Mimika Terus Bergerak, Dua Distrik Baru Diresmikan untuk Dekatkan Pelayanan hingga Perbatasan
Bupati Johannes Rettob Tegaskan Komitmen Pemerintah Daerah: “Mimika Ini Sampai di Gunung, Semua Warga Punya Hak yang Sama!”
Papuanewsonline.com - 31 Okt 2025, 02:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
Papuanewsonline.com, Timika
— Pemerintah Kabupaten Mimika kembali mencatat langkah penting dalam sejarah pembangunan daerah dengan membentuk dua distrik baru: Distrik Mimika Gunung dan Distrik Mimika Utara.
Langkah strategis ini merupakan bagian dari kebijakan pemerataan pembangunan
dan perluasan jangkauan pelayanan publik hingga ke wilayah-wilayah perbatasan
dan pegunungan yang selama ini sulit dijangkau.
Pengumuman pembentukan dua
distrik baru tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob,
di hadapan ratusan warga dari empat suku besar — Moni, Mee, Amungme, dan Kamoro
— dalam pertemuan yang berlangsung hangat di Jalan Trans Timika–Wagete, Kamis
(30/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati
Rettob secara resmi menunjuk Primus Wamoni sebagai Pelaksana Kepala Distrik
Mimika Gunung, serta Jery Diwitou sebagai Pelaksana Kepala Distrik Mimika Utara.
Keduanya akan segera menjalankan tugas perdana dalam rangka memperkuat tata
kelola pemerintahan di wilayah hasil pemekaran dari Distrik Iwaka dan Kuala
Kencana.
“Hari ini saya datang lihat kamu.
Saya mau bicara wilayah pemerintahan. Ini Kabupaten Mimika sampai di gunung.
Bapa ibu semua orang Mimika,” ujar Bupati Rettob disambut tepuk tangan warga.
Bupati menegaskan bahwa
pembentukan dua distrik baru ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mendekatkan
layanan pemerintahan dan mempercepat pembangunan di daerah terpencil.
Dalam dialog terbuka bersama
masyarakat, Bupati Rettob juga menyampaikan sejumlah rencana konkret pemerintah
untuk memperkuat pelayanan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan gratis,
pembuatan KTP di lapangan, serta pembentukan kampung-kampung persiapan sesuai
usulan warga.
“Sebulan sekali pegawai kita akan
datang lakukan pemeriksaan kesehatan gratis di sini, juga buka pendaftaran KTP
di tempat ini. Kita akan bentuk kampung-kampung persiapan sesuai masukan 22
kampung. Sementara akan dibangun satu pustu di wilayah ini,” jelas Rettob.
Ia juga memastikan bahwa Distrik
Mimika Utara akan mencakup wilayah hingga Kapiraya, dengan fokus mempercepat
pembangunan infrastruktur jalan serta meningkatkan konektivitas antarwilayah
pesisir dan pegunungan.
Langkah Pemkab Mimika ini
disambut positif oleh para tokoh adat dan masyarakat yang hadir. Perwakilan
dari keempat suku menyampaikan apresiasi serta aspirasi terkait pemekaran
kampung, peningkatan layanan publik, dan pengelolaan lahan adat.
Mereka berharap, kehadiran
distrik baru ini tidak hanya memperpendek jarak layanan pemerintahan, tetapi
juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
“Kami senang akhirnya pemerintah
hadir langsung di sini. Dengan distrik baru, kami berharap pembangunan bisa
lebih cepat dan anak-anak kami bisa sekolah tanpa harus jauh-jauh,” ujar salah
satu tokoh masyarakat Moni.
Pemekaran wilayah menjadi dua
distrik baru ini merupakan bagian dari visi besar Pemerintah Kabupaten Mimika
untuk mewujudkan pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan struktur pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat, Pemkab Mimika
menargetkan peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur dasar.
“Pemerintah hadir bukan hanya di
kota, tetapi juga di gunung dan pesisir. Semua warga berhak mendapatkan
pelayanan yang sama,” tegas Bupati Rettob.
Dengan semangat kebersamaan dan
dukungan masyarakat, Mimika kini melangkah menuju tata kelola pemerintahan yang
lebih efisien dan berkeadilan, menjangkau hingga pelosok dan perbatasan daerah.
Penulis: Jid
Editor: GF