Larang Bakar Batu, Gubernur Meki Nawipa Disemprot Legislator Papua Tengah
Meki Nawipa Baru Menjabat Sebagai Gubernur Sudah Mulai Cawe-Cawe
Papuanewsonline.com - 29 Mar 2025, 13:42 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Timika- Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa walaupun baru menjabat seumur benih jagung namun sudah berani mengeluarkan pernyataan kontrofersial dengan melarang budaya bakar batu.
Pernyataan konyol Meki Nawipa ini saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mimika beberapa hari kemarin.
Atas pernyataan tersebut banyak mendapat tanggapan miring dari bebagai kalangan, baik dari masyarakat maupun Wakil Ketua Komisi I DPR Provinsi Papua Tengah Yohanes Kemong.
" Pernyataan Gubernur Meki Nawipa ini sama saja ingin menghilangkan budaya dan Kulture masyarakat adat di Papua, ini keterlaluan sehinga kami tidak setuju," ungkap Yohanes Kemong melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (29/3).
Politisi PKB itu menyebutkan bahwa Pernyataan Gubernur Meki Nawipa bahwa Tidak ada Bakar Batu Dalam Acara Syukuran Pelantikan Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Mimika dengan alasan akan Merugikan Anggaran Pembangunan merupakan pernyataan diskriminatif.
" Bakar batu adalah budaya yang dilestarikan secara turun temurun bagi masyarakat Papua secara umum dan secara khusus bagi masyarakat Gunung, sehingga kami menolak dan tidak setuju dengan pernyataan arogansi dari Gubernur Meki Nawipa," Tegasnya.
Yohanes Kemong menghimbau agar masyarakat dan Pemerintah Daerah tetap mempertahankan dan melestarikan budaya bakar batu di Kabupaten Mimika.
" Ini Budaya dari leluhur atas tanah ini, sehingga masyarakat kami yang berkoteka di Papua, lebih khusus masyarakat suku Amungme di Mimika jangan dengar ocehan receh dari Gubernur ini, kita akan tetap mempertahankan Budaya bakar batu dalam Acara - acara Masyarakat Adat," tegas sosok yang lebih akrab disapa YK.
Ia menyebutkan bahwa seorang Meki Nawipa sebagai Gubernur dan sebagai orang asli Papua, harus paham bahwa bakar batu dalam acara syukuran merupakan simbol penghormatan kepada leluhur dan Moyang.
" Bakar batu juga selain simbol penghormatan kepada moyang dan leluhur, ini juga menjadi bagian dari ucapan terimakasih kepada Tuhan atas segala upaya dan keberhasilan," tandas Yohanes Kemong.
Yohanes Kemong mengatakan sebagai Wakil Rakyat Provinsi Papua Tengah sangat kecewa dengan pernyataan Gubernur Papua Tengah yang Melarang secara terang-terangan bakar batu dalam acara syukuran di Timika.
" Ini bagian dari menghilangkan jati diri masyarakat Papua dan ini upaya menghilangkan kulture budaya Masyarakat Papua, hal ini yang kami tidak setuju, sehingga kami berharap harus segerah ada klarifikasi dari Gubernur Papua Tengah," Pungkasnya.(Red)