400 Bibit Babi Didistibusikan oleh Pemkab Mimika kepada Peternak
Program Gratis dari Dana Otsus dan Bagi Hasil Ini Diharapkan Pulihkan Populasi dan Pendapatan Peternak Lokal
Papuanewsonline.com - 28 Jul 2025, 15:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Timika – Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bergerak cepat dalam memulihkan sektor peternakan yang sempat terpukul akibat wabah
African Swine Fever(ASF). Lewat program bantuan pemerintah, sebanyak 400 bibit ternak babi akan didistribusikan secara gratis kepada para peternak lokal pada bulan September dan Oktober 2025.
Kepala Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Mimika, Sabelina Fitriani, menjelaskan bahwa
bibit babi tersebut sudah dalam tahap persiapan dan akan dibagikan dengan skema
adil dan terencana.
“Kami siapkan sekitar 400 bibit,
yang akan didistribusikan kepada peternak secara gratis. Ini bagian dari
program pemulihan pasca ASF yang cukup melumpuhkan beberapa waktu lalu,” ujar
Sabelina pada Senin (28/7/2025).
Dari jumlah tersebut, 200 bibit dialokasikan khusus bagi peternak Orang Asli Papua (OAP) dengan pendanaan dari Dana Otonomi Khusus (Otsus), sementara 200 lainnya untuk peternak non-OAP melalui Dana Bagi Hasil. Setiap peternak akan mendapatkan dua ekor bibit babi untuk memulai atau melanjutkan usaha ternak mereka.
Menurut data Disnakkeswan Mimika, saat ini populasi babi di tingkat masyarakat sudah mencapai 3.000 ekor, ditambah 200 ekor yang berada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan laboratorium pembinaan dinas.
“Kami optimis, dengan tambahan
bibit ini, kebutuhan daging babi di Mimika bisa terpenuhi, dan perekonomian
masyarakat terutama peternak bisa bangkit kembali,” tambah Sabelina.
Selain memenuhi kebutuhan
konsumsi lokal, langkah ini juga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan rumah
tangga peternak serta memperkuat ketahanan pangan hewani di wilayah Mimika.
Program ini menandai komitmen
serius Pemkab Mimika dalam mendukung sektor pertanian dan peternakan berbasis
rakyat, khususnya setelah sempat terdampak wabah skala besar. Pemerintah juga
berharap peternak dapat menjaga dan mengembangkan bantuan ini secara
berkelanjutan demi kemandirian ekonomi lokal. (jidan)