Konflik Kembali Terjadi di Puncak Jaya, 1 Meninggal 215 Orang Luka dan 5 Rumah Hangus Terbakar
Bandara dan semua aktifitas perkantoran lumpuh di Kabupaten Puncak Jaya, lumpuh total hari ini
Papuanewsonline.com - 05 Jun 2025, 22:36 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Puncak Jaya-,
Perang antar dua kelompok pendukung Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya kembali terjadi di dalam Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah pada Kamis (5/6/2025).
Sumber terpercaya Media Papuanewsonline.com di Puncak Jaya menyebutkan kedua kelompok saling menyerang menggunakan alat perang tradisional, parang dan panah, dimana akibat dari konflik dua kelompok tersebut aktifitas di Kabupetan Puncak Jaya lumpuh total.
" Bandara dan semua aktifitas perkantoran lumpuh di Kabupaten Puncak Jaya, lumpuh total hari ini,"Ujarnya.
Sumber mengatakan dua kelompok yang saling serang, merupakan massa pendukung pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya.
" Ini Konflik sudah lama dan korban meninggal juga sudah banyak, ini perang antar kelompok pendukung Yuni Wonda - Mus Kogoya (01) Vs kelompok pendukung (02) Miren Kogoya - Mendi Wonerengga," Ucapnya.
Sumber mengatakan Perang antar dua kelompok ini dipicuh karena salah satu warga massa pendukung atas nama Gum Enumbi (Kepala Kampung Wuyuneri) meninggal akibat luka panah pada saat perang antar massa kedua kelompok pada tanggal 03 Juni 2025 Selasa kemarin, bertempat di Kampung Karubate, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya.
" Untuk Aksi perang dua kelompok hari ini, berlangsung di beberapa lokasi diantaranya Runway Bandara Mulia, Kampung Karubate Distrik Muara dan depan Kios Toba Jaya Kampung Pruleme Distrik Mulia," tandas Sumber.
Akibat dari konflik ini, sebut sumber, 1 orang meninggal dunia atas nama Elunik V Onda, sedangkan 215 Orang luka-luka dan 5 rumah hangus terbakar.
Pascah perang antar dua kelompok hari ini, Menurut sumber Situasi hingga malam ini di Kabupaten Puncak Jaya masih mencekam.
" Sudah terkendali tapi masih rawan, personil gabungan TNI-POLRI masih melakukan patroli, untuk menghalau pergerakan massa di kota Mulia," Bebernya.
Dikatakanya potensi konflik susulan sangat tinggi, karena Mengingat korban meninggal pada aksi serang pada hari Selasa tanggal 3Juni kemarin, dan korban meninggal dalam aksi serang hari ini kamis tanggal 6 Juni, korban dari massa pendukung dari nomor 02.
" TNI/Polri diharapkan tidak lengah, karena potensi Aksi saling serang antar kedua kelompok sangat tinggi, dan dihawatirkan ada aksi anarkis berupa pembakaran rumah, pengerusakan fasilitas obyek vital (kantor) Pemerintah," tegas Sumber.
Sementara itu Berdasarkan informasi yang diterimah Media ini bahwa konflik berkepanjangan di Kabupaten Puncak Jaya diboncengi kelompok TPNPB/OPM. (Red)