logo-website
Jumat, 20 Sep 2024,  WIT

Menyongsong Pilkada Mimika, HMI Minta Media Jadi Penyejuk Sehingga menghindari Provokatif

Kalau ada Media yang Wartawan-nya belum memiliki kartu UKW berarti belum sesuai ketentuan Dewan Pers karena akan mencoreng Undang-Undang Pers dalam mencari dan mengelolah informasi, hingga memberikan informasi kepada masyarakat melalui pemberitaan

Papuanewsonline.com - 11 Sep 2024, 15:32 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Ketua Cabang HMI Kabupaten Mimika, Muhamad Amin

Papuanewsonline.com, Timika-

Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) mengharapkan agar Media jadi penyejuk agar menghindari provokatif dan sensasional, menjelang pelaksanaan Pilakada di Kabuapten Mimika.

Ketua cabang HMI Mimika Muhammad Amin menyatakan  indikator pemilu yang berkualitas hanya dapat terwujud melalui empat hal :  pertama, penyelenggara yang kompeten dan berintegritas, kedua kontestan, baik calon pemimpin dan partai politik yang taat aturan. Kemudian ketiga, media yang tidak memihak, keempat, pengawas yang objektif, serta kelima adalah pemilih yang cerdas. Sebagai pengantar dari teori diatas.

" Indikator ketiga tentang peranan media cukup penting dalam menjaga terwujudnya  pesta demokrasi yang berkualitas, jadi kami berharap Media di Kabupaten Mimika harus profesional," ujar Muhamad Amin melalui keterangan tertulis yang diterimah Media Papuanewsonline.com, Rabu (11/9/2024).

Amin menyampaikan, Sejalan dengan agenda pilkada yang akan dilaksanakan secara serentak di setiap daerah Se-Indonesia termasuk Kabupaten Mimika, maka peran media sangat krusial dalam membentuk suasana politik yang kondusif.

" Media, sebagai pilar penting dalam demokrasi, memegang peranan krusial dalam memastikan proses pemilihan berlangsung dengan damai dan adil," Ucapnya.

Amin Menyebutkan, Dalam konteks Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Mimika, peran media sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kedamaian selama proses pentahapan sampai pemilihan berlangsung.

" Media harus bertindak sebagai penyejuk dengan memberikan informasi yang akurat, objektif, dan tidak memprovokasi masyarakat," Ujarnya.

Sebut Amin, Media harus berperan aktif  membantu mencegah penyebaran berita yang bisa memperkeruh suasana dan mendukung terciptanya suasana yang kondusif bagi semua pihak yang terlibat.

" Media harus memberikan edukasi terhadap masyarakat agar  memilih secara bijak dalam pemilihan Kepala Daerah nanti," terangnya.

Kata Amin Di tengah intensitas persaingan politik, media harus mampu menjadi penyejuk dan bukan sebaliknya.

Media yang bijak dan profesional dapat membantu mengurangi ketegangan dan mencegah konflik yang mungkin timbul selama masa kampanye.

"Media harus  Menghindari provokasi dan Sensasionalisme, karena Media memuat berita yang provokatif atau sensasional dapat memicu ketegangan dan konflik, sehingga Media harus berhati-hati dalam memilih kata-kata dan gambar yang digunakan dalam pemberitaan untuk menghindari meningkatkan ketegangan di masyarakat," tegas Amin.

Kata Amin Media harus menghindari sensasionalisme yang dapat memperburuk situasi, karena akan memicuh konflik ditengah masyarakat.

" Berita yang berlebihan akan memicu emosi pembaca sehingga dapat memperburuk ketegangan politik di Kabupaten Mimika, sehingga Media harus netral menjaga keseimbangan dalam memberikan informasi terhadap masyarakat," kata Amin.

Lanjut Amin, Media dalam penulisan berita harus mengedepankan etika jurnalistik, terutama dalam momentum pilkada di Mimika.

" Etika jurnalis sangat penting bagi Media agar menghindari penyebaran berita hoaks dan provokatif yang dapat memperburuk ketegangan di Masyarakat. Media harus independen agar  memastikan bahwa informasi yang disajikan adalah akurat, berimbang, dan tidak berpihak pada salah satu calon atau pihak tertentu, sehingga menjaga integritas informasi yang dapat dikonsumsi publik dengan benar.

" Media harus menyampaikan Berita secara  berimbang,  menyajikan berita yang adil dan tidak memihak, apalagi memberikan informasi yang menyesatkan," tandas Amin.

Lanjut Dia, Media juga harus  memiliki wartawan yang punya lisensi, dalam hal ini wartawan yang memiliki Uji Kompotensi Wartawan (UKW) sesuai dengan aturan Dewan Pers, karena Wartawan yang memiliki sim UKW benar-bebar teruji.

" Kalau ada Media yang Wartawan-nya belum memiliki kartu UKW berarti belum sesuai ketentuan Dewan Pers karena akan mencoreng Undang-Undang Pers dalam mencari dan mengelolah informasi, hingga memberikan informasi kepada masyarakat melalui pemberitaan," tegas Amin.

Untuk Pilkada di Mimika, Amin mengatakan, Media memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat, tetapi Media  juga sebagai penyejuk yang dapat menciptakan suasana politik yang lebih damai dan produktif.

" Dengan berkomitmen pada etika jurnalistik, Media akan menyampaikan infirmasi yang berimbang, akurat,  objektif, mengedukasi publik, dan menghindari sensasionalisme, sehingga  berkontribusi secara baik dalam proses demokrasi yang lebih sehat dan berkeadilan di Kabupaten Mimika," Pungkasnya.(Tim)


Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE