menggelar kegiatan Pembinaan Rohani dan Sosialisasi Anti Kekerasan bagi siswa-siswi SMA Negeri 2 Ambon, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polri dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlak, toleran, dan menjauhi budaya kekerasan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Acara yang berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Ambon ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Ferdinan Philips Soumokil, S.Pi., M.Pd, Pamong Budaya Ahli Muda Kementerian Agama Provinsi Maluku Pdt. Carl H. Thenu, S.Si., M.Si, Penyuluh Agama Kristen Provinsi Maluku Lesly Taribuka, S.Th, serta Aipda Ronald Rafles Pakey, S.Sos., M.Th selaku Ps. Kanit 3 Sijagatah Dittahti Polda Maluku.

Kegiatan diikuti dengan antusias oleh para siswa dari berbagai latar belakang agama. Dalam suasana penuh keakraban, mereka diajak memahami bahaya kekerasan, dampak buruk tawuran, serta pentingnya menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.

Dalam materinya, Aipda Ronald Rafles Pakey menegaskan bahwa perilaku kekerasan seperti tawuran dan bullying bukanlah bentuk keberanian, melainkan cerminan lemahnya kontrol diri. Ia mengajak para siswa menjadi pelopor perdamaian dan saling menghargai sesama.

“Budaya kekerasan tidak menunjukkan kehebatan, justru merusak masa depan. Mari bersama-sama hentikan bullying, hentikan tawuran. Gunakan energi muda kita untuk hal-hal yang positif dan membangun,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar pelajar bijak menggunakan media sosial. Dunia maya, kata Aipda Ronald, bisa menjadi ruang yang bermanfaat bila digunakan untuk menyebarkan inspirasi dan kebaikan, bukan kebencian atau provokasi.

Kegiatan ini juga diisi dengan pembinaan rohani lintas agama oleh para tokoh pendidikan dan keagamaan. Melalui pendekatan spiritual dan moral, para narasumber menanamkan nilai-nilai kasih, toleransi, dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon, Ferdinan Philips Soumokil, mengapresiasi langkah Polda Maluku yang turun langsung ke sekolah.

“Kami berterima kasih atas kepedulian Polda Maluku yang hadir memberikan edukasi moral dan spiritual kepada siswa kami. Anak-anak perlu bimbingan agar tidak mudah terbawa arus kekerasan yang kini marak di lingkungan remaja,” ujarnya.

Langkah Polda Maluku dalam melakukan pendekatan pembinaan rohani dan moral di kalangan pelajar merupakan strategi humanis yang patut diapresiasi. Di tengah meningkatnya kasus kekerasan remaja dan maraknya cyberbullying, kehadiran Polri di ruang-ruang pendidikan menunjukkan komitmen untuk menanamkan nilai damai sejak dini.

Gerakan “Stop Bullying, Stop Tawuran” bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata untuk membangun generasi muda Maluku yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak.

Sinergi antara Polri, tokoh agama, dan lembaga pendidikan menjadi kunci penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. PNO-12

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE