Akibat Konflik Bersenjata Berkepanjangan, Keuskupan Timika Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi
Intensitas Peperangan TNI/Polri Vs TPNPB/OPM berakibat warga sipil kehilangan nyawa dan harta benda, bahkan warga sipil harus meninggalkan rumah dan kampung, mereka mengungsi untuk mencari tempat aman
Papuanewsonline.com - 01 Jun 2025, 15:41 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Timika–
Intensitas Peperangan TNI/Polri Vs TPNPB/OPM berakibat warga sipil kehilangan nyawa dan harta benda, bahkan warga sipil harus meninggalkan rumah dan kampung, mereka mengungsi untuk mencari tempat aman.
Atas krisis kemanusian ini, Keuskupan Timika menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 2 ton bahan makanan (Bama) kepada warga pengungsi dan umat Paroki Santo Petrus Ilaga, di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Bantuan ini disalurkan Keuskupan Timkma kepada warga pengungsi, yang terdampak konflik bersenjata di Kabupaten Puncak.
Bantuan dari Keuskupan Timika itu dikirim dengan pesawat AMA dari Timika ke Ilaga pada Jumat, 30 Mei 2025.
Diketahui Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak melebar ke beberapa distrik diantaranya Distrik Gome dan Distrik Gome Utara.
Sesuai data yang diterimah Keuskupan Timika bahwa akibat dari konflik bersenjata yang berkepanjangan ini menyebabkan 13.735 warga mengungsi dan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Atas situasi ini, Keuskupan Timika menginisiasi pengiriman bantuan yang langsung disalurkan oleh Pastor Paroki Santo Petrus Ilaga, Febronius Angelo, bersama beberapa akolit, kepada para pengungsi di wilayah Distrik Gome, Kabupaten Puncak.
Pastor Febronius melalui keterangan tertulis yang diterimah Media ini, Minggu 1 Juni mengatakan saat ini warga pengungsi berada di tujuh titik yaitu di Kompleks Gereja Katolik Gome, Kompleks Gereja Katolik Gome Atas, dua posko di Wilayah Jenggernop, di jalan Moko, Distrik Ilaga, dan di Distrik Kimak.
" Pembagian Bama disesuaikan dengan banyaknya jumlah pengungsi," ucap Romo Febronius.
Pastor Febronius juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Keuskupan Timika dan semua pihak yang telah membantu umat Katolik yang senentara saat ini berada di tempat pengungsian.
Sementara itu Perwakilan Keuskupan Timika Beni Meo, menjelaskan rincian bahan makanan yang dikirimkan dalam misi kemanusiaan ini, yaitu: Beras: 2 ton, Mi instan (Supermi): 40 karton, Minyak goreng: 20 karton, Garam: 4 ball, Ikan asin: 25 kg dan Ikan beku: 20 kg.
“ Bantuan ini merupakan bentuk nyata solidaritas Gereja Katolik kepada umat dan masyarakat yang sedang berada dalam situasi sulit, Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban mereka dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri,” ujar Beni Meo.
Beni menjelaskan, Pengiriman bantuan tersebut dilakukan melalui jalur udara, dari bandara Mozes Kilangin Mimika ke Bandara Ilaga Kabupaten Puncak.
" Bantuan ini didistribusikan kepada para pengungsi yang berada di bawah koordinasi Paroki Santo Petrus Ilaga," jelasnya.
Diakhir penyampaianya, Beni atas nama Keuskupan Timika menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung umat Katolik yang nengungsi di Kabupaten Puncak.
Beni mengatakan, Keuskupan Timika menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang turut meringkankan beban umat Katolik yang berada di tempat pengungsian di Ilaga.
" Kami berharap keamanan di wilayah Papua Tengah dapat segera pulih, sehingga warga masyarakat dan umat bisa kembali hidup dengan aman dan bermartabat," pungkasnya.(Sumber: Kuskupan Timika)