Komisi V DPR RI Melakukan Kunjungan Kerja Untuk Dorong Akselerasi Infrastruktur di Maluku
Kunjungan kerja ini menyoroti pentingnya pembangunan transportasi laut, jalan antar-pulau, dan infrastruktur dasar untuk memperkuat ekonomi masyarakat pesisir dan kepulauan.
Papuanewsonline.com - 01 Nov 2025, 19:42 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan
Papuanewsonline.com, Maluku – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Maluku pada Sabtu (1/11/2025), dengan fokus utama membahas isu strategis pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah di daerah kepulauan.
Dalam kunjungan yang berlangsung
penuh makna ini, para anggota Komisi V melakukan perjalanan menggunakan kapal
navigasi dari Tawiri menuju Pelabuhan Yos Sudarso, sebagai bagian dari
peninjauan langsung kondisi geografis dan akses transportasi di wilayah
kepulauan yang menjadi jantung aktivitas ekonomi masyarakat Maluku.
Kunjungan tersebut tidak hanya
bersifat seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting bagi Komisi V untuk
menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Dalam perjalanan laut tersebut,
para anggota Komisi V mendengarkan presentasi dari pemerintah daerah dan
instansi terkait yang memaparkan tantangan serta potensi besar yang dimiliki
Maluku sebagai provinsi kepulauan.
Paparan itu menyoroti bagaimana Maluku
membutuhkan perhatian lebih dalam pembangunan sarana transportasi laut,
pelabuhan perintis, jalan penghubung antar-pulau, serta akses energi dan
telekomunikasi. Infrastruktur tersebut dinilai vital untuk membuka isolasi
wilayah dan memperkuat perekonomian berbasis kelautan.
“Kami sangat terkesan dengan keindahan alam Maluku, namun di balik pesona itu terdapat tantangan besar dalam konektivitas dan pelayanan publik. Pemerintah pusat dan DPR perlu memastikan infrastruktur di sini benar-benar menjangkau masyarakat hingga ke pulau-pulau kecil,” ujar salah satu Anggota Komisi V DPR RI dalam kesempatan tersebut.

Anggota Komisi V menegaskan bahwa
pembangunan infrastruktur di Maluku tidak boleh hanya berfokus pada pusat-pusat
kota besar, tetapi harus menjangkau daerah pesisir, terpencil, dan pulau-pulau
kecil yang selama ini masih kesulitan mengakses layanan dasar.
Menurut mereka, konektivitas
antarpulau bukan sekadar persoalan fisik, melainkan fondasi pemerataan ekonomi
dan sosial masyarakat kepulauan. Melalui peningkatan sarana transportasi laut,
perbaikan pelabuhan rakyat, dan pengembangan bandara perintis, masyarakat
Maluku diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan nasional.
“Pembangunan infrastruktur bukan
hanya soal membangun jalan atau jembatan, tapi membangun harapan dan
memperpendek jarak antara masyarakat dan kesejahteraan,” ujar salah satu
anggota rombongan Komisi V.
Kunker ini juga menjadi wadah
koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan stakeholder sektor
transportasi dan pekerjaan umum. Komisi V DPR RI menilai, keberhasilan
pembangunan di wilayah kepulauan seperti Maluku sangat bergantung pada sinergi
lintas sektor — mulai dari perencanaan tata ruang, pengadaan sarana
transportasi laut, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal.
Dalam diskusi bersama perwakilan
Balai Wilayah Sungai, Dinas Perhubungan, dan Balai Pelaksana Jalan Nasional,
Komisi V menyoroti pentingnya perencanaan pembangunan yang berbasis kebutuhan
masyarakat lokal dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
“Kami akan memperjuangkan
dukungan anggaran dan kebijakan afirmatif untuk wilayah kepulauan seperti
Maluku. Daerah ini memiliki potensi besar, dan kita harus hadir dengan
kebijakan yang berpihak,” tegas salah satu anggota Komisi V DPR RI.
Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Maluku diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendorong akselerasi pembangunan di wilayah kepulauan Indonesia bagian timur.
Melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan
infrastruktur diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah,
tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir dan kepulauan.
Dengan potensi perikanan,
pariwisata, dan sumber daya alam yang melimpah, Maluku memiliki peluang besar
untuk menjadi pusat ekonomi maritim nasional jika didukung dengan infrastruktur
yang memadai.
Penulis: Hendrik
Editor: GF