logo-website
Kamis, 21 Agu 2025,  WIT

SMA Transformasi Nusantara Timika Tembus Target Siswa dalam 100 Hari

Sekolah gratis 12 jam sehari hasil kolaborasi Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, dan YPMAK ini tawarkan 6 jurusan unggulan, fasilitas modern, dan misi mengangkat budaya Papua ke panggung pendidikan nasional.

Papuanewsonline.com - 11 Agu 2025, 18:21 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Spanduk pendaftaran SMA Transformasi Nusantara Timika terpampang di salah satu sudut kota, menampilkan enam jurusan unggulan dan fasilitas modern yang ditawarkan sekolah gratis 12 jam hasil kolaborasi Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, dan YPMAK.

Papuanewsonline.com, Mimika – Sebuah gebrakan di dunia pendidikan menengah atas hadir di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. SMA Transformasi Nusantara, yang beroperasi di Gedung Multi Purpose Community Center (MPCC) YPMAK, Jalan Hadelisari, Kelurahan Kwamki, berhasil mencapai target kuota 70 siswa hanya dalam 100 hari sejak resmi dibuka. Capaian ini menjadi bukti bahwa konsep pendidikan inovatif yang ditawarkan sekolah ini disambut positif oleh masyarakat.


Sekolah yang dikelola dengan sistem all day school 12 jam penuh dan memberikan makan gratis kepada seluruh siswa ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Mimika, PT Freeport Indonesia, dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Penanggung Jawab STN Mimika, Yoan Tanamal mewakili kepala sekolah dalam wawancara eksklusif di Gedung MPCC YPMAK, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju keberhasilan ini tidak mulus.

“Tantangan terbesar kami adalah waktu pembukaan yang terlambat dibanding sekolah-sekolah lain di Timika. Siswa-siswi rata-rata sudah mendaftar di sekolah lain,” jelasnya.

Namun, tim sekolah tidak menyerah. Mereka menerapkan strategi jemput bola, mendatangi langsung calon siswa dan orang tua untuk menjelaskan konsep pendidikan yang berbeda dari sekolah konvensional. Hasilnya, kabar tentang SMA Transformasi Nusantara menyebar cepat, didukung pemberitaan media dan respons positif masyarakat.

SMA Transformasi Nusantara menghadirkan enam jurusan yang dirancang menjawab kebutuhan masa depan yaitu, Leadership Transformation, Business Development, Computer Science & Technology, Hotel & Tourism Management, Art & Media Design, Sport Ability. 

Berbeda dari kebanyakan sekolah, SMA Transformasi Nusantara memadukan kurikulum modern dengan nilai-nilai lokal Papua.

“Kita sama sekali tidak mau mengesampingkan budaya Papua. Nilai-nilai itu kita hidupi secara intelektual dalam dunia pendidikan,” ujar Yoan.

Kebijakan rekrutmen guru pun mencerminkan komitmen ini, dengan melibatkan tenaga pengajar asli Papua dan profesional dari Jakarta.

Meski fokus pada pemberdayaan anak-anak Papua, sekolah ini terbuka untuk semua kalangan. Komposisi siswa saat ini mencerminkan keberagaman latar belakang, dari OAP (Orang Asli Papua) hingga anak-anak karyawan perusahaan.

“Sekolah ini untuk semua. Fasilitasnya berkualitas, jadi siapa pun bisa memilih,” tambah Yoan.

SMA Transformasi Nusantara memiliki visi untuk menjadi sekolah berasrama pada 2026. Menurut Yoan, hidup bersama dalam lingkungan pendidikan akan memperkuat pembentukan karakter siswa. Saat ini, manajemen tengah mematangkan rencana lokasi dan infrastruktur untuk mendukung program tersebut.


Yoan menegaskan bahwa keberhasilan sekolah ini merupakan hasil kerja sama erat tiga institusi besar: Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, dan YPMAK, dengan dukungan Yayasan World Harvest Ministry.

“Kami bersyukur atas perhatian pemerintah dan semua pihak yang punya hati memajukan pendidikan anak-anak Papua,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Yoan berpesan:

“Sekolah berkualitas bukan lagi mimpi. Itu sudah ada di Timika. Mari anak-anak Papua dan seluruh Nusantara, manfaatkan kesempatan ini.”


Penulis : Fadli

Editor : GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE