Nelayan Desa Adaut Tanimbar Hilang di Laut
Hingga saat ini proses pencarian terhadap korban masih terus dilakukan
Papuanewsonline.com - 05 Feb 2025, 20:13 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal
Papuanewsonline.com, Tanimbar - Satu nelayan di desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang diketahui bernama Cai Tampessy hilang di laut.
Pria 42 tahun ini hilang setelah terjatuh dari atas longboat di perairan Totoblain pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.10 WIT.
Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP. Umar Wijaya S.I.K., M.H, mengatakan, peristiwa kecelakaan laut berawal saat korban mengantar Semi Lilimwelat bersama keluarga ke kota Saumlaki menggunakan longboat. Mereka tiba di Pelabuhan Saumlaki dengan selamat pada pukul 10.15 WIT. Saat berlayar kondisi lautan sangat baik.
Setelah mengantarkan keluarga Semi Lilimwelat dengan selamat, korban kemudian kembali bersama istrinya Ferawati Jempormasse, 44 Tahun (saksi 2) dan Isak Lodarmasse, 64 Tahun (saksi 1). Mereka hendak kembali ke Pelabuhan Tutukratu Desa Adaut.
"Istri korban mengatakan mereka keluar dari pelabuhan Saumlaki menuju Desa Adaut pada pukul 12.40 WIT," kata Kapolres, Rabu (5/2/2025).
Sejak keluar dari pelabuhan Saumlaki, kondisi lautan masih bersahabat. Cuaca buruk baru terjadi ketika longboat tiba di perairan Totoblain (perairan desa adaut). Kondisi saat itu hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Longboat yang dikemudikan oleh korban dihantam gelombang hingga air laut masuk ke dalam body. Kala itu saksi 1 melihat korban terjatuh dari atas longboat. Korban masih sempat terlihat berenang dengan jarak kurang lebih 5 meter dari longboat. Namun gelombang kembali menghantamnya hingga menjauh dan hilang.
"Selanjutnya longboat mereka terdampar di pantai Talikaman (perairan desa adaut) dan saksi 1 mengatakan kepada istri korban untuk bawa kemudi ke desa Adaut untuk minta pertolongan kepada masyarakat," ungkapnya.
Hingga saat ini proses pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh pihak Polsek Selaru bersama masyarakat.
"Saat ini belum ditemukan disebabkan cuaca yang begitu ekstrim (hujan angin kencang dan disertai gelombang tinggi) pada lokasi tersebut," ujarnya. PNO-12