logo-website
Selasa, 05 Nov 2024,  WIT

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Turun ke NTT

Benar, Tim saat ini di NTT melakukan monev di 12 Titik Program Irigasi Perpompaan (Irpom) dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022-2024

Papuanewsonline.com - 14 Sep 2024, 22:11 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Jakarta-

Mencegah korupsi pada pekerjaan proyek Pemerintah di Daerah, Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri terjun langsung ke lapangan, untuk melakukanMonitoring dan Evaluasi (Monev) pada proyek-proyek Pemerintah, yang bersumber dari APBN.

Kali ini Satgassus pencegahan korupsi Polri turun langsung ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Anggota Satgassus anti korupsi Polri Yudi Purnomo Harahap membenarkan bahwa Tim  Satgassus sementara melakukan monev dan efaluasi di NTT.

" Benar, Tim saat ini di NTT melakukan monev di 12 Titik Program Irigasi Perpompaan (Irpom) dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022-2024," ucap Yudi Purnomo di Jakarta, Sabtu (14/9).

Kata dia dalam monev kali ini, Satgassus pencegahan Polri menggandeng kementrian pertanian.

" Tim turun dengan Kementrian Pertanian, Rangkaian kegiatan ini kami lakukan di Kabupaten Maggarai Timur, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT dari tanggal 9 sampai tanggal 13 September 2024," Ucapnya.

Kata Yudi ada 12 Proyek APBN yang menjadi atensi tim Satgassus  yakni,

1.

RJIT Persawahan Wae Reca Desa Nanga Labang Kec. Borong Kab. Manggarai Timur dengan nilai Rp.200.000.000,- 

2.

Pembangunan/ Rehabilitasi Bangunan Pelengkap Irigasi Desa Nanga Labang Kec. Borong Kab. Manggarai Timur dengan nilai Rp.100.000.000,-

3.

Irpom Desa Compang Ndejing Kec. Borong Kab. Manggarai Timur dengan nilai Rp.112.800.000,-

4.

Irpom Desa Watu Mori Kec. Rana Mese Kab. Manggarai Timur dengan nilai Rp.112.800.000,-

5.

Irpom Poktan Agro Mandiri Desa Compang Dalo Kec. Ruteng Kab. Manggarai dengan nilai Rp.112.800.000,-

6.

Irpom Poktan Like Leok Desa Compang Dalo Kec. Ruteng Kab. Manggarai dengan nilai Rp.112.800.000,-

7.

Pembangunan Damparit dan Jaringan irigasi Desa Bulan, Kec. Ruteng Kab. Manggarai dengan nilai Rp.120.000.000,-

8.

RJIT Desa Bulan Kec. Ruteng Kab. Manggarai dengan nilai Rp.200.000.000,-

9.

Irpom Desa Golo Pongkor Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat dengan nilai Rp.112.800.000,-

10.

Damparit Desa Golo pongkor Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat dengan nilai Rp.114.000.000,-

11.

DAK Irigasi Box bagi pintu air dan jaringan irigasi tersier Desa Compang Longgo, Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat  dengan nilai Rp.95.000.000,-

12.

DAK Irigasi Air tanah dalam Desa Wae Kelambu Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat dengan nilai Rp.285.000.000,-

Sebut Yudi Purnomo bahwa Kegiatan pemantauan lapangan ini merupakan salah satu wujud tindak lanjut MOU antara Kapolri dengan Menteri Pertanian.


" ini penugasan khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Satgassus untuk terus melakukan pemantauan dan monev atas proyek-proyek yang dibiayai dari DAK Serta Program Irigasi Perpompaan agar upaya pencegahan korupsi dapat dilakukan lebih intensif dan massif," ujar Yudi Purnomo.

Ditambahkan Yudi, Monev penting dilakukan Sehingga ketahanan pangan bisa dipertahankan bahkan di tingkatkan, sehingga  penyaluran air ke Sawah petani harus tepat guna.

" Kalau tepat guna kan lebih bisa meningkatkan volume jumlah panen dari petani, Namun demikian proyek-proyek ini harus tetap dilaksanakan secara proper dan tidak mengesampingkan mutu apalagi dilakukan dengan cara-cara yang korup," tegasnya.

Terpisah Harun Al Rasyid selaku ketua Tim Satgassus menyatakan bahwa 

Dari Pemantauan 12 titik dilapangan, mayoritas sudah dimanfaatkan, Namun masih terdapat beberapa kendala.

" Masi ada keluhan dari petani yaitu Poktan dari kecamatan Kuwus dimana harga barang di toko, seperti semen. terkadang poktan menggunakan harga Kabupaten (lebih rendah). Sedangkan dilapangan, harga angkutnya melebihi anggaran patokan kabupaten," ujar Rasyid.

Dengan demikian kata Rasyid bahwa Satgassus menyarankan kepada Pemda, untuk membuat patokan harga tidak hanya 1, tapi 3 misal, agar setiap kecamatan bisa memilih yang harganya mendekati, sebab ini kecamatannya banyak. Sedangkan kepada poktan disarankan agar jika ada harga yang berbeda dari patokan, ditulis riilnya dan disimpan kwitansinya. Supaya ketika ada pemeriksaan bisa disampaikan dengan jujur. 


" Kami berikan saran dan meminta para petani tidak usah kawatir, karena Kalau jujur, pasti selamat," ungakapnya.


Raysid juga mengingatkan agar pencairan tidak terjadi penyelewengan anggaran, maka penggunaan anggaran harus tepat.

" Dana DAK ini uang pusat yang dititipkan ke daerah, Yang kita harapkan peran APIP Daerah, peran inspektorat untuk melakukan pengawasan," tegasnya.

Raysid mengaku monev yang dilaksanakan didampingi Kementrian Pertanian sehingga dengan sendirnya kendala yang terjadi dilapangan langsung diatasi.

Diketahui Dalam kegiatan monev ini, Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes POLRI dipimpin oleh Harun Al Rasyid bersama Andre Dedy Nainggolan, Andi Abdul Rachman Rachim, Panji Prianggoro, Adi Prasetyo, Qurotul Aini Mahmudah dan Heryanto melakukan pemantauan bersama dengan Direktorat Irigasi Kementerian Pertanian  yang dipimpin oleh Rahmanto, Inda F dan Arpin.

Kegiatan ini juga Didampingi Sekda Manggarai Timur Remigius Gonsa Tombor, Kadis Pertanian Manggarai Timur John Sentis, Kabid PSP Manggarai Timur Lili Yana Alni, Sekda Kabupaten Manggarai Fansy Jahang, Kadis Pertanian Manggarai Ferdinandus Ampur, Asiten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Manggarai Barat Hilarius Madin, Kadis Pertanian Manggarai Barat Laurensius Halu, Kabid PSP Manggarai Barat Inosensius E. Barjo, beserta seluruh jajaran Pemda terkait, para kelompok tani, fasilitator, dan pengawas pertanian.(Tim)


Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE