logo-website
Rabu, 13 Agu 2025,  WIT

Mental Baja dan Fisik Prima: Lanud YKU Timika Lahirkan Calon Bintara PK Berkualitas

Seleksi Ketat Berlapis: Lanud Yohanis Kapiyau Timika Pilih 24 Calon Bintara TNI AU dengan Mental Baja, Fisik Prima, dan Integritas Tinggi untuk Bertarung di Tingkat Pusat

Papuanewsonline.com - 12 Agu 2025, 22:20 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Komandan Lanud YKU Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, memimpin sidang Pantukhirda seleksi Bintara PK TNI AU Gelombang II/A-56 Tahun Anggaran 2025, di ruang rapat Mako Lanud YKU Timika, Selasa (12/8/2025).

Papuanewsonline.com, Mimika — Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Yohanis Kapiyau (YKU) Timika kembali menorehkan sejarah dalam mencetak generasi prajurit udara masa depan. Pada Selasa (12/8/2025), ruang rapat Markas Komando Lanud YKU menjadi saksi berlangsungnya Sidang Penentuan Terakhir Daerah (Pantukhirda) bagi 24 Calon Siswa (Casis) Bintara Prajurit Karier (PK) TNI AU Gelombang II/A-56 Tahun Anggaran 2025.

Sidang ini adalah gerbang terakhir di tingkat daerah, sebelum para calon terbaik bertolak menuju Lanud Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, untuk menghadapi seleksi tingkat pusat. Di sinilah langkah kaki mereka akan benar-benar diuji, apakah layak mengenakan seragam kebanggaan biru langit TNI Angkatan Udara.

Pantukhirda kali ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, selaku Ketua Panitia Daerah. Ia didampingi oleh jajaran pejabat terkait, termasuk perwira staf yang bertugas memastikan proses seleksi berlangsung obyektif, transparan, dan profesional.


“Pantukhirda adalah gerbang terakhir di daerah. Hanya mereka yang memiliki mental, fisik, dan kemampuan terbaik yang akan kita kirim ke pusat untuk menjadi bagian dari keluarga besar TNI AU,” tegas Kolonel Asri di hadapan para peserta.

Ia menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi dilaksanakan sesuai prosedur baku dan norma yang berlaku di lingkungan TNI AU, tanpa adanya toleransi bagi kecurangan sekecil apapun.

Jalan menuju Pantukhirda bukanlah lintasan yang mudah. Sebelum duduk di kursi penilaian akhir ini, para calon telah melewati serangkaian ujian ketat, di antaranya, Pemeriksaan administrasi untuk memastikan kelengkapan dokumen dan persyaratan dasar, Tes kesamaptaan jasmani yang menguji kekuatan, ketahanan, dan kelincahan fisik, Tes akademik yang menilai kemampuan intelektual dan pengetahuan umum dan Tes psikologi untuk mengukur ketahanan mental, kestabilan emosi, dan kesiapan menghadapi tekanan.

Setiap tahap dirancang untuk menyaring individu yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kecerdasan, integritas, dan komitmen tinggi dalam mengabdi pada bangsa dan negara.

Meski sidang berlangsung dalam suasana tertib dan teratur, ketegangan terlihat jelas di wajah para casis. Setiap tatapan mereka memancarkan campuran antara rasa bangga, gugup, dan tekad untuk memberikan yang terbaik.

Bagi sebagian besar casis, Pantukhirda adalah momen penentuan nasib yang telah mereka persiapkan selama berbulan-bulan. Tidak sedikit yang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan meninggalkan kenyamanan rumah demi menggapai cita-cita menjadi prajurit TNI AU.

Dengan berakhirnya sidang ini, 24 casis terpilih akan segera berangkat ke Solo. Tantangan di tingkat pusat akan jauh lebih berat, karena mereka akan bersaing dengan calon-calon terbaik dari seluruh Indonesia.


“Saya berharap mereka mampu bersaing, mengharumkan nama daerah, dan menjadi prajurit udara yang tangguh, berintegritas, dan siap menjaga kedaulatan dirgantara Indonesia,” ujarnya.

Pantukhirda bukan hanya rutinitas seleksi, tetapi bagian dari misi besar TNI AU untuk memastikan setiap prajurit yang dilantik adalah pribadi yang siap menghadapi tuntutan tugas di lapangan. Proses panjang dan ketat ini menjadi bukti komitmen Lanud YKU Timika dalam melahirkan prajurit berkualitas, baik di bidang keterampilan militer, kepemimpinan, maupun nilai-nilai moral.

Kegiatan pun ditutup dengan doa bersama, memohon kelancaran langkah para calon di medan seleksi pusat nanti. Semua yang hadir menyadari, keberangkatan 24 casis ini adalah awal perjalanan panjang menuju pengabdian seumur hidup bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Penulis : Jidan

Editor : GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE