logo-website
Rabu, 02 Jul 2025,  WIT
BERITA TAG Ekonomi Homepage
Balai Karantina Papua Temukan 1.500 Ekor DOC di bandara Mozes Kilangin Timika Papuanewsonline. com, Timika – Petugas Balai Karantina Provinsi Papua Tengah menemukan 1.500 ekor anak ayam di Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (20/6/2025).Atas temuan ini, balai karantina langsung melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.500 ekor Day Old Chick (DOC).Pemeriksaan dilakukan di area kargo bandara sebagai langkah pengawasan lalu lintas komoditas hewan yang masuk ke wilayah Papua Tengah. Petugas Balai Karantina Provinsi Papua Tengah Hermanto menjelaskan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan DOC dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit hewan menular, dan sesuai dengan dokumen karantina yang dipersyaratkan. "Pengawasan ini penting untuk mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan yang dapat berdampak pada kesehatan hewan ternak di wilayah Papua Tengah, dimana DOC merupakan komoditas berisiko tinggi sehingga memerlukan pengawasan secara ketat," ucap Hermanto.  Kata Hermanto, pihaknya melakukan pengecekan fisik terhadap kondisi DOC dan pemeriksaan kelengkapan dokumen untuk mencegah potensi penyebaran penyakit. " Pengecekan meliputi pemeriksaan kesehatan secara visual dan pemeriksaan dokumen pendukung lainnya," Tegasnya. Lanjut Hermanto, Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan karantina dan tidak ditemukan gejala penyakit, maka ribuan anak ayam tersebut diperbolehkan keluar dari area bandara untuk dikirim ke lokasi tujuan di Timika dan sekitarnya.  " Hal ini kami lakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan hewan ternak di wilayah Papua Tengah dan kita akan lakukan pengawasan secara ketat," Ujarnya.Kata Hermanto, Petugas karantina telah bekerja  profesional memastikan bahwa seluruh proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. " Kami berharap partisipasi dari  masyarakat untuk  melaporkan jika menemukan gejala penyakit pada hewan ternak, atau mendapat informasi tentang penyelundupan hewan dan tanaman tanpa ijin," Pungkasnya.Ditambahkan Hermanto, partisipasi masyarakat sangat penting  untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit, serta pencegahan penyelundupan hewan di Provinsi Papua Tengah.(Jidan ) 20 Jun 2025, 14:51 WIT
Ketua Umum Bhayangkari Salurkan Bantuan Sosial di Sorong, Papua Barat Daya Papuanewsonline.com, Sorong – Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Juliati Sigit Prabowo, kembali menunjukkan kepedulian sosial dengan memimpin langsung kegiatan kemanusiaan bertajuk Bhayangkari Peduli di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Kamis (19/6).Dalam kegiatan tersebut, Bhayangkari menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga setempat, yang terdiri dari paket sembako, bantuan penanganan stunting untuk anak-anak, serta perlengkapan sekolah untuk mendukung pendidikan anak-anak kurang mampu.“Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat. Khususnya bagi mereka yang sedang menghadapi persoalan ekonomi, kekurangan gizi pada anak, serta keterbatasan akses pendidikan,” ungkap Ny. Juliati Sigit Prabowo saat menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga.Bantuan sosial ini pun disambut antusias oleh masyarakat Sorong. Banyak warga yang merasa terbantu dan mengapresiasi kehadiran Bhayangkari dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat secara nyata.Dalam kegiatan ini, Ny. Juliati didampingi oleh para pengurus Bhayangkari dari tingkat pusat, daerah, hingga cabang. Mereka terlibat langsung dalam proses pembagian bantuan dan turut berinteraksi dengan para penerima manfaat.Sebagai organisasi pendamping Polri yang juga bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, Bhayangkari menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.“Kami ingin terus hadir bersama masyarakat, terlebih di wilayah-wilayah yang masih menghadapi tantangan dalam kesehatan dan pendidikan. Ini adalah bagian dari komitmen Bhayangkari untuk ikut mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah sosial,” tutur Ny. Juliati. PNO-12 20 Jun 2025, 13:56 WIT
Kelangkaan Beras Bulog Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras di Kabupaten Mimika Papuanewsonline.com, Timika, – Harga beras di Kabupaten Mimika mulai naik hingga mencapai  Rp 18.000 Per kilogram.Sumyati Salah satu warga saat ditemui di pasar sentral mengatakan kaget karena harga beras tiba-tiba naik." Beras yang harga Per kilogram 15 Ribu, sudah naik hingga 18 Ribu, dulu kita biasa beli beras Bulog dengan harga terjangkau 13 Ribu, namun sekarang sudah tidak ada sekitar 5 bulan ini," ujar Sumyati di Pasar Sentral Timika, Selasa (17/6/2025).Terpisah, Ayudin salah satu pedagang beras di jalan Hasan Udin membenarkan bahwa harga beras melonjak akibat tidak ada pasokan beras Bulog." Tidak ada pasokan beras Bulog menjadi pemicu atau  penyebab utama kenaikan harga beras premium di Kabupaten Mimika," ucap Ayudin.Ayudin mengatakan tanpah disadari,  kenaikan harga beras premium sudah terjadi cukup lama." Sebelum lebaran Idul Adha sudah lama naik harga beras premium, hal ini terjadi, karena sudah lama tidak ada pasokan beras Bulog di pasar," Ungkapnya.Meskipun harga gabah di tingkat petani juga mengalami kenaikan,  namun Ayudin menekankan bahwa keterbatasan pasokan beras Bulog yang seharusnya menjadi penyangga harga,  justru memperparah situasi di Kabupaten Mimika. "Harga gabah memang naik, tapi masalah utamanya adalah beras Bulog yang susah masyarakat dapat," ujar Ayudin.  Ia menjelaskan bahwa para pedagang beras, termasuk dirinya,  terus menunggu informasi resmi mengenai ketersediaan dan distribusi beras Bulog dari kantor cabang setempat, Namun, informasi yang diperoleh masih sangat terbatas karena kantor cabang Bulog pun mengaku masih menunggu arahan dari pusat.  " Ketidakpastian ini membuat kami  pedagang kesulitan dalam merencanakan stok dan berdampak pada harga jual beras di pasar, dan sekarang harga beras  sampai Rp18.000," UjarnyaKata Dia, Lambatnya distribusi dan minimnya informasi mengenai ketersediaan beras Bulog telah menciptakan ketidakstabilan harga beras di Mimika.  " Kondisi ini sangat merugikan konsumen, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah dan mengandalkan beras Bulog sebagai sumber karbohidrat utama dengan harga yang terjangkau," Sesalnya." pembeli pasti mereka cari yang paling murah, apalagi kan pelanggan itu nanya terus yang murah begitu, tapi tidak ada " keluh nyaAyudin menerangkan, Masyarakat sangat tergantung akan  beras Bulog dimana beras Bulog sebagai komoditas penstabil harga, namun kini beras Bulog susah untuk diperoleh.(Jidan)  17 Jun 2025, 20:12 WIT
BPS: Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Mimika Naik 5,37% Papuanewsonline.com, Timika,– Kabupaten Mimika menghadapi tantangan yang sangat  serius dalam menghadapi kemiskinan ekstrim.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika, Ouceu Satyadipura  menyebutkan angka  kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mimika meningkat hingga mencapai 5,37% dari total penduduk 318.679 jiwa." Kalau angka kemiskinan secara umum juga meningkat  14,18%," ujar Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura di Timika, Selasa (17/6/2025).Satyadipura menjelaskan bahwa data ini berdasarkan hasil survei dan observasi secara langsung di lapangan."Dari jumlah penduduk di Kabupaten Mimika,  tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 5,37 persen dan kemiskinan secara keseluruhan mencapai 14,18 persen, angka ini merupakan ancaman serius bagi kita" ungkap Ouceu Satyadipura.  Kata Dia, Angka ini menunjukkan  jumlah penduduk yang signifikan namun hidup dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Kata  Satyadipura bahwa tingginya angka kemiskinan di Mimika bukan hanya disebabkan oleh inflasi, tetapi juga faktor-faktor lain yang saling berkaitan.  Kesehatan, angka kematian ibu dan anak, stunting, pengangguran, dan aspek sosial ekonomi lainnya dimana angka-angka itu turut berkontribusi terhadap garis kemiskinan ekstrim di Kabupaten Mimika."Satu indikator bisa memicu kenaikan indikator lainnya. Misalnya, meningkatnya stunting bisa berdampak pada pendidikan dan produktivitas, lalu mempengaruhi pengeluaran rumah tangga," jelasnya.  Ditambahkan, BPS membedakan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.  " Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan makanan minimal 2.100 kilokalori (kkal) per hari, serta kebutuhan non-makanan.  Sedangkan kemiskinan ekstrem menggambarkan kondisi di mana seseorang tak mampu memenuhi kebutuhan dasar sama sekali dan ini data riil," Ucapnya. Menurut Kepala BPS, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika terus berupaya menurunkan angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem, Namun upaya ini menghadapi tantangan, salah satunya adalah inflasi yang terus melonjak tajam." Kenaikan harga kebutuhan pokok, dan  kelangkaan dan mahalnya harga daging babi juga  berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat miskin," Sorotnya.Satyadipura mengatakan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Mimika  terhambat juga karena inflasi bulanan yang terus naik, termasuk harga bahan pokok seperti daging babi yang kini sulit ditemukan. Satyadipura menekankan pentingnya upaya dan strategi serta program-program nyata yang komprehensif untuk mengatasi masalah kemiskinan di Mimika. " Untuk mengatasi kemiskinan ekstrim  ini, membutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah,  lembaga terkait,  dan masyarakat untuk merumuskan strategi yang tepat sasaran dan efektif," Pungkasnya. ( Jidan ) 17 Jun 2025, 18:18 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT