Pemkab Mimika Digeber Audit BPK: Wabup Kemong Tegaskan Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Kunci
Audit kepatuhan belanja daerah oleh BPK RI jadi ujian serius bagi Pemkab Mimika untuk membuktikan tata kelola keuangan yang bersih, tertib, dan bebas dari temuan berulang.
Papuanewsonline.com - 14 Okt 2025, 03:25 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Timika — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika kini tengah menjadi sorotan publik setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit kepatuhan terhadap belanja daerah. Langkah ini menjadi bagian penting dalam memastikan pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai aturan dan prinsip transparansi.
Wakil Bupati Mimika, Emanuel
Kemong, menegaskan kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
agar bersikap kooperatif serta menyiapkan seluruh dokumen pendukung yang
dibutuhkan oleh tim auditor BPK. Pernyataan tegas tersebut disampaikannya saat
memimpin apel gabungan ASN di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Mimika, Senin
(13/10/2025).
“Audit ini bukan sekadar
formalitas tahunan, tapi momentum untuk membuktikan bahwa Pemkab Mimika mampu
mengelola anggaran secara jujur, transparan, dan sesuai aturan. Saya minta
semua OPD jangan menunggu diminta baru menyiapkan dokumen. Kita harus proaktif,”
tegas Wabup Kemong dalam arahannya.
Menurut Wabup Kemong, pemeriksaan
yang dilakukan oleh BPK justru menjadi alat evaluasi dan pembenahan sistem
keuangan daerah. Pemerintah, katanya, tidak boleh memandang audit sebagai
bentuk intimidasi, melainkan sebagai upaya memperkuat integritas dan efisiensi
belanja publik.
“Kita tidak boleh takut diaudit.
Yang perlu kita takutkan adalah ketika kita tidak tertib administrasi. Audit
ini adalah cermin untuk memperbaiki diri agar ke depan lebih baik lagi,”
ujarnya.
Ia menegaskan pula bahwa dirinya
tidak ingin lagi mendengar adanya temuan berulang seperti penggunaan anggaran
tidak tepat sasaran, perbedaan data belanja, maupun laporan pertanggungjawaban
yang tidak sesuai realisasi lapangan.
“Kita harus tunjukkan bahwa
Mimika bisa bekerja tertib, efisien, dan bertanggung jawab. Tahun ini saya
ingin hasil audit kita jauh lebih baik dari sebelumnya,” sambungnya dengan nada
tegas.
Sementara itu, Kepala Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika, Marthen Tappi Mallisa,
mengungkapkan bahwa tim BPK RI Perwakilan Papua Tengah telah tiba di Mimika dan
mulai bekerja sejak awal pekan ini. Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung selama 50
hari kerja ke depan, dengan fokus pada belanja barang dan jasa serta belanja
modal untuk tahun anggaran 2024 hingga triwulan ketiga 2025.
“Tim BPK akan melakukan audit
selama 50 hari. Mereka fokus menilai kepatuhan belanja daerah terhadap aturan
dan realisasi di lapangan,” jelas Marthen.
Ia menambahkan, pihaknya bersama
seluruh OPD sudah menyiapkan seluruh dokumen pendukung, termasuk laporan
penggunaan anggaran, bukti transaksi, hingga dokumen Standar Satuan Harga (SSH)
yang menjadi acuan dalam proses pembelanjaan pemerintah daerah.
“Kami sudah siapkan semuanya. Ini
bagian dari tanggung jawab administratif kami agar pemeriksaan berjalan
lancar,” pungkasnya.
Pemkab Mimika berharap proses
audit kali ini menghasilkan rekomendasi konstruktif yang dapat memperkuat tata
kelola pemerintahan daerah. Evaluasi BPK diharapkan tidak hanya fokus pada
temuan administratif, tetapi juga memberikan arah pembenahan sistem keuangan
agar lebih efektif, efisien, dan berdampak langsung pada kesejahteraan
masyarakat.
Selain itu, Wabup Kemong berjanji
akan memantau langsung proses tindak lanjut hasil audit dan memastikan setiap
OPD menindaklanjuti catatan dari BPK secara cepat dan tuntas.
“Hasil audit bukan akhir, tapi
awal untuk memperbaiki kinerja. Kita ingin Mimika jadi contoh daerah yang mampu
bertransformasi menuju tata kelola keuangan yang transparan dan modern,”
tutupnya.
Penulis: Jid
Editor: GF