logo-website
Minggu, 12 Okt 2025,  WIT

“Merekam Jejak Mimika”: PFI Timika Hadirkan Pameran Foto Bernilai Sejarah

Ratusan karya foto jurnalistik tampilkan potret pembangunan, budaya, dan kehidupan masyarakat Mimika dari masa kolonial hingga era modern dalam rangka HUT ke-29 Kabupaten Mimika

Papuanewsonline.com - 12 Okt 2025, 13:20 WIT

Papuanewsonline.com/ Seni & Budaya

Suasana pameran foto “Mimika Photo Exhibition 2025” di lantai 2 Diana Mall Timika, Jumat (10/10/2025). Pengunjung tampak antusias menikmati deretan foto bersejarah yang merekam perjalanan Kabupaten Mimika selama 29 tahun terakhir.

Papuanewsonline.com, Timika - Suasana hangat dan penuh nostalgia terasa di lantai 2 Diana Mall, Timika, ketika ratusan pengunjung memadati area pameran foto bertajuk “Mimika Photo Exhibition 2025” yang diinisiasi oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Timika. Pameran bertema “Merekam Jejak Mimika” ini resmi dibuka pada Jumat (10/10/2025), menampilkan ratusan foto yang menuturkan perjalanan panjang Kabupaten Mimika — dari masa lalu hingga wajah modern hari ini.


Ratusan foto hitam putih dan berwarna menghiasi dinding pameran. Setiap karya bercerita — mulai dari foto para kepala daerah pertama Mimika, momen penting pembangunan infrastruktur, hingga ekspresi kehidupan masyarakat di pelosok pedalaman.
Ada pula dokumentasi perayaan hari besar, potret pelayanan kesehatan, hingga kegiatan ekonomi rakyat yang merefleksikan denyut kehidupan di kabupaten kaya sumber daya alam ini.

Ketua Panitia Mimika Photo Exhibition 2025, Joe Situmorang, menjelaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang unjuk karya, tetapi ruang untuk mengajak publik memahami perjalanan sejarah Mimika dalam bingkai visual yang kuat.

“Melalui pameran ini, kami ingin mengajak masyarakat menengok kembali pertumbuhan Mimika — mengenang, merenungkan, dan merayakan setiap fase pembangunan yang telah dilalui,” ujar Joe.
“Fotografi adalah medium yang paling jujur. Ia merekam perubahan tanpa bisa berbohong,” tambahnya dengan penuh semangat.

Selain sebagai perayaan HUT ke-29 Kabupaten Mimika, kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi PFI untuk memperkuat komunitas fotografer lokal. Joe menuturkan, pameran ini bertujuan mengapresiasi karya pewarta foto, sekaligus mendorong generasi muda Mimika untuk terjun ke dunia fotografi dan jurnalisme visual.

“Foto bukan hanya karya seni, tetapi juga alat pendidikan dan pembentuk kesadaran sosial. Kami ingin generasi muda melihat Mimika bukan hanya dari kata, tapi dari gambar yang berbicara,” jelasnya.


Bupati Mimika Johannes Rettob yang hadir membuka secara resmi pameran tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi kepada PFI Timika. Ia menilai kegiatan ini memiliki makna mendalam karena berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT ke-29 Kabupaten Mimika.

“Foto lebih dari sekadar gambar; ia adalah saksi sejarah dan alat edukasi yang menyampaikan pesan perjuangan, kemajuan, dan semangat kebersamaan,” ujar Bupati Rettob dalam sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Rettob juga menceritakan secara singkat sejarah Mimika, mulai dari masa kolonial Belanda, masuknya gereja Katolik, pendudukan Jepang, hingga akhirnya menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Mimika telah melalui banyak fase sejarah. Dari masa penuh tantangan hingga menjadi daerah maju seperti sekarang. Sudah sepantasnya kita memiliki ruang permanen untuk mengenang semua itu,” tuturnya.

Dalam pidatonya, Bupati Rettob mengungkapkan rencana untuk membangun sebuah museum daerah yang akan menampung dokumentasi foto-foto bersejarah serta artefak peninggalan masa lalu Mimika.
Rencana ini, katanya, menjadi bentuk penghargaan terhadap para tokoh dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam membangun Mimika dari waktu ke waktu.

“Foto-foto yang ditampilkan PFI hari ini adalah aset sejarah. Kami ingin agar jejak seperti ini tidak hilang dimakan waktu,” tegasnya.

Pameran foto ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya PT Freeport Indonesia, YPMAK, dan Diana Mall Timika sebagai tuan rumah kegiatan. Dukungan ini memperlihatkan sinergi positif antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif dalam membangun ekosistem seni dan budaya di Mimika.

Selama tiga hari penyelenggaraan (10–12 Oktober 2025), pengunjung tampak antusias menikmati pameran, berfoto, dan berdiskusi tentang karya yang ditampilkan. Beberapa sekolah dan komunitas fotografi lokal juga menjadikan pameran ini sebagai kegiatan edukatif bagi siswa dan anggota baru.

Melalui “Mimika Photo Exhibition 2025”, PFI Timika tidak hanya menghadirkan karya visual, tetapi juga menyulam kembali kenangan dan semangat kolektif masyarakat Mimika. Dari lensa para pewarta foto, tergambar jelas bahwa setiap potret adalah potongan waktu — saksi bisu dari perjuangan, perubahan, dan harapan yang terus tumbuh di Tanah Amungsa ini.

 

 

Penulis: Jid

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE