logo-website
Sabtu, 02 Agu 2025,  WIT

Karantina Hewan Timika Pastikan 3.000 Anak Ayam dari Jayapura Bebas Penyakit

Langkah Antisipatif Lindungi Papua Tengah dari Ancaman Avian Influenza dan Penyakit Unggas Lainnya

Papuanewsonline.com - 02 Agu 2025, 02:41 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Pejabat Karantina Hewan Papua Tengah, Hermanto, tengah melakukan penyuntikan vaksin dan pemeriksaan kesehatan terhadap anak ayam (Day Old Chick) di Bandar Udara Mozes Kilangin Timika. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari pengawasan ketat lalu lintas hewan untuk mencegah masuknya penyakit unggas seperti Avian Influenza ke wilayah Papua Tengah.

Papuanewsonline.com, Timika – Dalam rangka menjaga ketahanan sektor peternakan dan keamanan hayati wilayah Papua Tengah, Karantina Hewan Papua Tengah melakukan tindakan pengawasan ketat terhadap 3.000 ekor Day Old Chick (

DOC) jenis layer yang baru didatangkan dari Jayapura. Proses pemeriksaan dilakukan oleh Pos Pelayanan (Pospel) Karantina Hewan di Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika, pada Kamis (1/8/2025).

Pemeriksaan meliputi pengamatan fisik secara menyeluruh terhadap kondisi DOC dan verifikasi dokumen resmi dari daerah asal, termasuk sertifikat kesehatan hewan (KH-14) yang menjadi syarat utama dalam prosedur lalu lintas hewan antarwilayah.

“Pemeriksaan ini merupakan garis pertahanan pertama untuk mencegah penyebaran penyakit unggas yang berpotensi merugikan, seperti Avian Influenza dan Newcastle Disease,” jelas Hermanto, Pejabat Karantina Hewan yang bertugas di lokasi.


Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh DOC dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan gejala klinis maupun kematian selama proses pengangkutan. Temuan ini memperkuat keyakinan bahwa sistem pengawasan lalu lintas hewan yang dilakukan Karantina Papua Tengah berjalan efektif.

Langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Karantina Papua Tengah dalam menjaga zona bebas penyakit hewan strategis, sekaligus menjamin keamanan produk peternakan yang akan didistribusikan ke berbagai sentra konsumsi dan produksi di Mimika.

Fokus Antisipasi Penyakit Strategis

DOC yang masuk ke wilayah Papua Tengah terutama Timika, biasanya diperuntukkan bagi sektor peternakan kecil hingga menengah. Jika tidak diawasi secara ketat, unggas yang membawa bibit penyakit bisa menjadi sumber penyebaran cepat yang berdampak fatal terhadap populasi lokal, bahkan hingga manusia.

“Papua secara geografis memiliki kerentanan tersendiri. Oleh karena itu, pengawasan hewan masuk ke wilayah ini harus betul-betul ketat. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” tambah Hermanto.

Masyarakat Diminta Waspada dan Taat Aturan Karantina

Dalam kesempatan yang sama, Hermanto mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap rencana pengiriman atau penerimaan hewan, ikan, tumbuhan, serta produk turunannya kepada petugas Karantina.


“Kepatuhan masyarakat sangat penting. Kami siap melayani, mendampingi, dan memberikan edukasi, namun setiap lalulintas wajib dilaporkan agar bisa dipastikan bebas dari risiko penyebaran penyakit,” tegasnya.

Karantina Papua Tengah juga terus menggalakkan edukasi kepada peternak, pelaku usaha, dan masyarakat umum mengenai pentingnya biosekuriti dan prosedur karantina sebagai bagian dari upaya kolektif menjaga kesehatan ternak dan pangan hewani. (Jidan)

 

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE