Pj Gubernur Tinjau Dapur MBG di Yapen: Ciptakan Generasi Sehat Lewat Makanan Bergizi Gratis
Program Makanan Bergizi Gratis Sasar Ribuan Pelajar, Diharapkan Jadi Model Nasional Peningkatan Gizi Anak Sekolah di Papua
Papuanewsonline.com - 02 Agu 2025, 01:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Serui – Penjabat Gubernur Papua, Agus Fatoni, meninjau langsung pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepulauan Yapen, Kamis (31/7/2025). Program ini dijalankan melalui tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sejak Februari 2025, dan hingga kini telah menyuplai makanan sehat kepada lebih dari 3.955 pelajar di delapan sekolah di Serui.
Kunjungan ini memperlihatkan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Papua melalui penyediaan makanan sehat setiap pagi. Didampingi Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, Agus Fatoni meninjau langsung fasilitas dapur, proses produksi makanan, hingga sistem distribusinya.
“Ini sangat membantu pemenuhan gizi anak-anak kita, sekaligus membangun generasi masa depan Papua yang sehat dan cerdas,” ujar Fatoni usai meninjau dapur MBG.
Fasilitas dapur MBG dilengkapi dengan sarana lengkap, termasuk ruang produksi, ruang konsultasi gizi, ruang pemeriksaan makanan, dan ruang pengemasan yang dirancang dengan prinsip kebersihan dan higienitas tinggi.
Fatoni juga memuji tata kelola
dapur MBG yang telah mampu mendistribusikan makanan kepada ribuan anak sekolah
antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIT setiap harinya. Menurutnya, inisiatif ini
dapat dijadikan model bagi kabupaten lain di Papua untuk mereplikasi program
serupa, mengingat dampaknya yang langsung dirasakan oleh pelajar dan keluarga
mereka.
“Sudah bagus. Mulai dari proses
kedatangan bahan, pengolahan hingga pendistribusian sangat tertata dan bersih.
Ini harus dijaga dan dikembangkan,” tambah Fatoni.
Diharapkan dengan keberlanjutan
program MBG, anak-anak Papua dapat tumbuh dengan status gizi yang lebih baik,
prestasi akademik meningkat, dan angka ketidakhadiran sekolah menurun drastis. (Jidan)