Ratusan Pencaker Papua Pegunungan Temui Wakil Gubernur, Suarakan Harapan akan Lapangan Kerja
Pertemuan akbar di Jayapura menjadi momentum penting bagi pencari kerja dari delapan kabupaten Papua Pegunungan untuk menyampaikan aspirasi langsung terkait pendidikan, pelatihan, dan kebijakan ketenagakerjaan kepada pemerintah provinsi.
Papuanewsonline.com - 02 Okt 2025, 12:24 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Jayapura — Ratusan pencari kerja (pencaker) dari delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan memadati ruang pertemuan di Jayapura pada Kamis (2/10/2025). Mereka datang dengan satu tujuan: menyampaikan aspirasi dan harapan masa depan kepada pemerintah daerah. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Papua, Dr. Ones Pahabol, bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Pegunungan, Matias Wenda.
Dalam dialog yang berlangsung
penuh antusias, para pencaker menyampaikan beragam persoalan yang mereka
hadapi. Mulai dari keterbatasan lapangan kerja, minimnya akses pendidikan dan
pelatihan vokasi, hingga pentingnya perhatian lebih terhadap masyarakat adat
dan lokal dalam kebijakan pembangunan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Gubernur Dr. Ones Pahabol menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan menutup mata. Menurutnya, masa depan Papua sangat bergantung pada generasi muda yang hari ini sedang berjuang mencari peluang.
“Pemerintah daerah berkomitmen
mendengarkan dan menanggapi aspirasi masyarakat. Kami akan terus berupaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua melalui kebijakan yang tepat dan
efektif, terutama dalam membuka peluang kerja dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia,” ujar Ones Pahabol.
Ia juga menekankan bahwa dialog
seperti ini penting untuk membangun kepercayaan antara rakyat dan pemerintah,
sekaligus memastikan bahwa setiap kebijakan lahir dari kebutuhan nyata
masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut,
sejumlah perwakilan pencaker secara bergantian menyampaikan tuntutan mereka.
Salah satunya adalah kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan kerja yang relevan
dengan kebutuhan pasar.
“Kami berharap ada kebijakan yang
membuka jalan lebih luas bagi anak-anak Papua untuk mendapat pendidikan dan
pelatihan keterampilan, agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar,”
ungkap salah satu peserta pertemuan.
Selain itu, para pencaker juga
menyoroti kurangnya transparansi dalam rekrutmen tenaga kerja di beberapa
sektor strategis. Mereka meminta pemerintah lebih tegas memastikan keterlibatan
masyarakat lokal, terutama pemuda Papua, dalam setiap peluang kerja yang
tersedia.
Wakil Gubernur Ones Pahabol
menjelaskan bahwa pemerintah daerah akan segera melakukan evaluasi dan
pengkajian untuk merumuskan langkah konkret menindaklanjuti aspirasi ini.
“Pemerintah daerah akan bekerja
sama dengan berbagai pihak, baik lembaga pendidikan, sektor swasta, maupun
pemerintah pusat, untuk memastikan bahwa masyarakat Papua, khususnya generasi
muda, memiliki akses lebih luas terhadap lapangan kerja,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kesejahteraan
masyarakat Papua Pegunungan adalah prioritas utama, dan pemerintah siap
merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat adat.
Pertemuan ini dinilai sebagai
momentum penting yang membuka ruang komunikasi antara pencaker dan pemerintah.
Banyak pihak berharap bahwa dialog ini tidak hanya berakhir di meja pertemuan,
tetapi benar-benar menghasilkan kebijakan nyata yang mampu mengurangi angka
pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.
Penulis: Hend
Editor: GF