Mental Baja dan Fisik Prima: Lanud YKU Timika Lahirkan Calon Bintara PK Berkualitas
Seleksi Ketat Berlapis: Lanud Yohanis Kapiyau Timika Pilih 24 Calon Bintara TNI AU dengan Mental Baja, Fisik Prima, dan Integritas Tinggi untuk Bertarung di Tingkat Pusat
Papuanewsonline.com - 12 Agu 2025, 22:20 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Mimika —
Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Yohanis Kapiyau (YKU) Timika kembali
menorehkan sejarah dalam mencetak generasi prajurit udara masa depan. Pada
Selasa (12/8/2025), ruang rapat Markas Komando Lanud YKU menjadi saksi
berlangsungnya Sidang Penentuan Terakhir Daerah (Pantukhirda) bagi 24 Calon
Siswa (Casis) Bintara Prajurit Karier (PK) TNI AU Gelombang II/A-56 Tahun
Anggaran 2025.
Sidang ini adalah gerbang terakhir di tingkat daerah, sebelum para calon terbaik bertolak menuju Lanud Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, untuk menghadapi seleksi tingkat pusat. Di sinilah langkah kaki mereka akan benar-benar diuji, apakah layak mengenakan seragam kebanggaan biru langit TNI Angkatan Udara.
Pantukhirda kali ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, selaku Ketua Panitia Daerah. Ia didampingi oleh jajaran pejabat terkait, termasuk perwira staf yang bertugas memastikan proses seleksi berlangsung obyektif, transparan, dan profesional.
“Pantukhirda adalah gerbang
terakhir di daerah. Hanya mereka yang memiliki mental, fisik, dan kemampuan
terbaik yang akan kita kirim ke pusat untuk menjadi bagian dari keluarga besar
TNI AU,” tegas Kolonel Asri di hadapan para peserta.
Ia menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi dilaksanakan sesuai prosedur baku dan norma yang berlaku di lingkungan TNI AU, tanpa adanya toleransi bagi kecurangan sekecil apapun.
Jalan menuju Pantukhirda bukanlah lintasan yang mudah. Sebelum duduk di kursi
penilaian akhir ini, para calon telah melewati serangkaian ujian ketat, di
antaranya, Pemeriksaan administrasi untuk memastikan kelengkapan dokumen dan
persyaratan dasar, Tes kesamaptaan jasmani yang menguji kekuatan, ketahanan,
dan kelincahan fisik, Tes akademik yang menilai kemampuan intelektual dan
pengetahuan umum dan Tes psikologi untuk mengukur ketahanan mental, kestabilan
emosi, dan kesiapan menghadapi tekanan.
Setiap tahap dirancang untuk menyaring individu yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kecerdasan, integritas, dan komitmen tinggi dalam mengabdi pada bangsa dan negara.
Meski sidang berlangsung dalam suasana tertib dan teratur, ketegangan terlihat
jelas di wajah para casis. Setiap tatapan mereka memancarkan campuran antara
rasa bangga, gugup, dan tekad untuk memberikan yang terbaik.
Bagi sebagian besar casis, Pantukhirda adalah momen penentuan nasib yang telah mereka persiapkan selama berbulan-bulan. Tidak sedikit yang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan meninggalkan kenyamanan rumah demi menggapai cita-cita menjadi prajurit TNI AU.
Dengan berakhirnya sidang ini, 24 casis terpilih akan segera berangkat ke Solo. Tantangan di tingkat pusat akan jauh lebih berat, karena mereka akan bersaing dengan calon-calon terbaik dari seluruh Indonesia.
“Saya berharap mereka mampu bersaing, mengharumkan nama daerah, dan menjadi prajurit udara yang tangguh, berintegritas, dan siap menjaga kedaulatan dirgantara Indonesia,” ujarnya.
Pantukhirda bukan hanya rutinitas seleksi, tetapi bagian dari misi besar TNI AU
untuk memastikan setiap prajurit yang dilantik adalah pribadi yang siap
menghadapi tuntutan tugas di lapangan. Proses panjang dan ketat ini menjadi
bukti komitmen Lanud YKU Timika dalam melahirkan prajurit berkualitas, baik di
bidang keterampilan militer, kepemimpinan, maupun nilai-nilai moral.
Kegiatan pun ditutup dengan doa bersama, memohon kelancaran langkah para calon di medan seleksi pusat nanti. Semua yang hadir menyadari, keberangkatan 24 casis ini adalah awal perjalanan panjang menuju pengabdian seumur hidup bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulis : Jidan
Editor : GF