logo-website
Selasa, 14 Okt 2025,  WIT

Supir Lintas Papua Tengah Gelar Aksi Damai, Tuntut Perbaikan Jalan Trans Nabire–Illaga

Banner tuntutan terpampang di kendaraan sebagai bentuk penyaluran aspirasi masyarakat pengguna jalan; kondisi infrastruktur buruk dinilai hambat distribusi logistik dan aktivitas ekonomi warga pedalaman.

Papuanewsonline.com - 14 Okt 2025, 16:48 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Mobil salah satu anggota komunitas supir lintas Papua Tengah

Papuanewsonline.com, Papua Tengah – Puluhan anggota Komunitas Supir Lintas Papua Tengah bersatu menyuarakan aspirasi mereka terkait kondisi Jalan Trans Nabire–Illaga yang dinilai semakin memprihatinkan. Para sopir lintas ini berencana menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Papua Tengah untuk mendesak pemerintah segera mengambil langkah nyata memperbaiki jalan tersebut, yang selama ini menjadi urat nadi transportasi utama masyarakat di wilayah pegunungan.


Aksi tersebut akan dilakukan dengan tertib, di mana para sopir berencana memasang banner besar di sejumlah kendaraan truk dan mobil angkutan sebagai simbol protes dan penyaluran aspirasi masyarakat pengguna jalan.

“Kami tidak ingin membuat kericuhan, kami hanya ingin didengar. Jalan Trans Nabire–Illaga ini penting bagi kehidupan kami semua,” ujar Yonas Waker, salah satu perwakilan komunitas sopir lintas, saat ditemui di Nabire, Senin (13/10/2025).

Jalan Trans Nabire–Illaga merupakan bagian dari jaringan Trans Papua yang menghubungkan berbagai kabupaten di Papua Tengah. Namun, kerusakan parah pada beberapa titik, seperti longsor, jalan berlubang, serta jembatan yang nyaris roboh, membuat perjalanan menjadi berbahaya dan memakan waktu berjam-jam lebih lama.

“Saat musim hujan, kendaraan bisa terjebak lumpur berjam-jam. Kadang kami harus bermalam di jalan karena tidak bisa lewat,” ungkap salah seorang sopir lainnya, Markus Uamang.

Selain para sopir, kondisi ini juga berdampak langsung pada distribusi logistik, harga barang kebutuhan pokok, serta akses layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah pedalaman. Banyak warga mengeluhkan mahalnya biaya transportasi karena rusaknya infrastruktur jalan.

Komunitas sopir lintas berharap Gubernur Papua Tengah segera menindaklanjuti keluhan ini dan menjadikannya prioritas pembangunan daerah. Mereka meminta agar pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperbaiki jalan dan meningkatkan pengawasan terhadap proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

“Kami tidak menuntut muluk-muluk. Kami hanya ingin jalan yang layak dan aman untuk dilalui. Supaya ekonomi bisa jalan dan masyarakat tidak terus menderita,” ujar Yonas menambahkan.


Aksi damai para sopir lintas ini mendapat dukungan dari warga sekitar yang ikut merasakan dampak buruk jalan rusak. Sejumlah tokoh masyarakat juga menyampaikan harapan agar pemerintah segera melakukan perbaikan, karena jalan ini menjadi jalur utama penghubung antardaerah dan sangat vital bagi mobilitas masyarakat Papua Tengah.

Sementara itu, pihak Pemerintah Provinsi Papua Tengah dikabarkan tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengevaluasi dan mempercepat proyek perbaikan ruas jalan tersebut.

 

 

Penulis: Hendrik

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE