Sambangi SPN, Wakapolda Maluku Bagikan Pengalaman Sebagai Pendidik
Wakapolda mengatakan tugas seorang gadik sangat mulia.
Papuanewsonline.com - 29 Jul 2025, 18:34 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Ambon - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Maluku, Brigjen Pol. Imam Thobroni, S.IK., M.H, mengaku pekerjaan sebagai tenaga pendidik (gadik) sangat mulia.
Hal ini disampaikan Wakapolda saat memberikan motivasi kepada seluruh personel Sekolah Polisi Negara (SPN) di Aula Faisal Heluth, SPN Polda Maluku, Selasa (29/7/2025).
Saat memberikan pengarahan kepada personel SPN, hadir Kepala SPN Polda Maluku, Kombes Pol. Romi Agusriansyah, beserta seluruh pejabat utama dan Gadik SPN.
Wakapolda mengaku telah menyampaikan kepada Karo Rena Polda Maluku untuk mengusulkan anggaran renovasi bangunan di SPN.
"Saya juga sudah menyampaikan langsung ke Stamarena Kapolri untuk membantu agar pengajuan anggaran untuk SPN Polda Maluku dapat disetujui," ungkapnya.
Brigjen Imam menegaskan kunjungannya bukan sekadar formalitas. "Saya tidak mau terkesan pejabat polda datang ke SPN hanya buka dan tutup pendidikan saja. Saya tidak muluk-muluk, saya datang untuk bersilaturahmi dan melihat langsung kondisi di sini," tambahnya.
Menurut Wakapolda tugas seorang gadik sangat mulia. "Pekerjaan gadik itu sangat mulia. Saya juga pernah menjadi gadik. Ingat, dalam ajaran Islam, amalan yang tidak terputus saat kita meninggal adalah Amal Jariyah, Ilmu yang Bermanfaat, dan Anak Sholeh. Tugas rekan-rekan sebagai Gadik ini menyentuh langsung 'Ilmu yang Bermanfaat' dan Insya Allah menjadi 'Amal Jariyah' yang pahalanya tidak akan pernah putus," ucapnya.
Kunjungan yang diakhiri dengan dialog interaktif ini meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya karena pesan spiritualnya, tetapi juga karena adanya bukti nyata upaya pimpinan dalam memperjuangkan perbaikan fasilitas demi kemajuan pendidikan Polri di Maluku.
Sebelumnya, Kepala SPN Polda Maluku Kombes Pol. Romi Agusriansyah, S.IK melaporkan beberapa kondisi terkini, termasuk kondisi bangunan SPN yang berdiri sejak 1960 dan belum pernah direnovasi. Ia juga menyampaikan laporan mengenai pemenuhan kuota didik.
"Kami melaporkan terkait kuota didik. Dari kuota yang dianggarkan 91 orang, yang masuk pendidikan adalah 71 orang. Sehingga terdapat kekurangan 20 Orang, dimana kebutuhan kaporlap dan perlengkapan lainnya untuk kelebihan tersebut telah kami kembalikan ke Mabes Polri," jelas. PNO-12